Pakar WHO Dukung Vaksin Booster untuk Orang dengan Imun Lemah
Merdeka.com - Penasihat vaksin Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin menyarankan orang dengan sistem kekebalan yang lemah harus diberi dosis tambahan dari semua vaksin Covid-19 yang disetujui WHO.
Pakar kesehatan PBB juga mengatakan orang yang divaksinasi lengkap berusia di atas 60 tahun dengan vaksin Sinovac dan Sinopharm China harus ditawarkan dosis vaksin ketiga.
Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) menekankan tidak menyarankan dosis booster untuk populasi pada umumnya, yang sudah diluncurkan di beberapa negara.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa yang disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV? Vaksinasi dengan HPV disarankan terutama untuk perempuan. Selain itu, vaksin ini juga direkomendasikan untuk wanita hingga usia 26 tahun. Kemudian pria hingga usia 21 tahun yang belum mendapat vaksinasi sebelumnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin HPV? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
WHO menginginkan moratorium dosis booster untuk masyarakat umum hingga akhir tahun demi memprioritaskan dosis pertama di puluhan negara yang kekurangan vaksin.
Target WHO untuk mendapatkan 10 persen dari populasi di setiap negara yang divaksinasi penuh pada akhir September terlewatkan oleh 56 negara bagian. Namun hampir 90 persen negara berpenghasilan tinggi mencapai target.
SAGE mengatakan akan meninjau masalah dosis booster umum pada 11 November.
Beberapa vaksin Covid-19 telah diberikan persetujuan WHO untuk penggunaan darurat selama pandemi: Pfizer-BioNTech, Janssen, Moderna, Sinopharm, Sinovac dan AstraZeneca.
Semuanya adalah dua dosis vaksin, kecuali vaksin Janssen.
WHO juga di ambang memutuskan apakah akan memberikan daftar penggunaan darurat (EUL) pada vaksin Bharat Biotech India.
SAGE mengadakan pertemuan empat hari pada pekan lalu untuk meninjau informasi dan data terbaru tentang berbagai vaksin untuk Covid-19 dan penyakit lainnya.
"SAGE menyarankan orang dengan gangguan kekebalan sedang dan berat harus ditawari dosis tambahan dari semua vaksin yang diizinkan WHO sebagai bagian dari seri primer yang diperpanjang," jelas kelompok itu.
"Orang-orang ini cenderung tidak merespon secara memadai terhadap vaksinasi mengikuti seri vaksin primer standar dan berisiko tinggi terkena penyakit Covid-19 yang parah."
Kate O'Brien, kepala vaksin WHO, mengatakan dosis tambahan sekarang harus dianggap sebagai bagian dari imunisasi yang normal untuk orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah, yang akan diberikan setelah menunggu satu hingga tiga bulan.
Vaksin China dan usia di atas 60-an
SAGE juga menjelaskan orang-orang yang diimunisasi penuh dengan vaksin Sinovac dan Sinopharm - keduanya dua dosis - harus ditawarkan vaksin tambahan untuk orang berusia 60 tahun ke atas.
Vaksin yang berbeda "juga dapat dipertimbangkan berdasarkan pasokan vaksin dan pertimbangan akses".
"Kami memiliki bukti perlindungan yang lebih terbatas pada populasi tua, terutama pada yang sangat tua," jelas sekretaris SAGE Joachim Hombach pada konferensi pers.
Vaksin Sinopharm digunakan di 69 negara, sementara Sinovac telah diluncurkan di 36 negara, menurut hitungan AFP.
Aljazair, Mesir, Ethiopia, Pakistan dan Filipina termasuk di antara negara-negara yang menggunakan kedua vaksin itu, selain China.
Sebagian besar informasi tentang rekomendasi Sinovac dan Sinopharm baru dibuat berasal dari penelitian di Amerika Latin, jelas ketua SAGE Alejandro Cravioto.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaHerpes Zoster merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya bintil, ruam dan disertai dengan cairan bening.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca Selengkapnya