Orangtua meninggal dalam tugas, anak Dubes Burhan diberi beasiswa

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memberikan bintang penghargaan bagi almarhum Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad, dan memberikan beasiswa bagi kedua anaknya. Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang turut menghadiri penghormatan terakhir untuk Dubes Burhan di Kementerian Luar Negeri.

"Presiden menginstruksikan memberi tunjangan beasiswa pada anak beliau sampai tingkat tertinggi," ujar JK di Gedung Pancasila Kemlu, Selasa (19/5).

Bintang penghargaan diterima oleh Dubes Burhan atas pengorbanannya. Dia wafat saat bertugas.

"Bapak Presiden menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya, beliau (Dubes Burhan) berpulang dalam tugas, maka pemerintah memberikan bintang penghargaan pada beliau atas pengorbanannya. Apalagi beliau dengan istri dalam tugas bersama," jelas JK.

Menurut JK, Presiden Jokowi merasa Pakistan memang negara konflik. Terbukti dengan tindak kekerasan antara militer Pakistan dengan militan Taliban.

Dubes Burhan dan istri mengalami kecelakaan helikopter milik Pakistan pada 8 Mei lalu di daerah Gilgit Baltistan. Selain almarhumah Ibu Hery, ada enam orang lainnya yang tewas seketika akibat kecelakaan tersebut.

Sementara, Dubes Burhan mengalami luka bakar yang cukup serius. Dia sendiri sempat dipindahkan dari Pakistan ke Singapura, namun pada saat perjalanan menuju Singapura, kesehatannya sempat menurun dan mengharuskan tim dokter untuk mendarat di Chennai, India.

Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, menjadi utusan langsung dari Kemlu yang menangani proses pemindahan Dubes Burhan.

"Dalam perjalanan dari Pakistan, walaupun dengan kondisi kritis beliau bilang, 'tolong jenazah istriku diopeni (diurusi) ya mas,' saya menjawab agar beliau harus tenang dan istirahat supaya cepat pulih," ujar Iqbal, pagi tadi.

Iqbal mengatakan, dalam perjalanan itu, Dubes Burhan mengatakan dirinya harus kuat.

"Saya harus survive, Mas. Anakku loro (dua)," ujar Dubes Burhan pada Iqbal kala itu.

"Sepanjang perjalanan saya melihat bagaimana kejernihan berpikir beliau tetap hidup dan bagaimana beliau melawan rasa sakitnya dengan tegar. Rasa sakitnya kalah oleh semangat hidupnya," paparnya.

Dubes Burhan dulunya sempat menjadi Deputi I BIN sebelum akhirnya menyerahkan surat kepercayaan kepada Pemerintah Pakistan pada 2012 silam. (mdk/ard)