Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pahatan Batu Berusia 2.700 Tahun Ini Gambarkan Peperangan Manusia Kuno

Pahatan Batu Berusia 2.700 Tahun Ini Gambarkan Peperangan Manusia Kuno Pahatan batu kuno di Gerbang Mashki, Irak. ©Zaid Al-Obeidi/AFP

Merdeka.com - Tim arkeolog asal Amerika Serikat (AS) dan Irak berhasil menemukan sebuah pahatan batu yang diyakini berusia 2.700 tahun pekan lalu. Pahatan batu ini ditemukan di Kota Mosul, Irak di saat tim arkeolog berusaha merekonstruksi pintu gerbang kuno Maskhi yang dihancurkan ISIS.

Di permukaan batu itu terlihat delapan pahatan yang menunjukkan adegan peperangan di kota kuno Niniwe pada masa pemerintahan raja-raja Asyur. Dewan Kepurbakalaan dan Warisan Irak menjelaskan, pahatan-pahatan batu itu berasal dari masa Raja Sanherib yang berkuasa dari 705-681 Sebelum Masehi.

Dalam sejarah, Raja Sanherib berhasil memperluas Ibu Kota Kerajaan Asyur, Niniwe. Di bawah kekuasaan Raja Sanherib, wilayah Asyur sendiri terbentang dari wilayah Mediterania hingga Iran.

Kepala tim arkeologi Irak, Fadel Muhammad Khodr mengungkap pahatan-pahatan itu kemungkinan diambil dari salah satu istana Sanherib dan kemudian dipakai untuk bahan konstruksi gerbang.

“Kami percaya bahwa ukiran ini dipindahkan dari istana Sanherib dan digunakan kembali oleh cucu raja untuk merenovasi gerbang Mashki dan untuk memperbesar ruang jaga,” jelas Khodr, dikutip dari Aljazeera, Jumat (21/10).

Khodr menceritakan, pahatan itu awalnya tidak ditemukan karena tertutupi. Pahatan itu pun diyakininya dapat bertahan karena bagian dalamnya yang masih terkubur.

Temuan dan upaya rekonstruksi pahatan itu mendapat dukungan dari ALIPH, Aliansi Internasional berbasis Swiss untuk Perlindungan Warisan di Daerah Konflik.

Menurut ALIPH, alasan militan ISIS mencoba menghancurkan karena gerbang itu adalah bagian ikonik dari Kota Mosul dan simbol panjang sejarah kota itu.

ALIPH juga mendukung upaya rekonstruksi gerbang yang dipimpin tim arkeolog dari Universitas Mosul, Irak beserta tim dari Universitas Pennsylvania, AS. Otoritas Barang Antik Irak juga turut andil dalam upaya rekonstruksi gerbang itu untuk dijadikan sebagai pusat pendidikan sejarah Niniwe.

Sebelumnya wilayah Irak modern adalah bagian dari berbagai kerajaan-kerajaan kuno, seperti Kerajaan Sumeria dan Babilonia. Namun berbagai peninggalan-peninggalan kuno di Irak terancam keberadaannya karena berbagai konflik yang melanda negara itu.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arkeolog Temukan Plakat Batu, Ada Ukiran Adegan Pertempuran Prajurit Abad ke-6 SM
Arkeolog Temukan Plakat Batu, Ada Ukiran Adegan Pertempuran Prajurit Abad ke-6 SM

Plakat tersebut berukuran sekitar 20 cm dengan ukiran di kedua sisi.

Baca Selengkapnya
Gunakan Satelit Mata-Mata AS, Arkeolog Temukan Lokasi Pertempuran Pasukan Muslim Saat Penaklukan Persia 1.400 Tahun Lalu
Gunakan Satelit Mata-Mata AS, Arkeolog Temukan Lokasi Pertempuran Pasukan Muslim Saat Penaklukan Persia 1.400 Tahun Lalu

Pertempuran bersejarah tersebut berhasil dimenangkan pasukan Muslim Arab.

Baca Selengkapnya
Kapak Tangan dari Masa Pra-Islam Ditemukan di Saudi, Panjangnya Setengah Meter
Kapak Tangan dari Masa Pra-Islam Ditemukan di Saudi, Panjangnya Setengah Meter

Kapak tangan kuno ini ditemukan oleh tim arkeolog dari konsultan warisan TEOS Heritage.

Baca Selengkapnya
Batu Prasasti Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Ada Gambar Sosok Manusia dengan Dua Pedang
Batu Prasasti Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Ada Gambar Sosok Manusia dengan Dua Pedang

Arkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Las Capellanías di Cañaveral de León, Huelva, Spanyol.

Baca Selengkapnya
Kota Berusia 3.400 Tahun Ini Muncul dari Dalam Sungai, Ada Istana Sampai Benteng
Kota Berusia 3.400 Tahun Ini Muncul dari Dalam Sungai, Ada Istana Sampai Benteng

Kota kuno ini tiba-tiba muncul ketika air sungai surut akibat kekeringan parah.

Baca Selengkapnya
Petugas Damkar Temukan Pahatan Batu Bergambar Wajah Misterius, Arkeolog Duga Berasal dari Zaman Perunggu
Petugas Damkar Temukan Pahatan Batu Bergambar Wajah Misterius, Arkeolog Duga Berasal dari Zaman Perunggu

Dari zaman apa pahatan batu ini berasal masih menjadi perdebatan.

Baca Selengkapnya
Makam 4.500 Tahun Ditemukan di Mesir, Isinya Bukan Mumi Tapi Bikin Arkeolog Girang
Makam 4.500 Tahun Ditemukan di Mesir, Isinya Bukan Mumi Tapi Bikin Arkeolog Girang

Makam 4.500 Tahun ditemukan di Mesir, Berisi Artefak dan Tengkorak dengan Topeng Berwarna

Baca Selengkapnya
Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Baca Selengkapnya
Timbunan Koin Seberat 5 Kilogram Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Situs Peradaban Tertua Dunia, Ada Gambar Sosok Raja
Timbunan Koin Seberat 5 Kilogram Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Situs Peradaban Tertua Dunia, Ada Gambar Sosok Raja

Harta karun ini ditemukan di reruntuhan kuil Buddha di situs Mohenjo Daro.

Baca Selengkapnya
'Kota Abadi' Berusia 7.000 Tahun Ditemukan di Turki, Ada Jembatan Batu dan Mozaik Indah
'Kota Abadi' Berusia 7.000 Tahun Ditemukan di Turki, Ada Jembatan Batu dan Mozaik Indah

Misis, sebuah kota kuno berdiri kokoh selama 7.000 tahun di wilayah selatan Adana, Turki.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Rumah Batu Barusia 350.000 Tahun, Ada Artefak Perkakas Batu dan Tulang Hewan
Arkeolog Temukan Rumah Batu Barusia 350.000 Tahun, Ada Artefak Perkakas Batu dan Tulang Hewan

Artefak yang ditemukan berasal dari empat periode Zaman Batu.

Baca Selengkapnya
Gergaji Berusia 2.250 Tahun Ditemukan di Kota Kuno Turki, Arkeolog Ungkap Bedanya dengan Gergaji Modern
Gergaji Berusia 2.250 Tahun Ditemukan di Kota Kuno Turki, Arkeolog Ungkap Bedanya dengan Gergaji Modern

Bentuk gergaji kuno dengan versi modern tidak jauh beda, hanya saja material yang digunakan untuk membuatnya agak berbeda menurut arkeolog.

Baca Selengkapnya