OKI harus konkret lindungi Masjid Al Aqsa dan Yerusalem Timur
Merdeka.com - Dua hari sebelum mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), perempuan yang memimpin diplomasi Republik Indonesia itu justru sedang tidak enak badan. Suaranya parau, sesekali matanya berair. Secangkir teh hangat menemaninya di meja kerja.
"Saya sakit flu. Oleh staf sudah diberi antibiotik segala macam. Mudah-mudahan segera sembuh," kata Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Luar Negeri RI, saat menyambut merdeka.com di ruang kerjanya, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (3/3) sore.
Retno mengenakan busana yang menjadi ciri khasnya: bando coklat menghiasi rambutnya yang pendek, serta blus batik dipadu dress hitam. Meski kurang fit, diplomat karir lulusan Universitas Gadjah Mada ini tak punya waktu memulihkan diri seperti biasanya. Mulai Minggu (6/3), Retno harus terlibat pertemuan antar menlu untuk merumuskan resolusi OKI menyoal isu Palestina.
-
Kenapa Israel menahan warga Palestina? Menurut Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina, sejak awal April 2024, lebih dari 3.660 warga Palestina ditahan dengan alasan administratif di penjara Israel.
-
Dimana warga Palestina ditahan? Investigasi selama tiga bulan yang dilakukan oleh New York Times yang diterbitkan pada 6 Juni mengungkapkan pelecehan seksual dan penyiksaan sistematis yang dilakukan terhadap warga Palestina yang ditahan di pangkalan militer Sde Teiman di Israel selatan.
-
Kenapa Israel dan Palestina terus berkonflik? Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Apa yang terjadi pada tahanan Palestina? Dikutip dari The Guardian (27/11), menurut Masyarakat Tahanan Palestina, ada 7.200 tahanan yang ditahan Israel, termasuk 88 wanita dan 250 anak-anak berusia di bawah 17 tahun.
-
Siapa saja tahanan Palestina yang dipenjara? Mereka yang ditangkap setelah 7 Oktober ini termasuk 37 jurnalis. Asosiasi dukungan tahanan Palestina dan hak asasi manusia Palestina, Addameer, melaporkan sebagian besar jurnalis ini menjalani tahanan administratif, yang berarti mereka ditahan tanpa batas waktu tanpa menghadapi pengadilan atau dakwaan.
-
Apa yang dilakukan Israel terhadap kantor-kantor jaringan Al-Aqsa? Kantor-kantor jaringan Al-Aqsa telah dibom oleh jet-jet tempur Israel selama serangan-serangan sebelumnya di Gaza.
Sejak akhir Februari 2016, perhatian Kementerian Luar Negeri tersita demi menggelar KTT Luar Biasa OKI di Jakarta, pada 6-7 Maret. Enam kepala negara serta 16 perdana menteri, dari total 56 delegasi negara mayoritas muslim dunia, dipastikan datang dalam acara tersebut.
Perhelatan ini digelar khusus atas permintaan Otoritas Palestina kepada pemerintah Indonesia. Itu sebabnya, agenda yang dibahas fokus menyoal situasi politik Yerusalem Timur, serta perlindungan kawasan Masjid al-Aqsa yang dirundung blokade sepanjang tahun lalu. Warga Palestina di Yerusalem Timur sampai sekarang dibatasi aksesnya jika ingin beribadah di masjid suci tersebut, oleh aparat keamanan Israel. Pembatasan ini, diperburuk isu sektarian, memicu kekerasan demi kekerasan.
Turut hadir pula dalam KTT ini, pemantau mewakili pemerintah Rusia, Amerika Serikat, PBB, dan Uni Eropa. Empat pihak disebut kuartet ini selama beberapa tahun terakhir menjadi fasilitator perundingan damai Israel-Palestina.
Bagi Retno, ada banyak hal yang bisa dilakukan Indonesia untuk mendukung Palestina, sebagai negara sahabat di Timur Tengah, khususnya terkait isu Yerusalem Timur. Di kawasan yang secara de facto dikuasai Israel itu, Palestina mengalami penyusutan wilayah, kekerasan antar faksi radikal, pendudukan tanah secara ilegal oleh pendatang Israel, dan banyak lagi persoalan lainnya.
