Obama lelah kampus di AS rutin jadi sasaran penembakan massal
Merdeka.com - Presiden Barack Hussein Obama menyesalkan terjadinya kasus penembakan massal kesekian kalinya di kampus Amerika Serikat. Kemarin (1/10), aksi keji itu dilakukan di Umpqua Community College, Kota Rosenburg, Negara Bagian Oregon, oleh seorang pelaku tunggal. Korban tewas 10 orang, sementara tujuh lainnya cedera serius.
Pelaku diidentifikasi bernama Chris Harper Mercer (26), tewas setelah baku tembak dengan polisi. Dia secara acak menembak dosen dan mahasiswa, setelah sempat menanyakan agama para korbannya.
Dilansir Kantor Berita AFP, Jumat (2/10), Presiden Obama mengatakan penembakan massal di kawasan pendidikan terbukti akan selalu berulang saban tahun. Dia mengecam setiap anggota legislatif dan pelobi industri, yang selalu menghalangi upaya membatasi peredaran senjata api. AS adalah salah satu negara maju paling bebas memperjualbelikan senapan dan peluru.
-
Kenapa kasus penembakan massal di AS meningkat? Setiap hari 321 orang jadi korban penembakan massal di AS.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
"Kejadian seperti ini telah menjadi rutinitas. Kita bisa berbuat sesuatu buat mengatasinya, tapi untuk itu kita wajib lebih dulu mengubah hukum (kepemilikan senjata)," kata Obama.
Obama sudah 14 kali berpidato, mendesak Senat maupun DPR Amerika mengubah sikapnya terkait pembatasan senjata api. Presiden tidak punya wewenang mengamandemen UU yang menyatakan setiap warga AS berhak mempersenjatai dirinya sendiri. Pendukung utama liberalisasi senjata api adalah golongan konservatif dari Partai Republik, oposisi Obama.
Presiden Negeri Adi Daya itu mengatakan kasus penyalahgunaan senjata api, dalam skala kecil maupun besar, selalu terjadi setiap bulan. Jumlah korban tewas bila dihitung lagi tak kalah dari aksi terorisme. Karena itu, Obama mengatakan tragedi di Umpqua adalah tanggung jawab bersama setiap orang yang mendukung liberalisasi senjata.
"Doa saja tidak cukup. Kejadian seperti ini adalah pilihan politik yang kita buat," kata Obama.
Data dikumpulkan Huffington Post, penembakan massal di kampus Umpqua adalah yang ke-45 kalinya sepanjang sejarah Negeri Paman Sam. Awal tahun ini pula, institusi pendidikan sempat jadi sasaran penembakan walaupun tidak ada korban tewas. Tepatnya di SMA Lutheran, Milwaukee, Negara Bagian Wisconsin.
Insiden di Umpqua merupakan yang terburuk sejak tiga tahun terakhir. Sebelumnya, kasus penembakan di sekolah paling parah adalah ketika seorang pemuda membabi buta menembak 20 anak SD dan 6 guru di SD Sandy Hook.
Di luar itu semua, kasus penembakan massal di kampus paling parah adalah Tragedi Virginia Tech pada 16 April 2007. Pelaku bernama Cho Seung-Hui, mahasiswa di kampus itu yang stres, menghabisi nyawa 32 orang termasuk dirinya sendiri. Mahasiswa Indonesia, Partahi Mamora Lumbantoruan (34), turut menjadi korban tewas dalam tragedi tersebut. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Pemuda Palestina Ditembak di AS, Dua Korban Kritis
Baca SelengkapnyaPenembakan kembali terjadi di sebuah SMA di Negara Bagian Atlanta, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSuasana sangat mencekam hingga membuat orang-orang panik saat mendengar rentetan suara tembakan.
Baca SelengkapnyaTeror itu terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024 dilakukan oleh anggota KKB Memokon, Jender Siktaop Alias Usoki, Aquino Kaladana, Yuni Mimin dan Enos Kakyarmabin.
Baca SelengkapnyaDua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaPenambakan brutal yang menewaskan tiga orang terjadi di Rotterdam, Belanda. Pelakunya merupakan seorang mahasiswa.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berusia 32 tahun melepaskan tembakan di kampusnya hingga menewaskan dua orang.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaRentetan tembakan brutal tersebut mengenai puluhan orang, di mana satu orang dilaporkan tewas dan 21 lainnya terluka.
Baca SelengkapnyaTerbaru, sekolah di kawasan Pegunungan Bintang dibakar pada 12 Juli 2024 kemarin.
Baca Selengkapnya