Orang Belanda habiskan tabungan rawat anak terlantar di Lombok
Merdeka.com - Prihatin pada kondisi anak-anak jalanan di Kota Lombok, Nusa Tenggara Barat, seorang warga Belanda tergerak membangun yayasan untuk bocah terlantar di sana. Tempat dinamakan Yayasan Peduli Anak itu akhirnya berdiri pada 2006-2007.
Chaim Fetter menceritakan pengalamannya pada merdeka.com beberapa waktu lalu. Meski kaya dan sukses sejak usia 23 tahun namun ada ruang kosong dalam dirinya yang tak bisa digantikan dengan harta. "Umur 13 tahun saya buat bisnis sendiri, saya buat website sendiri, itu dua dekade lalu. Tiga tahun kemudian saya buat bisnis sendirimenghasilkan cukup banyak keuntungan, sekitar usia 24 tahun saya sudah memiliki segalanya," ungkap Fetter.
Di usia belasan lelaki ini berhasil membuat coding (membuat aplikasi dengan bahasa pemrograman) yang memperkenalkannya pada bisnis teknologi informasi membuatnya sukses hingga kini. Namun materi berlimpah itu tak membuatnya bahagia. Awalnya dia tak mengerti penyebab kegalauan itu hingga akhirnya meninggalkan rutinitas pekerjaan dan berlibur ke Indonesia, tempat kakek-neneknya dibesarkan. Negeri ini juga menjadi tempat lahir ayah Fetter.
-
Kenapa muncul perasaan hampa? Hal ini disebabkan oleh perasaan kehilangan setelah pengalaman yang luar biasa tersebut berakhir. Mereka mungkin merasa kosong atau kehilangan semangat setelah euforia yang dirasakan selama konser berakhir.
-
Kenapa lelaki itu merasa sedih? Dia sedih karena rumahnya terasa sempit ditinggali banyak orang. 'Abu Nawas, aku memiliki seorang istri dan delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah tersebut, tapi tidak mempunyai uang. Tolonglah katakan padaku apa yang harus kulakukan,' kata lelaki itu.
-
Apa kata-kata sedih yang bisa menggambarkan patah hati? Kata-kata sedih sakit hati memang dapat mewakili perasaan kita saat terluka. Namun, jangan terlalu larut dalam kesedihan. Gunakan kata-kata ini sebagai sarana untuk mengekspresikan perasaan, lalu bangkit dan terus melangkah maju.
-
Kenapa lansia merasa hampa setelah pensiun? Perubahan yang terjadi dari memegang kekuasaan menjadi seseorang tanpa gelar dan jabatan bisa membuat seseorang merasa hidupnya hampa.Post-power syndrome adalah kondisi emosional yang sering dialami oleh mereka yang kehilangan kekuasaan atau jabatan, biasanya setelah pensiun. Mereka yang mengalaminya merasa kehilangan jati diri, karena selama ini aktivitas dan peran mereka memberikan rasa harga diri dan kepuasan.
-
Mengapa Femmy Permatasari merasa sedih? 'Kadang sedih bgt deh kalau ditegor someone di jln or mall... Tapi Saya bener2 lupa siapa Org itu or namanya.... Padahal dia Teman lama atau teman baru yg pernah ketemu & ngobrol dgn Saya. Maklum yah ini efek dulu Saya pernah Amnesia (karna Koma) jadi utk mengingat Nama Org yg sdh lama tdk bertemu atau baru sekali /dua kali ketemu susah bgtttt loh .. Dan ini sudah berlangsung lama... From 16 years ago until now,' tulisnya dalam Instagram miliknya.
-
Siapa yang merasakan kesepian? Klien yang mengeluhkan masalah yang pada awalnya tidak terkait dengan kesepian, seperti peningkatan konsumsi alkohol atau stres yang luar biasa, sering kali kemudian membuka diri dan mengungkapkan bahwa mereka telah merasa sangat kesepian tanpa menyadarinya.
