Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nigeria turut tarik dubesnya dari Indonesia

Nigeria turut tarik dubesnya dari Indonesia Ilustrasi Hukuman Mati. © shutterstock

Merdeka.com - Pemerintah Nigeria turut menyatakan kekecewaan pada Indonesia karena mengeksekusi mati warganya yang terlibat kasus narkoba akhir pekan lalu. WNA berkebangsaan Nigeria yang dimaksud adalah Daniel Enemuo alias Diarrssaouba,laki-laki 38 tahun.

Kementerian Luar Negeri Nigeria memutuskan menarik pulang dubesnya ke Ibu Kota Abuja untuk meminta keterangan hukuman mati itu lebih lanjut. Ini penarikan diplomat asing di Indonesia ketiga, setelah Belanda dan Brasil.

"Pemerintah federal telah menerima kabar tragis dengan kekecewaan besar, atas eksekusi mati warga Nigeria," ujar Jubir Kemenlu Nigeria Ogbole Amedu Ode seperti dikutip dari Reuters, Senin (19/1).

Hingga berita ini dilansir belum diketahui apakah Dubes Nigeria untuk Indonesia ABdul Rahmah Salahdeen sudah bertolak ke negaranya.

Berbeda dari Belanda atau Brasil yang menolak sekaligus menghapuskan segala bentuk hukuman badan menghilangkan nyawa, Nigeria masih menerapkan hukuman mati. Sehingga protes ini lebih terkait alasan politik karena muncul kecaman di internal negara kaya minyak Benua Afrika itu.

Nigeria tercatat sudah menghukum mati 1.233 pesakitan sejak merdeka hingga 2013. Berlipat-lipat lebih banyak dari Indonesia yang sejak 1973 baru mengeksekusi 130 terpidana kejahatan berat.

Proses hukuman mati di Nigeria juga lebih bermacam-macam, karena wilayah utara negara itu yang mayoritas muslim dibolehkan memakai hukum syariah.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Hidup Noyo Gimbal, Pejuang Anti Kolonial dari Blora
Kisah Hidup Noyo Gimbal, Pejuang Anti Kolonial dari Blora

Hingga kini, tak ada yang tahu di mana makam Noyo Gimbal berada.

Baca Selengkapnya
Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini
Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini

Gambaran eksekusi saat itu sangat menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di atas sana mayatnya dibiarkan mengering

Baca Selengkapnya
Tegas dan Keras, Zaman Kerajaan Majapahit Terapkan Hukuman Mati bagi Orang Selingkuh
Tegas dan Keras, Zaman Kerajaan Majapahit Terapkan Hukuman Mati bagi Orang Selingkuh

Hukuman tersebut diterapkan tanpa pandang golongan dan strata sosial

Baca Selengkapnya
Secuil Kisah Seram Penjajahan Jepang di Jawa yang Jarang Tersorot, Pekerja Romusha Tewas Usai Vaksin
Secuil Kisah Seram Penjajahan Jepang di Jawa yang Jarang Tersorot, Pekerja Romusha Tewas Usai Vaksin

Penjajahan Jepang tak kalah kejam dari Belanda. Parahnya, pekerja Romusha sampai dijadikan kelinci percobaan vaksin mematikan.

Baca Selengkapnya
Menguak Misteri Kampung Gantungan Sirah di Kebumen, Dulu Diduga Jadi Tempat Eksekusi Mati
Menguak Misteri Kampung Gantungan Sirah di Kebumen, Dulu Diduga Jadi Tempat Eksekusi Mati

Saat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju

Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya