Pahatan Batu Berusia 2.700 Tahun Ini Gambarkan Peperangan Manusia Kuno
Merdeka.com - Tim arkeolog asal Amerika Serikat (AS) dan Irak berhasil menemukan sebuah pahatan batu yang diyakini berusia 2.700 tahun pekan lalu. Pahatan batu ini ditemukan di Kota Mosul, Irak di saat tim arkeolog berusaha merekonstruksi pintu gerbang kuno Maskhi yang dihancurkan ISIS.
Di permukaan batu itu terlihat delapan pahatan yang menunjukkan adegan peperangan di kota kuno Niniwe pada masa pemerintahan raja-raja Asyur. Dewan Kepurbakalaan dan Warisan Irak menjelaskan, pahatan-pahatan batu itu berasal dari masa Raja Sanherib yang berkuasa dari 705-681 Sebelum Masehi.
Dalam sejarah, Raja Sanherib berhasil memperluas Ibu Kota Kerajaan Asyur, Niniwe. Di bawah kekuasaan Raja Sanherib, wilayah Asyur sendiri terbentang dari wilayah Mediterania hingga Iran.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Irak? Para arkeolog menemukan situs pertempuran kuno Al-Qadisiyyah di Irak menggunakan foto-foto yang tidak diklasifikasikan dari satelit mata-mata Amerika Serikat (AS).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Suriah? Arkeolog menemukan tulisan abjad tertua yang diketahui di sebuah makam kuno di Suriah.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Kepala tim arkeologi Irak, Fadel Muhammad Khodr mengungkap pahatan-pahatan itu kemungkinan diambil dari salah satu istana Sanherib dan kemudian dipakai untuk bahan konstruksi gerbang.
“Kami percaya bahwa ukiran ini dipindahkan dari istana Sanherib dan digunakan kembali oleh cucu raja untuk merenovasi gerbang Mashki dan untuk memperbesar ruang jaga,” jelas Khodr, dikutip dari Aljazeera, Jumat (21/10).
Khodr menceritakan, pahatan itu awalnya tidak ditemukan karena tertutupi. Pahatan itu pun diyakininya dapat bertahan karena bagian dalamnya yang masih terkubur.
Temuan dan upaya rekonstruksi pahatan itu mendapat dukungan dari ALIPH, Aliansi Internasional berbasis Swiss untuk Perlindungan Warisan di Daerah Konflik.
Menurut ALIPH, alasan militan ISIS mencoba menghancurkan karena gerbang itu adalah bagian ikonik dari Kota Mosul dan simbol panjang sejarah kota itu.
ALIPH juga mendukung upaya rekonstruksi gerbang yang dipimpin tim arkeolog dari Universitas Mosul, Irak beserta tim dari Universitas Pennsylvania, AS. Otoritas Barang Antik Irak juga turut andil dalam upaya rekonstruksi gerbang itu untuk dijadikan sebagai pusat pendidikan sejarah Niniwe.
Sebelumnya wilayah Irak modern adalah bagian dari berbagai kerajaan-kerajaan kuno, seperti Kerajaan Sumeria dan Babilonia. Namun berbagai peninggalan-peninggalan kuno di Irak terancam keberadaannya karena berbagai konflik yang melanda negara itu.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plakat tersebut berukuran sekitar 20 cm dengan ukiran di kedua sisi.
Baca SelengkapnyaPertempuran bersejarah tersebut berhasil dimenangkan pasukan Muslim Arab.
Baca SelengkapnyaKapak tangan kuno ini ditemukan oleh tim arkeolog dari konsultan warisan TEOS Heritage.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Las Capellanías di Cañaveral de León, Huelva, Spanyol.
Baca SelengkapnyaKota kuno ini tiba-tiba muncul ketika air sungai surut akibat kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaDari zaman apa pahatan batu ini berasal masih menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaMakam 4.500 Tahun ditemukan di Mesir, Berisi Artefak dan Tengkorak dengan Topeng Berwarna
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca SelengkapnyaHarta karun ini ditemukan di reruntuhan kuil Buddha di situs Mohenjo Daro.
Baca SelengkapnyaMisis, sebuah kota kuno berdiri kokoh selama 7.000 tahun di wilayah selatan Adana, Turki.
Baca SelengkapnyaArtefak yang ditemukan berasal dari empat periode Zaman Batu.
Baca SelengkapnyaBentuk gergaji kuno dengan versi modern tidak jauh beda, hanya saja material yang digunakan untuk membuatnya agak berbeda menurut arkeolog.
Baca Selengkapnya