Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakistan Usir Utusan India Terkait Konflik Kashmir

Pakistan Usir Utusan India Terkait Konflik Kashmir Konflik India-Pakistan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pakistan memperburuk hubungan diplomatik dengan India pada Rabu, mengusir komisaris tinggi India dan menangguhkan hubungan dagang dengan New Delhi, di tengah memburuknya ketegangan karena langkah pemerintah India memperkuat kekuasaanya atas wilayah konflik Kashmir.

New Delhi melepaskan negara bagian di kawasan Himalaya itu dari status semi-otonom selama tujuh dekade pada hari Senin melalui dekrit presiden yang kontroversial, hanya beberapa jam setelah diberlakukan jam malam di wilayah itu.

Para pakar memprediksi langkah India itu akan memicu konflik dengan Pakistan, yang mana terjadi saling klaim atas wilayah Kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim, dan menyalakan kembali pemberontakan yang telah menelan korban puluhan ribu jiwa.

Orang lain juga bertanya?

Delhi mengatakan langkah tersebut adalah urusan internal. Namun Islamabad telah menyerukan komunitas internasional untuk turun tangan dan berjanji akan membawa persoalan ini ke Dewan Keamanan PBB.

"Kami akan memanggil kembali komisaris tinggi kami dari Delhi dan mengirim kembali utusan mereka," kata Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi pada Rabu, dilansir dari laman Alaraby, Kamis (8/8).

Qureshi berbicara saat pemerintah merilis pernyataan mendeklarasikan bahwa Pakistan akan menangguhkan hubungan dagang dengan India dan meninjau kembali hubungan bilateralnya dengan New Delhi.

"Perdana Menteri Imran Khan hari ini memimpin pertemuan Komite Keamanan Nasional untuk membahas aksi unilateral dan ilegal pemerintah India di Kashmir," kata pernyataan tersebut.

"Komite memutuskan untuk mengambil langkah lebih lanjut: 1. Menurunkan standar hubungan diplomatik dengan India. 2. Penangguhan hubungan bilateral bidang perdagangan dengan India. 3. Meninjau ulang urusan-urusan bilateral. 4. Masalah ini akan dibawa ke PBB, termasuk Dewan Keamanan," lanjut pernyataan tersebut.

Dalam pernyataan tertulis itu, PM Khan juga disebut memerintahkan seluruh jaringan diplomatik diaktifkan untuk mengungkap kebrutalan rezim rasial India, perencanaan dan pelanggaran HAM. Khan juga menyerukan militer meningkatkan kewaspadaan.

Kashmir terbagi antara Pakistan dan India sejak kedua negara tersebut merdeka pada 1947. Resolusi PBB menyerukan pemungutan suara untuk menentukan masa depan wilayah itu namun belum pernah dilaksanakan. Pakistan dan India telah berperang dua kali terkait Kashmir.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKS Mengecam Pembakaran Masjid dan Pembunuhan Imam di India
PKS Mengecam Pembakaran Masjid dan Pembunuhan Imam di India

Pemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.

Baca Selengkapnya
Sejarah Konflik Bangladesh, Bermula dari Pembagian Wilayah India
Sejarah Konflik Bangladesh, Bermula dari Pembagian Wilayah India

Kelahiran negara Pakistan adalah awal mula konflik Bangladesh ini.

Baca Selengkapnya
Kronologi Diplomat Indonesia Diserang Bom di Pakistan, Satu Polisi Tewas
Kronologi Diplomat Indonesia Diserang Bom di Pakistan, Satu Polisi Tewas

Serangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.

Baca Selengkapnya
Kementerian Luar Negeri Pastikan Diplomat Indonesia Selamat  dan Aman Setelah Diserang Bom di Pakistan
Kementerian Luar Negeri Pastikan Diplomat Indonesia Selamat dan Aman Setelah Diserang Bom di Pakistan

Diplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.

Baca Selengkapnya
India Gusur Puluhan Lapak Pedagang Muslim Setelah Resmikan Kuil yang Dibangun di Lokasi Bekas Masjid Kuno
India Gusur Puluhan Lapak Pedagang Muslim Setelah Resmikan Kuil yang Dibangun di Lokasi Bekas Masjid Kuno

Kuil Hindu di kota Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh diresmikan PM Narendra Modi pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini

Pemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Cerita Pria Bergelar Doktor, Berjualan Jus di Pinggir Jalan karena Minim Lapangan Kerja
Cerita Pria Bergelar Doktor, Berjualan Jus di Pinggir Jalan karena Minim Lapangan Kerja

Dia terpaksa melakukan tindakan nekat, seperti mendirikan warung pinggir jalan, demi bertahan hidup.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Iran Usai Serangan Balasan Pakistan, Banyak Bangunan Hancur, Korban Jiwa hingga Timbulnya Reaksi Protes Aktivis Pemuda Islam
FOTO: Kondisi Iran Usai Serangan Balasan Pakistan, Banyak Bangunan Hancur, Korban Jiwa hingga Timbulnya Reaksi Protes Aktivis Pemuda Islam

Sayap media militer Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR) mengatakan pihaknya berhasil menyasar sasaran "dalam operasi berbasis intelijen".

Baca Selengkapnya
FOTO: Mencekamnya Bentrok Mematikan Kelompok Hindu dan Muslim di India, Masjid Dibakar dan Imam Dibunuh
FOTO: Mencekamnya Bentrok Mematikan Kelompok Hindu dan Muslim di India, Masjid Dibakar dan Imam Dibunuh

Kekerasan meletus setelah pawai keagamaan kelompok Hindu melewati wilayah Nuh yang didominasi kelompok Muslim. Simak foto-fotonya!

Baca Selengkapnya
Narendra Modi Bakal Ganti Nama India Jadi 'Bharat', Ini Artinya
Narendra Modi Bakal Ganti Nama India Jadi 'Bharat', Ini Artinya

Pemerintah India diduga kuat ingin mengganti nama negara tersebut secara resmi menjadi 'Bharat'.

Baca Selengkapnya
India Setop Ekspor, Harga Beras Indonesia Bisa Meroket Tinggi
India Setop Ekspor, Harga Beras Indonesia Bisa Meroket Tinggi

Upaya ini bertujuan untuk mengamankan pasokan sekaligus mengendalikan harga beras non basmati dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Iran Desak Negara Anggota OKI Usir Dubes Israel dan Jatuhkan Embargo Minyak
Iran Desak Negara Anggota OKI Usir Dubes Israel dan Jatuhkan Embargo Minyak

Sikap tegas Iran ini disampaikan setelah Israel mengebom Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 500 orang.

Baca Selengkapnya