Nepal punya presiden perempuan komunis pertama
Merdeka.com - Parlemen Nepal kemarin memilih anggota legislatif komunis Bidhya Bhandari sebagai presiden perempuan pertama di negeri itu.
Mantan menteri pertahanan itu mengalahkan saingannya Ku Bahadur Gurung dengan raihan 327 suara berbanding 214 suara.
Bhandari, wakil ketua Partai Komunis yang berkuasa di Nepal (Gabungan Marxist Leninist), menggantikan Ram Baran Yadav.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Sahroni memulai karier politiknya? Karier Sahroni di dunia politik sebetulnya sudah tidak diragukan lagi. Sebagian putra asli kelahiran Tanjung Priok, Roni sapaan kerapnya merintis karier politiknya di Partai NasDem pada 2013. Setahun setelahnya dia maju Pemilihan Anggota Legislatif DPR RI.
-
Bagaimana Said Abdullah memulai karir politiknya? Sebelum itu, Said memulai karir politiknya dengan menjadi Ketua DPC Banteng Muda Indonesia Kabupaten Sumenep periode 1982-1985.
-
Bagaimana Nengah Natyanta memulai karir? Awal perjalanan Nengah menjadi seorang pebisnis ketika ada lowongan sebagai tukang cuci piring di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua. Dia melamar pekerjaan itu setelah lulus pendidikan Diploma I di Balai Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata (BPLP) yang kini dikenal dengan nama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua, Bali.
-
Bagaimana Komeng memulai karirnya? Pemilik nama asli Alfiansah ini mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia saat mengisi acara Spontan di SCTV.
-
Kapan Raden Rakha memulai kariernya? Raden Rakha memulai karier keartisannya pada tahun 2022.
Sebelumnya Yadav menjadi presiden pertama pada 2008 setelah berakhirnya era monarki Hindu selama 240 tahun.
"Saya umumkan bahwa Bidhya Devi Bhandari telah terpilih untuk menjabat presiden Nepal," ujar Ketua Parlemen Onsari Gharti Magar disambut hadirin sesama anggota parlemen.
Para pendukung Bhandari di luar gedung parlemen mengelu-elukan perempuan 54 tahun itu.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk melindungi konstitusi dan bekerja bagi bangsa demi kesejahteraan dan pembangunan," kata dia kepada wartawan, seperti dilansir situs Emirates247.com, Kamis (29/10).
Kaum perempuan di Nepal selama masih jarang berkiprah di parlemen. Bhandari mengawali karir politiknya sejak remaja. Dia sejak muda ingin menggulingkan era monarki lalu menikahi rekan sesama komunis, Madan Bhandari.
Mantan menteri pertahanan pada 2009 hingga 2011 itu dipuji oleh para pendukungnya karena menaikkan persentase perempuan di parlemen hingga 33 persen.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret gadis kecil berponi bersama orangtuanya yang tak disangka punya nasib bagus dan pernah menjadi orang paling disegani.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani lahir dari keluarga terpandang sebagai anak Presiden dan cucu Proklamator RI.
Baca SelengkapnyaTerkadang ibu dan anak terlihat seperti sahabat yang kerap menghabiskan waktu bersama, seperti Puan dan Megawati
Baca SelengkapnyaMomen Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ketika masih berusia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaBrigjen Nurul menjadi Polisi wanita pertama yang pernah menjabat sebagai juru bicara (jubir) Polri.
Baca SelengkapnyaMeutya Hafid ditunjuk Presiden Prabowo menjadi Menteri Komunikasi dan Digital pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKartini Hermanus, jenderal wanita pertama di TNI AD. Ternyata, keturunan bangsawan.
Baca SelengkapnyaMeski tak berasal dari latar belakang keluarga tentara, Kartini memutuskan untuk mengikuti pendidikan Sekolah Perwira Wajib Militer pada tahun 1970.
Baca SelengkapnyaNi Luh Puspa ditunjuk menjadi Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaHamzah Haz meninggal dunia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaGrace mulai menjajaki dunia politik dan mendirikan PSI bersama dengan sederet politisi lain pada tahun 2015.
Baca Selengkapnya