Melalui KTT Luar Biasa ini, Indonesia yakin bisa mendorong negara-negara muslim yang bergabung dengan OKI, agar lebih peduli pada Palestina. Lebih dari itu, hasil pertemuan ini, yaitu dokumen resolusi dan deklarasi Jakarta, diharapkan membawa solusi lebih konkret bagi persoalan Yerusalem Timur di masa mendatang.
Berikut petikan wawancara khusus Ardyan M. Erlangga dan Marcheilla Ariesta P.H, dengan Menlu Retno menyoal target-target pemerintah menggelar KTT Luar Biasa OKI 2016 di Jakarta:
Kenapa Indonesia bersedia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI tahun ini?
Indonesia diminta Palestina, juga oleh Sekjen OKI. Kalau saya runut, pada Desember 2015 ada jumpa pers seminar 'Independence of Jerusalem' di Jakarta, kita kerja sama dengan PBB.
Dalam pembicaraan itu, Menlu Palestina bertanya apakah Indonesia bisa menjadi tuan rumah KTT luar biasa ini. Sekjen OKI juga menanyakan hal tersebut. Saya tanya ke presiden, beliau jawab oke, kita siap (menjadi tuan rumah-red).
Dan kemudian isu ini kita bahas di Jeddah, pada saat pertemuan menlu OKI. Tidak ada negara keberatan KTT luar biasa digelar. Memang ini KTT yang dibuat karena ada urgensinya.
Seburuk apa situasi Yerusalem Timur saat ini?
Ada situasi yang buat kita sangat menjadi perhatian. Tidak hanya di Palestina, tapi juga Yerusalem Timur. Makanya konferensinya kita buat untuk tema Al Quds Al Sharif.
Dalam kenyataan, kondisi di Yerusalem Timur semakin menurun, semakin memprihatinkan. Dari aspek penduduk saja, tinggal 36,8 persen penduduk Yerusalem Timur adalah orang Palestina.
Belum lagi penduduk di bawah garis kemiskinan. Ada 75 persen penduduk Palestina hidup di bawah garis kemiskinan. Ini kita belum bicara akses untuk melakukan ritual agama, dan sebagainya. Jadi harus ada suatu hal yang membuat hak-hak Palestina terlindungi di Yerusalem itu.
Kenapa Indonesia mau jadi tuan rumah satu konferensi yang membahas isu sudah sejak lama dibahas? Di PBB (isu Yerusalem Timur) dibahas tapi tidak maju-maju. Masih tetap kayak gini.
Saya sampaikan, sebenarnya kita cuma punya dua pilihan, do something atau do nothing. Nah kalau do nothing, kita akan membiarkan situasi yang buruk ini berkelanjutan.
Maka dari itu, pilihan Indonesia saat ditawari adalah do something. Di mana kita mencoba memberikan kontribusi karena ini juga ciri politik luar negeri Indonesia. kita selalu ingin memberi kontribusi untuk upaya perdamaian dunia. Dalam konteks inilah kita terjemahkan komitmen kita berkontribusi pada isu-isu dunia, dalam bentuk menjadi tuan rumah.
Adakah solusi konkret KTT luar biasa ini untuk menghentikan rantai kekerasan di Yerusalem Timur, khususnya sekitar Masjid al-Aqsa?
Sebagai tuan rumah, yang kita harapkan tentunya KTT ini dapat membuahkan hasil. Tidak saja memperkuat persatuan negara anggota OKI dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, tapi juga langkah yang sifatnya konkret oleh negara-negara OKI dalam membantu perjuangan Palestina.
Itu dapat dilihat dari dua dokumen yang akan dihasilkan. Satu, bentuknya resolusi, isinya prinsip-prinsip politik. Kedua Deklarasi Jakarta, yang diusulkan Indonesia, isinya lebih konkret terkait apa yang dapat dilakukan negara untuk membantu Palestina.
Soalnya kalau hanya berhenti di politik, tidak akan ada terobosan. Tapi kalau ada bukti konkretnya, ini bisa jadi satu terobosan.
Militer israel larang warga sipil palestina memasuki al Aqsa (c) 2015 REUTERS/Ammar Awad
Bisa dielaborasi lebih lanjut, apa saja solusi konkret mengingat problem Yerusalem Timur sangat kompleks?
