Orang Super Kaya di Jepang Sumbang 1 Miliar Yen untuk Ukraina
Merdeka.com - Miliarder Jepang berjanji menyumbang 1 miliar yen atau sekitar Rp 124 miliar ke Ukraina untuk bantuan kemanusiaan di tengah invasi Rusia ke negara tersebut.
Pendiri dan CEO Rakuten, Hiroshi Mikitani mengumumkan di Twitter pada Minggu, dia bersurat ke Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menginformasikan perihal keputusannya untuk berdonasi.
"Berkonsultasi dengan keluarga saya, kami keluarga Mikitani, telah memutuskan untuk menyumbangkan 1 miliar yen ke Ukraina," tulisnya, dikutip dari laman The Independent, Senin (28/2).
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Siapa yang memberikan amplop Rp1 Miliar? Namun, ia mengakui bahwa acara tersebut menghasilkan keuntungan karena dua konglomerat memberikan amplop sebesar Rp1 miliar. Para dermawan besar tersebut adalah Tahir dari Bank Mayapada dan Prajogo Pangestu.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Mengapa Jepang memberikan insentif uang? Jepang, yang mengalami penurunan populasi signifikan setiap tahunnya, menemukan solusi dengan memberikan insentif uang tunai di beberapa daerah.
-
Siapa yang meminta tebusan USD 8 juta? 'Mereka minta tebusan USD 8 juta,' ujar dia.
Tweet itu juga termasuk surat untuk Presiden Zelensky dan menambahkan: "Doa kami bersama kalian."
Mikitani menyampaikan kepada Zelensky, dia mendukung rakyat Ukraina dan "sangat sedih dengan serangan militer" terhadap negara tersebut.
"Saya percaya bahwa menginjak-injak Ukraina yang damai dan demokratis oleh kekuatan yang tidak dapat dibenarkan adalah tantangan bagi demokrasi," tulisnya dalam suratnya.
"Ketika saya melihat perlawanan gagah berani Anda terhadap serangan tak beralasan ini atas nama rakyat Ukraina, saya memikirkan apa yang bisa saya lakukan untuk Ukraina di Jepang dan memutuskan untuk menyumbangkan 1 miliar Yen JP ke pemerintah Ukraina, untuk kegiatan kemanusiaan untuk membantu orang-orang di Ukraina yang merupakan korban kekerasan," paparnya.
"Saya dengan tulus berharap Rusia dan Ukraina bisa mengatasi masalah ini dengan damai dan rakyat Ukraina bisa mendapatkan kedamaian lagi secepatnya. Saya akan terus memberikan dukungan untuk Ukraina dan rakyatnya."
Pekan lalu, Jepang bergabung dengan negara-negara Barat menjatuhkan sanksi untuk Rusia karena menyerang Ukraina. Perdana Menteri Fumio Kishida juga mengatakan Jepang berencana membekukan aset-aset Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti dilaporkan Associated Press.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putuskan Lahiran di Jepang, Wanita WNI Ini Kaget Dapat Bantuan Rp 50 Juta Lebih
Baca SelengkapnyaKesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaPria ini merupakan orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan mencapai USD160 miliar.
Baca SelengkapnyaBak durian runtuh, dia dan sang suami mendapat banyak keuntungan.
Baca SelengkapnyaPaket bantuan Pemerintah Indonesia untuk Palestina dan Sudan berupa obat obatan dan fasilitas kesehatan.
Baca SelengkapnyaDana ini juga dialokasikan untuk menjaga keamanan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang berada di Israel.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Transfermarkt, perbandingan nilai pasar antara pemain Timnas Jepang dan Timnas Indonesia sangat mencolok.
Baca SelengkapnyaBantuan ini diyakini akan bermanfaatkan untuk masyarakat yang membutuhkan seperti keluarga dan anak-anak di Gaza.
Baca SelengkapnyaDia menilai Jepang dapat menjadi kontributor utama dalam mewujudkan kerja sama yang bermanfaat langsung bagi rakyat.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaAdapun yang terbaru telah disalurkan pada Senin 20 November 2023 sebanyak Rp31,9 Miliar atau setara dengan USD 2 Juta yang berupa obat-obatan dan alat medis.
Baca Selengkapnya