Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandemi Corona di Eropa Diprediksi Bisa Bertahan Dua Tahun Jika Tidak Total Lockdown

Pandemi Corona di Eropa Diprediksi Bisa Bertahan Dua Tahun Jika Tidak Total Lockdown Sepinya Paris saat lockdown karena corona. ©REUTERS/Christian Hartmann

Merdeka.com - Ahli penyakit menular dari China mengatakan Eropa harus memilih apakah ingin pandemi Covid-19 segera berakhir atau mempersiapkan perlawanan yang bisa berlangsung sampai dua tahun.

Peringatan ini datang dari Kepala Tim Ahli Klinis Covid-19 Shanghai, Zhang Wenhong, saat sejumlah negara Eropa seperti Italia, Spanyol, dan Jerman sedang mengalami peningkatan tajam jumlah kasus infeksi dan kematian, di saat China tengah berupaya mencegah kasus impor setelah laporan hanya satu kasus domestik yang ditemukan dalam empat hari terakhir.

"Akan sangat normal kalau virus datang dan pergi, dan menetap selama satu atau dua tahun," jelas Zhang saat berbicara melalui konferensi video diselenggarakan Konsulat China di Dusseldorf, Jerman.

Orang lain juga bertanya?

“Saya dapat menyampaikan sekarang kepada Anda, lupakan pikiran bahwa pandemi akan berakhir di Eropa dalam waktu dekat," jelasnya di hadapan ekspatriat China dan mahasiswa, dikutip dari South China Morning Post, Senin (23/3).

Zhang, yang juga Direktur Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit Huashan Universitas Fudan Shanghai, sejak awal memprediksi epidemi di China akan mencapai puncak pada April dan Juni, sebelum turun kembali di musim panas, kembali secara sporadis saat musim gugur dan musim dingin, dan memuncak lagi, meskipun mungkin pada skala yang lebih kecil, pada musim semi berikutnya.

Namun, karena wabah ini sekarang menjadi pandemi, tidak dapat dihindari waktunya akan lebih lama, dan kapan tepatnya itu dapat dikendalikan - baik musim panas ini atau berikutnya - akan tergantung pada upaya global untuk menahannya, katanya.

"Untuk mengatasi wabah ini dalam waktu singkat, langkahnya harus sangat sangat radikal," kata Zhang.

Dia menambahkan, China mampu memberlakukan perluasan lockdown di sejumlah kota berkat kemunculan wabah awal yang bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek, saat sekolah dan perkantoran tutup.

"Seandainya seluruh dunia bisa berhenti bergerak dalam empat minggu, pandemi bisa dihentikan," jelasnya.

Tapi saya tidak bisa membayangkan penghentian (lockdown) total secara global dapat terjadi. Bahkan di Jerman atau Eropa.

Di beberapa wilayah paling parah di Eropa, seperti Italia utara, langkah-langkah ketat seperti lockdown, jam malam dan penutupan sekolah telah diberlakukan.

Tetapi tanpa tindakan simultan di seluruh dunia, negara-negara yang memberlakukan tindakan pengendalian akan tetap terpapar pada risiko infeksi impor, seperti yang ditemukan China, kata Zhang.

Ketika penyakit ini menyebar lebih luas dan jumlah kematian meningkat, pemerintah cenderung mengubah strategi mereka dan memperkenalkan langkah-langkah isolasi tingkat yang lebih tinggi, katanya.

"Saya melihat tren yang baik bahwa pemerintah menjadi semakin proaktif," katanya.

"Selama strategi semua negara menjadi semakin kuat, pengendalian pandemi yang efektif hanyalah masalah waktu."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI

Ahli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya
Teken Perpres, Jokowi Akhiri Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia
Teken Perpres, Jokowi Akhiri Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia

Presiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Penyebaran Pneumonia Misterius di China Tak Secepat Covid-19
Kemenkes Sebut Penyebaran Pneumonia Misterius di China Tak Secepat Covid-19

Kemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC

Penyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya