Pakar Kesehatan Dunia Sebut Tak Ada Jaminan Vaksin Covid-19 Berhasil Dikembangkan
Merdeka.com - Salah satu pakar dunia terkemuka bidang virus corona baru mengatakan tak ada jaminan sebuah vaksin akan berhasil dikembangkan, berarti ancaman akan semakin terus membayangi di masa yang akan datang.
"Anda tidak perlu mengembangkan vaksin yang aman dan efektif terhadap setiap virus," kata David Nabarro, seorang profesor kesehatan dunia di Imperial College London, dan seorang utusan WHO untuk Covid-19, kepada The Observer dalam sebuah wawancara diterbitkan Sabtu.
"Beberapa virus sangat, sangat sulit ketika sampai pada tahap pengembangan vaksin - jadi untuk masa mendatang, kita harus menemukan cara untuk tetap menjalani hidup kita dengan virus ini sebagai ancaman terus menerus,” tambah Nabarro, dilansir dari The Times of Israel, Senin (20/4).
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
"Itu artinya mengisolasi mereka yang menunjukkan tanda-tanda penyakit ini dan juga riwayat kontak mereka. Lansia akan dilindungi. Penambahan kapasitas rumah sakit untuk menangani kasus ini harus terjamin. Ini akan menjadi hal baru yang normal untuk kita semua."
Lebih dari 60 kandidat vaksin dan pengobatan untuk virus corona tengah dikembangkan di laboratorium di seluruh dunia, sebagian besar masih dalam tahap praklinis.
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Moderna mulai uji coba klinis bulan lalu, dan ilmuwan Universitas Oxford Inggris akan melakukan percobaan pada manusia pekan ini.
Kelompok lain di AS dan satu di China telah melakukan uji coba pada manusia.
Di Israel, ilmuwan di Institut Penelitian Migal Galilee yang didanai pemerintah mengatakan vaksin virus corona mereka siap diuji dalam beberapa pekan lagi, kendati tak akan tersedia dalam beberapa bulan ke depan karena proses uji coba dan persetujuan yang panjang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca Selengkapnya