Operasi Senyap ISIS, Rekrut Anggota Lewat Aplikasi Kencan Tinder
Merdeka.com - Film dokumenter Netflix Tinder Swindler yang mengisahkan bagaimana seorang penjahat Israel memanfaatkan aplikasi kencan itu untuk membujuk perempuan agar mengirimkan uang jutaan dolar kepada dirinya cukup menghebohkan dunia awal tahun ini.
Kini aplikasi kencan Tinder dilaporkan digunakan oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Afrika Selatan untuk merekrut anggota.
Nischal Mewalall, Kepala Pusat Informasi Risiko Perbankan Afrika Selatan (SABRIC) menyatakan ISIS menggunakan Tinder di Afrika Selatan untuk mendanai pemberontakan dan merekrut anggota.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa sasaran sindiran? Berikut ini adalah kumpulan kata-kata sindiran kena mental yang bisa digunakan untuk menyindir orang sasimo atau orang yang menyebalkan.
-
Siapa yang kecanduan smartphone di Afrika Selatan? Posisi ketiga daftar ini ditempati oleh Afrika selatan dengan mengantongi sebanyak 31,5 persen waktu penggunaan smartphone yang dialami oleh masyarakatnya.
-
Apa saja jenis aplikasi penipuan? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
-
Bagaimana jaringan kriminal Asia Tenggara menggunakan Telegram? Menurut laporan UNODC, aktivitas ilegal yang terjadi di platform tersebut meliputi perdagangan data hasil peretasan, seperti informasi kartu kredit, password, dan riwayat penelusuran.
-
Bagaimana cara pinjol ilegal menghubungi calon konsumen? Menawarkan Langsung ke Nomor Pengguna Apabila ada pihak yang tiba-tiba menghubungi Anda dan menawarkan pinjaman online langsung lewat nomor Anda, maka menurut Friderica bisa dipastikan ilegal.
Dalam laporan SABRIC, berbagai anggota ISIS ditemukan telah membuat berbagai akun palsu orang-orang terkenal untuk memanipulasi pengikutnya agar memberikan uang.
Sebelumnya Tinder mengetahui aplikasi mereka digunakan pihak tak bertanggung jawab. Tinder sendiri juga telah memperingatkan pengguna agar waspada kepada akun yang meminta uang.
“Kami memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap perilaku predator dalam bentuk apa pun. Kami memiliki tim penipuan khusus yang menggunakan jaringan teknologi terkemuka di industri yang memindai penipuan dan meninjau setiap profil anggota untuk bahasa tanda bahaya, dan melakukan tinjauan manual terhadap profil, aktivitas, dan laporan yang dibuat pengguna yang mencurigakan,” jelas pernyataan kebijakan Tinder, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (16/11).
Tinder juga meminta pengguna agar mereka segera melaporkan akun yang terbukti meminta uang.
Temuan SABRIC membuktikan laporan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang diterbitkan Juli lalu. Laporan itu menyatakan Afrika Selatan menjadi tempat persembunyian kelompok ISIS setelah dikalahkan di Suriah dan Irak.
Laporan itu mengungkap DK PBB menemukan aliran uang lebih dari USD 1 juta atau Rp 15.6 miliar yang dikirim ke Afrika Selatan oleh pemimpin-pemimpin ISIS yang tersebar di Afrika.
Untuk menghentikan aliran uang, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi kepada empat orang dan delapan perusahaan yang memiliki hubungan dengan ISIS.
“ISIS terus memperluas jaringan terorisnya di seluruh benua, sebagaimana dibuktikan laporan Dewan Keamanan PBB Juli 2022 yang menyoroti pentingnya negara itu untuk mendapat dana dari kepemimpinan ISIS ke afiliasi ISIS di seluruh Afrika. Departemen Keuangan tetap berkomitmen untuk mengungkap dan menghentikan pendanaan teroris di benua Afrika,” jelas departemen itu.
“Hari ini, Departemen Keuangan menargetkan individu-individu kunci dalam jaringan ISIS di Afrika Selatan, serta aset bisnis mereka, yang telah memainkan peran penting memungkinkan terorisme dan kegiatan kriminal lainnya di wilayah tersebut,” ujar Wakil Sekretaris Departemen Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian E. Nelson.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaPPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca SelengkapnyaKaropenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, memiliki satu akun Media Sosial Telegram.
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku akan menyerahkan rekening yang jumlahnya bisa ratusan kepada pengepul.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka rekrutmen khusus untuk masyarakat yang memiliki kemampuan terkait IT.
Baca SelengkapnyaPengiriman dana memakai cryptocurrency ke Suriah, berkaitan dengan kelompok teroris AD
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca Selengkapnya