Misalnya kampanye untuk memberi bantuan. Bantuan keuangan misalnya. Itu nanti bentuknya seperti apa, akan kita lihat. Tapi ada kebutuhan kita untuk menghasilkan financial system dengan OKI.
Lantas ada kebutuhan sangat mendasar bagi OKI untuk terlibat capacity building warga Palestina. Ini bisa lebih konkret.
Tentu semua gagasan ini masih terikat pada perkembangan negosiasi antar negara OKI. Semuanya masih bayangan yang mulai tanggal 6 akan dinegosiasikan. Sehingga tanggal 7 semua wakil kepala negara bisa menyetujui.
Kalau ditanya sekarang, saya masih belum bisa tahu seperti apa format konkretnya, karena belum dinegosiasikan.
Tentu, tidak mungkin dengan menggelar KTT ini, besok paginya isu Palestina sudah selesai. Tapi ini dalam rangka proses mendukung Palestina. Kalau tidak, kita akan mandek.
Sebagai gambaran, kedaulatan Palestina sekarang sudah diakui oleh 137 negara. Pengakuan ini kan juga melalui suatu proses panjang. Setiap langkah mendukung kemerdekaan Palestina, apapun itu, ada kontribusinya.
Jadi KTT ini bagian dari the whole process yang ingin dimainkan Indonesia dalam membantu Palestina.
Wakil kuartet fasilitator perundingan Israel-Palestina hadir dalam KTT. Apa kuartet akan diajak mendukung agenda OKI soal Yerusalem Timur?
Kita ingin menjalin kepentingan OKI untuk mendukung kemerdekaan Palestina secara utuh. Itu yang semoga dapat dipahami oleh kuartet. Sehingga pada saat fasilitasi perundingan damai oleh negara kuartet dimulai kembali, kuartet dapat menyuarakan posisi OKI, paling tidak membangun jembatan itu.
Kita belum tahu apakah KTT ini nantinya akan mengusulkan membangun suatu format baru dengan kuartet, itu belum bisa saya sampaikan juga. At least, dengan kehadiran mereka, dapat menjadi saluran aspirasi OKI terhadap kuartet mengenai kemerdekaan Palestina.
Apa pesan Indonesia kepada negara OKI melalui KTT luar biasa nanti?
Kita sangat berharap KTT ini sekali lagi bisa kita tunjukkan pada dunia, bahwa ada satu masalah yang belum kita selesaikan. Masalah yang masih terus harus mendapatkan perhatian, dan masalah yang harus kita tunjukkan pada dunia, bahwa OKI terus solid memberikan dukungan pada Palestina.
Seri Wawancara Khusus Menlu
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menghasilkan resolusi yang berisi 31 keputusan kuat dan keras untuk penghentian kekerasan di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaHasil pertemuan ini telah melahirkan sejumlah kesepakatan untuk menekan Israel agar stop melakukan serangan ke Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan dengan OKI, Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan agar gencatan senjata segera dilakukan
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi salah satu negara yang diberi mandat untuk memulai tindakan atas nama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna menghentikan perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaHamas menyebut aturan tersebut sebagai cerminan kekejian Zionis.
Baca Selengkapnya"Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan, melihat ketidakadilan terhadap rakyat Palestina yang terus terjadi," ucap Jokowi.
Baca SelengkapnyaAksi penyerangan brutal polisi Israel tak menyurutkan tekad warga Palestina untuk tetap menghidupkan Masjid Al-Aqsa dengan kegiatan ibadah Ramadan.
Baca SelengkapnyaSepanjang warga Palestina khusyuk melaksanakan salat Jumat, para polisi Israel tampak terus mondar-mandir melakukan pengawasan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sela-sela KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi, Sabtu, (11/11).
Baca SelengkapnyaSeiring memanasnya konflik yang terjadi di Jalur Gaza, Israel membatasi jemaah yang hendak beribadah di Masjid Al Aqsa.
Baca Selengkapnya"Harus menggunakan semua cara dan pengaruhnya berdiplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina,” kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggandeng erat tangan Presiden Jokowi pada pertemuan bilateral di sela KTT Luar Biasa OKI.
Baca Selengkapnya