"Jadi saya seperti ada di mid life crisis, dan saya berusaha untuk sedikit traveling dan menetap selama liburan di Indonesia. Saya ke Lombok, salah satu tempat terbaik di Indonesia. Di sana banyak anak-anak jalanan, meminta-minta dan saya ingin tahu apa masalah mereka," kata Fetter.
Fetter pun lantas meminta bantuan supir taksi yang dikendarainya di Lombok untuk bertanya pada tiga orang anak jalanan demi mengetahui alasan mereka tinggal di jalanan. Fetter mendapati anak-anak tersebut berasal dari keluarga miskin dan mereka ditinggal orang tuanya yang menjadi buruh migran di Malaysia, sementara saudara mereka tidak mampu menafkahi kebutuhan sehari-hari.
"Mereka diusir, tinggal di jalan, tidur di mal, mereka ingin sekolah lagi. Saya bilang, ok kalau mau sekolah lagi kita bawa kamu ke sekolah. Jadi kami pergi ke sekolah, ketemu sama kepala sekolah, kami bayar untuk sekolahnya satu tahun," ungkap Fetter.
Meski demikian Fetter tidak langsung memutuskan untuk membuat yayasan di Lombok. Saat balik ke Belanda barulah dia mengerti tujuan hidup sebenarnya.
"Ok inilah hal yang saya ingin lakukan lebih baik lagi. Jadi saya jual perusahaan saya di Belanda, saya pindah sekitar 2004. Saya ke Indonesia, ke Lombok," kata Fetter.
Fetter menyiapkan segala hal mulai dari rencana membangun bisnis pariwisata di Lombok, membeli sebidang tanah untuk membangun yayasan anak-anak terlantar, hingga melakukan riset soal bocah jalanan di Lombok. Untuk misinya ini dia bekerja sama dengan salah satu universitas di Mataram.
"Dalam satu bulan, 10 mahasiswa itu interview sekitar 400 anak jalanan. Dari 400 anak jalanan itu, 80 persen ingin sekolah lagi. Sambil menjalani proses itu, saya masih menunggu proses pembebasan lahan di Gili Trawangan yang ingin saya beli dan saya dapat banyak sorotan dari media Belanda," tutur Fetter.
Sorotan media Belanda tersebut berimbas pada kucuran bantuan yang warga Belanda yang peduli terhadap program sosial Fetter. Dari donasi tersebut ditambah uang pribadinya Fetter membangun Yayasan Peduli Anak di atas lahan seluas 1,5 hektar di Lombok. "Saya membangun dari tabungan saya sendiri dan uang sumbangan. Jadi kami habiskan sekitar USD 1 juta (setara Rp 12,3 miliar) dalam 10 tahun terakhir," ucap Fetter.
"Kita buat Yayasan Peduli Anak tahun 2006. Di lahan 1,5 hektar, kita buat dua sekolah, SD dan sekolah keterampilan. Ada tiga panti, ada mushola, ada kolam renang, ada klinik. Kita punya guru sendiri, dan sekolahnya juga sudah akreditasi," ungkapnya.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemuda Garut yang terlantar di Bali.
Baca SelengkapnyaDiakuinya, sang putra tak mau bekerja hingga masih meminta uang.
Baca SelengkapnyaUntuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca SelengkapnyaPemuda Telanjang Dada Keturunan Rohingya Bertahan Hidup di Hutan, Usai Orangtua Angkat Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaKisah hidup Adit, remaja yang putus sekolah demi cari uang untuk bantu perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaPria ini mengajak bapak tukang becak untuk berbelanja ke pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaBukti Heinz bukan orang melarat adalah adanya beberapa aset properti yang nilainya mencapai jutaan euro.
Baca SelengkapnyaSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaIa hidup sendirian karena ayahnya meninggal dan ibunya meninggalkannya sejak kecil.
Baca SelengkapnyaBM sempat tidur di teras rumah orang dan emperan toko, di halaman masjid.
Baca Selengkapnya