Pangeran MBS Akhiri Tur di Asia dengan Kunjungi China
Merdeka.com - Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad Bin Salman hari ini memulai kunjungan di China dalam rangkaian tur Asia-nya.
MBS --sapaan akrab putra mahkota-- telah mengunjungi India dan Pakistan dalam perjalanan selama sepekan terakhir untuk menjalin kerja sama investasi baru dalam energi dan infrastruktur, demikian seperti dikutip dari CNN, Kamis (21/2).
Pangeran Saudi kemudian dijadwalkan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Han Zheng pada Jumat pagi, sebelum duduk bersama Presiden Xi Jinping pada sore harinya.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Bagaimana China dan Mesir bekerja sama? Mesir telah sepakat untuk mendukung rencana Tiongkok dalam proyek penjelajahan Bulan, menandai kemenangan diplomatis bagi Tiongkok dalam perlombaan pengaruh antara Tiongkok dan Amerika Serikat di ranah luar angkasa.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Apa yang didominasi China dalam perlombaan global? China mendominasi perlombaan global dalam paten kecerdasan buatan generative atau AI Generative.
-
Apa tujuan kerja sama China dan Mesir? Bidang kerja sama yang dilakukan kedua badan antariksa ini meliputi penelitian bersama dalam eksplorasi Bulan dan luar angkasa, pengembangan dan peluncuran pesawat luar angkasa. Kemudian, infrastruktur luar angkasa, penerimaan dan aplikasi data satelit, Konstelasi Satelit Penginderaan Jarak Jauh BRICS, ilmu luar angkasa, dan observasi astronomi.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama Kementan dengan China? Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan penting ke China National Rice Research Institute (CNRRI), lembaga riset padi terbesar di China yang berdiri sejak tahun 1981. Kunjungan ini menandai langkah awal kerjasama strategis dalam teknologi pertanian antara Indonesia dan China.
Kunjungan tersebut terjadi hampir dua tahun sejak ayahnya, Raja Salman Bin Abdulaziz al-Saud, yang bertemu dengan Xi selama tur di wilayah tersebut pada Maret 2017.
Saat itu, kedua belah pihak sepakat untuk "meningkatkan kerja sama di semua bidang," menurut media pemerintah Xinhua.
China adalah mitra dagang terbesar Arab Saudi, melampaui negara-negara Eropa dan sekutu dekat Amerika Serikat. Pada 2018, impor dari Arab Saudi mencapai USD 46 miliar, atau setara Rp 647 triliun.
Arab Saudi sebelumnya telah menyatakan minatnya untuk mengambil bagian dalam insiatif Jalur Sutera Baru rancangan Xi Jinping, yang berupaya membangun jalan, kereta api, dan pelabuhan yang menghubungkan China dengan dunia.
Di bawah inisiatif tersebut, sejumlah besar perdagangan China akan melewati Laut Merah, yang berbatasan dengan Arab Saudi, dalam perjalanan ke Eropa.
Para pengamat mengatakan Arab Saudi mengharapkan China menjadi bagian penting dari proyek Visi 2030 rancangan MBS.
Ini adalah sebuah rencana ekonomi luas yang dirancang untuk menghilangkan ketergantungan negaranya terhadap pendapatan migas.
Analis senior Euromonitor International Rabia Yasmeen mengatakan kunjungan Bin Salman di Asia penting untuk keberhasilan rencana Visi 2030.
"Kunjungan ini diharapkan membawa hasil yang lebih bermanfaat di bidang ekonomi sehubungan dengan inisiatif Jalur Sutera Baru, dan bagaimana pemerintah Saudi dapat memanfaatkan inisiatif untuk Visi Saudi 2030-nya," katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan Xinhua, Menteri Energi, Industri, dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Khalid bin Abdulaziz Al-Falih, mengatakan investasi Saudi di China "baru saja dimulai."
"Budaya kami sangat cocok dengan budaya China. Kami telah mengirim ratusan siswa untuk belajar ke sana, dan ketika kembali, mereka bisa berbicara bahasa Mandarin. Hal itu membuat ribuan orang Saudi memahami betapa hebatnya China. Kami membutuhkan lebih banyak dari itu," katanya.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, nilai investasi asing langsung China yang tersebar di negara-negara ASEAN jumlahnya mencapai USD13,8 miliar atau setara Rp209,11 triliun.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, Indonesia akan menjajaki kerja sama pembangunan R & D Center antara UGM dengan CNGR Co.Ltd.
Baca Selengkapnya"Saya kira ini adalah tonggak yang sangat penting dalam hubungan kita," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaPrediksi tersebut berkaca terus membaiknya laju perekonomian China selama lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaRosan Perkasa Roeslani mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Beijing.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaThe Economist sendiri menunjukkan bahwa harga barang atau jasa di Amerika yang jika dikonversi menjadi USD100, maka di China nilai tersebut hanya USD60 saja.
Baca SelengkapnyaKunjungan Prabowo ke China bertemu timpalannya, Xi Jinping, disambut dengan upacara kenegaraan.
Baca SelengkapnyaSejumlah kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan China, semisal terkait ekonomi biru hingga critical mineral.
Baca SelengkapnyaPrabowo akan berada di Amerika Serikat pada 11-12 November 2024.
Baca Selengkapnya