Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Paling banyak korban, Indonesia malah pasif tuntut ganti rugi Ianfu

Paling banyak korban, Indonesia malah pasif tuntut ganti rugi Ianfu Para aktivis lintas negara di Asia menuntut Jepang meminta maaf pada korban Jugun Ianfu. ©2015 Merdeka.com/Reuters

Merdeka.com - EkaHindra - peneliti independen sekaligus pendamping korban perbudakan seks tentara Jepang (Ianfu) di Indonesia - mengatakan sikap Jepang meminta maaf serta membayar ganti rugi atas kekejaman pada perempuan Korea Selatan di era Perang Dunia II awal pekan ini, tidak perlu disambut euforia.

Jepang baru bisa dianggap serius bertanggung jawab atas praktik lancung di masa lalu, apabila perlakuan yang sama diberikan kepada seluruh korban Ianfu yang tersebar di seantero Asia.

Ironisnya, masalah Ianfu tidak menjadi perhatian utama politik luar negeri pemerintah Indonesia. Padahal isu ini menyangkut nasib banyak perempuan di Tanah Air. "Pemerintah harus bergerak tidak tinggal diam, harus mengambil langkah. Kami ada data dan Indonesia memiliki jumlah korban terbesar dari semua negara," ungkap Eka saat dihubungi merdeka.com, Kamis (31/12).

Di Indonesia, setidaknya ada 22 ribu perempuan melapor pernah dipaksa mengikuti program Ianfu. Wanita yang rata-rata kini sudah renta atau bahkan meninggal ini belum mendapatkan ganti rugi layak. Selama 16 tahun meneliti isu ini, Eka melihat pemerintah RI justru terlibat menciptakan karut marut.

Pada 1997, misalnya, Menteri Sosial Inten Suweno menerima dana santunan bagi para korban sebesar 380 juta yen dari pemerintah Jepang. Namun banyak dari korban mengaku tidak pernah menerima santunan tersebut.

Di masa mendatang, kalau memang serius ingin menutut tanggung jawab Negeri Matahari Terbit, Eka berharap pemerintah wajib melibatkan korban dan para pegiat. "Tindakan proaktif harus diaksanakan secara terbuka, transparan, melibatkan para korban, masyarakat, dan para aktivis sipil yang mendampingi kasus Ianfu," tandasnya.

Ianfu adalah kejahatan perang Kekaisaran Jepang yang terjadi sepanjang 1932-1945 di banyak negara. Dengan iming-iming beasiswa sekolah ataupun pekerjaan berupah tinggi, para perempuan di wilayah pendudukan dipaksa melayani kebutuhan seks para tentara dan pejabat Nippon. Korban membentang dari Korsel, China, Filipina, Taiwan, Indonesia, hingga Timor Leste. Perkiraan total korban melebihi 200 ribu perempuan.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Sejarah Jugun Ianfu, Praktik Perbudakan Seksual pada Masa Pendudukan Jepang
Sejarah Jugun Ianfu, Praktik Perbudakan Seksual pada Masa Pendudukan Jepang

Jugun Ianfu banyak direkrut dari luar Jepang sehingga sulit berkomunikasi dan tidak mengerti bahasa Jepang.

Baca Selengkapnya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia,  Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia, Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya

Proses masuknya Jepang ke Indonesia berawal pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942.

Baca Selengkapnya
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi

Lubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke-6
Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke-6

Denny JA sendiri menyelami dilema moral yang dihadapi Bung Karno

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Surbek dari Swiss di Indonesia, Saksi Hidup Era Kolonial yang Terusir di Masa Penjajahan Jepang
Kisah Keluarga Surbek dari Swiss di Indonesia, Saksi Hidup Era Kolonial yang Terusir di Masa Penjajahan Jepang

Pada masa Perang Dunia II, keluarga itu mengalami masa sulit hingga akhirnya harus terusir dari Indonesia

Baca Selengkapnya
Karayuki-san, Potret Gelap dan Mengerikan Wanita Penghibur Jepang di Nusantara
Karayuki-san, Potret Gelap dan Mengerikan Wanita Penghibur Jepang di Nusantara

Wanita-wanita ini disebut Karayuki-san. Mereka dipekerjakan di rumah-rumah bordil yang tersebar di Sumatera dan Jawa.

Baca Selengkapnya
Secuil Kisah Seram Penjajahan Jepang di Jawa yang Jarang Tersorot, Pekerja Romusha Tewas Usai Vaksin
Secuil Kisah Seram Penjajahan Jepang di Jawa yang Jarang Tersorot, Pekerja Romusha Tewas Usai Vaksin

Penjajahan Jepang tak kalah kejam dari Belanda. Parahnya, pekerja Romusha sampai dijadikan kelinci percobaan vaksin mematikan.

Baca Selengkapnya
Miris, Begini Potret Romusa Jawa dalam Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Kematian Thailand-Myanmar
Miris, Begini Potret Romusa Jawa dalam Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Kematian Thailand-Myanmar

Mereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.

Baca Selengkapnya
Jejak Kamp Interniran Jepang di Semarang, Perkampungan Penduduk yang Disulap Jadi Tempat Tinggal Tahanan Belanda
Jejak Kamp Interniran Jepang di Semarang, Perkampungan Penduduk yang Disulap Jadi Tempat Tinggal Tahanan Belanda

Pada masa penjajahan Jepang, warga sipil Eropa yang tinggal di Hindia Belanda harus menjalani kehidupan yang sengsara.

Baca Selengkapnya
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari

4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.

Baca Selengkapnya
24 Korban TPPO Modus Jual Ginjal Dapat Ganti Rugi Rp799 Juta
24 Korban TPPO Modus Jual Ginjal Dapat Ganti Rugi Rp799 Juta

Perkara TPPO ini berupa perdagangan organ tubuh ginjal oleh 15 orang terdakwa.

Baca Selengkapnya