Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Obat Remdesivir Diklaim Sembuhkan Pasien Covid-19 Bila Diberikan Lebih Awal

Obat Remdesivir Diklaim Sembuhkan Pasien Covid-19 Bila Diberikan Lebih Awal Pasien Corona. ©2020 Photo

Merdeka.com - Gilead Sciences Inc, produsen obat antivirus eksperimental remdesivir mengklaim obatnya dapat membantu menyembuhkan gejala pada pasien Covid-19 jika diberikan lebih awal dibanding dengan mereka yang diobati belakangan.

Obat yang diawasi secara ketat tersebut memengaruhi pasar dalam beberapa pekan belakangan dan pada Rabu, saham Gilead pun ikut melonjak 9 persen.

Berdasarkan penelitian Gilead, 62 persen pasien yang diobati remdesivir lebih awal pulang dari rumah sakit, dibanding dengan 49 persen pasien yang diobati terlambat.

Orang lain juga bertanya?

Ada 397 pasien yang sedang diuji, termasuk mengevaluasi keamanan dan keampuhan resep pengobatan dosis 5 hari dan dosis 10 hari remdesivir pada pasien rawat inap Covid-19 yang parah.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (30/4), perhatian terhadap obat remdesivir sangat tinggi sebab saat ini belum ada pengobatan yang disetujui atau vaksin pencegah Covid-19.

Keampuhan remdesivir ini tentu sangat diharapkan oleh dokter-dokter yang sedang merawat pasiennya yang membutuhkan obat apa saja untuk mencegah Covid-19 menyerang paru-paru dan dapat mematikan organ lain pada kasus yang sangat parah.

Perusahaan itu juga menyebutkan uji coba terpisah dari Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi Amerika berhasil memenuhi tujuan utama penelitian, namun Gilead belum mau memberikan data lebih lanjut.

WHO Berharap Khasiat Remdesivir Terbukti

Sementara itu, Pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu belum mau berkomentar secara spesifik tentang klaim keberhasilan remdesivir mengobati pasien Covid-19.

"Saya tidak ingin memberikan komentar spesifik mengenai itu, sebab saya belum membaca laporan itu secara rinci," kata Dr Mike Ryan, kepala program kedaruratan WHO, saat konferensi pers menanggapi pertanyaan tersebut seperti dikutip Reuters.

WHO selama ini biasa mengambil sejumlah laporan untuk menentukan kemanjuran sebuah obat.

"Jelas kami memiliki uji coba kontrol acak yang sedang berlangsung baik di Inggris maupun di Amerika Serikat, 'uji coba Solidaritas' dengan WHO. Remdesivir merupakan salah satu obat yang diobservasi di banyak percobaan itu. Jadi saya rasa lebih banyak data yang akan keluar," katanya.

Ryan menambahkan, obat ini bisa menjadi solusi di masa depan."Tetapi kami berharap obat ini dan obat lainnya terbukti membantu pengobatan Covid-19."

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
"Revolutionary Medical Breakthroughs in 2023: Tackling Countless Diseases with Impactful Discoveries!"

Sejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.

Baca Selengkapnya
Manfaat Vaksin DBD, Lengkap Beserta Syarat Mendapatkannya
Manfaat Vaksin DBD, Lengkap Beserta Syarat Mendapatkannya

Vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui

Vaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis

Pengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Ketahui Hingga Berapa Lama Flu yang Dialami Seseorang Masih Bisa Menular ke Orang Lain
Ketahui Hingga Berapa Lama Flu yang Dialami Seseorang Masih Bisa Menular ke Orang Lain

Seseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya