Omicron Berkembang Biak 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta di Saluran Udara Manusia
Merdeka.com - Virus corona varian Omicron berkembang biak 70 kali lebih cepat daripada Delta dalam saluran udara manusia, menurut sejumlah peneliti.
Studi yang dilakukan peneliti di Hong Kong ini juga menyatakan Omicron mereplikasi diri kurang baik di jaringan paru-paru manusia dibandingkan dengan jenis virus asli - hal ini mungkin menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah.
Tapi profesor yang memimpin penelitian telah memperingatkan bahwa "secara keseluruhan ancaman dari varian Omicron mungkin sangat signifikan".
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa virus punya bentuk berbeda? Bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Dr Michael Chan Chi-wai mengatakan, penting untuk mempertimbangkan "bahwa keparahan penyakit pada manusia tidak ditetapkan hanya oleh replikasi virus tapi juga respons imun inang terhadap infeksi".
"Itu juga menekankan bahwa, dengan menginfeksi lebih banyak orang, virus yang sangat menular bisa menyebabkan penyakit lebih parah dan kematian bahkan walaupun virus itu sendiri mungkin kurang bersifat patogen," lanjutnya, dikutip dari Sky News, Jumat (17/12).
"Oleh karena itu, digabungkan dengan penelitian terbaru kami yang menunjukkan bahwa varian Omicron sebagian dapat lolos dari kekebalan dari vaksin dan infeksi masa lalu, ancaman keseluruhan dari varian Omicron kemungkinan akan sangat signifikan."
Penelitian tersebut, diterbitkan Fakultas Kedokteran LKS Universitas Hong Kong (HKUMed), menemukan para peneliti berhasil mengisolasi varian tersebut dan menggunakan jaringan paru-paru yang diambil untuk pengobatan guna menyelidiki mutasi baru.
Penelitian ini membandingkan Omicron dengan varian asli dan dengan Delta.
Hasilnya, penelitian menemukan Omciron "berkembang biak atau bereplikasi lebih cepat daripada virus Sars-CoV-2 dan varian Delta dalam bronkus (cabang tenggorokan) manusia".
Dalam 24 jam setelah infeksi, Omicron "bereplikasi sekitar 70 kali lebih tinggi daripada varian Delta dan virus Sars-CoV-2 asli".
"Sebaliknya, varian Omicron bereplikasi kurang efisien (lebih dari 10 kali lebih rendah) di jaringan paru-paru manusia daripada virus Sars-CoV-2 asli, yang mungkin menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah."
Menanggapi penelitian tersebut, dosen klinis senior di Universitas Exeter, Dr David Strain mengatakan tidak jelas bagaimana hasilnya akan dibandingkan dengan yang terlihat pada pasien.
"Peningkatan replikasi 70 kali lipat menjadi perhatian yang menjelaskan peningkatan penularan virus," jelasnya.
"Namun, ada ketidakjelasan tentang bagaimana pengurangan 10 kali lipat dalam infektivitas paru-paru dalam penelitian berbasis laboratorium ini akan diterjemahkan pada pasien."
"Sepintas kelihatannya berita baik, namun jika virus dapat bereplikasi 70 kali lebih cepat, tetapi menginfeksi 10 kali lebih lambat, itu masih menghasilkan peningkatan risiko penyakit tujuh kali lipat," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaSkrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaSeseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaStudi awal menyatakan nenek moyang seluruh makhluk hidup ini berasal dari 3,8 miliar tahun lalu.
Baca Selengkapnya