Orang Sulu 'mengganas' di Lahad Datu
Merdeka.com - Warga Malaysia menyebut para penyusup dari Sulu, Filipina Selatan dengan sebutan 'mengganas'. Aksi para penyusup itu pun disamakan dengan teroris dalam bahasa Indonesia.
"Mereka itu mengganas. Mungkin kalau di Indonesia teroris. Mereka kejam, mengganas," ujar warga Lahad Datu Willy Cheng kepada merdeka.com di Jalan Pasar Rakyat, Lahad Datu, Sabah, Malaysia, Sabtu (9/3). Demikian dilaporkan reporter merdeka.com Hery H Winarno dari Lahad Datu, Malaysia.
Menurut pria pemandu tur ini, aksi terakhir yang dilakukan para penyusup Sulu adalah membunuh 6 polisi di Wilayah Sampurno. Tak sekedar dibunuh, tubuh mereka juga dipotong-potong.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang membantai warga Tionghoa di Kali Angke? Merujuk laman Kelurahan Angke, sungai ini rupanya identik dengan kasus pembantaian terbesar etnis Tionghoa oleh pasukan VOC.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan orang jahat? 'Manusia yang sibuk dengan kesalahan dan aib orang lain akan sulit untuk dapat memperbaiki dirinya.'
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
"Jahat itu mengganas. Kita tak tahu polisi itu dibunuh baru dipotong atau masih hidup terus dipotong. Kejam itu kata orang Indon bilang," terangnya.
Meski begitu, pria 57 tahun ini mengaku tidak semua orang Sulu jahat. Jauh sebelum perang terjadi, sudah banyak orang Sulu yang tinggal dan menetap di Lahad. Mereka hidup dengan mengikuti adat budaya dan aturan dari Malaysia.
"Mereka itu tidak jahat, yang jahat yang penceroboh (penyusup) dan mau ambil ini wilayah. Mereka mau ambil ini Sabah, mau mereka kuasai," terangnya.
Lalu bagaimana dengan orang Indonesia, apakah mereka jahat?
"Orang Indon tidak jahat, tidak membunuh. Kalau nakal, mungkin ada tapi itu wajar. Di jalan berantam itu wajar di mana pun ada, tapi tidak membunuh, tidak mengganas," katanya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pria, satu berpakaian loreng dan satu lagi pakaian biasa, mendatangi rumah salah satu warga.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaSituasi ini makin memanas saat para desertir dari TNI/Polri yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang bertikai.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu bahkan takut ke sekolah karena khawatir akan menjadi sasaran meski tak tahu apa-apa.
Baca SelengkapnyaHari alias Jepang tertunduk lesu saat dihadirkan di Polres Bogor, Senin (28/4). Padahal sebelumnya dia viral mengancam petugas medis Puskesmas Leuwisadeng.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaTerlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca Selengkapnya