Para Ahli Sebut Vaksin Covid-19 Bisa Menjangkau Seluruh Masyarakat Dunia Akhir 2023
Merdeka.com - Analisis pengembangan dan peningkatan produksi vaksin Covid-19 yang ada menunjukkan, dosis vaksin bisa menjangkau seluruh masyarakat global kemungkinan sampai September 2023, menurut temuan Pusat Perkembangan Global (CDG).
CDG merilis laporan awal bulan ini yang menggunakan proyeksi model untuk menganalisis kemungkinan keberhasilan pengembangan dan produksi vaksin.
Menurut para ahli, kemungkinan regulator menyetujui setidaknya satu vaksin pada akhir tahun saat ini kurang dari 2 persen. Kemungkinan adanya vaksin meningkat menjadi 50 persen pada akhir April 2021 dan 85 persen pada akhir 2022, dan 98 persen pada akhir 2022.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
“Berdasarkan portofolio Operation Warp Speed dan CEPI per September 2020, model tersebut memprediksi 78 persen kemungkinan bahwa setidaknya satu dari vaksin yang didanai Operation Warp Speed akan berhasil dan 67 persen kemungkinan bahwa setidaknya satu dari vaksin yang didanai CEPI akan berhasil," jelas laporan CDG, dikutip dari Alarabiya, Minggu (25/10).
“Model tersebut memprediksi kemungkinan kurang dari 1 persen bahwa tidak ada vaksin yang disetujui dari portofolio global saat ini, berdasarkan masukan yang kami peroleh dari wawancara ahli. Namun, jika kita menggunakan masukan yang lebih pesimistis dari para ahli, ini meningkat menjadi hampir 20 persen," tambah laporan yang ditulis oleh beberapa ahli itu.
Laporan tersebut mengatakan bahwa para ahli tidak berharap bahwa vaksin generasi pertama akan mengurangi risiko infeksi individu yang cukup untuk menimbulkan kekebalan kawanan dan mengakhiri pandemi.
“Langkah-langkah kesehatan masyarakat lainnya harus dilanjutkan. Pakar kami percaya bahwa vaksin berikutnya mungkin akan lebih manjur daripada yang sebelumnya," tulis para ahli.
Baru-baru ini, Johnson & Johnson mengatakan pihaknya ingin melanjutkan kembali uji coba di AS pada Senin atau Selasa dan tetap berada di jalur yang tepat untuk menghasilkan data dari uji coba keefektifan vaksin pada akhir 2020 atau awal 2021, kata kepala petugas ilmiah Johnson & Johnson, Paul Stoffels.
AstraZeneca, salah satu pengembang vaksin terkemuka, menghentikan uji coba di AS pada 6 September setelah laporan penyakit saraf yang serius, yang diyakini sebagai myelitis transversal, pada peserta uji coba perusahaan tersebut di Inggris.
Johnson & Johnson menghentikan uji coba tahap akhir skala besar pekan lalu setelah seorang peserta penelitian jatuh sakit. AstraZeneca melanjutkan uji coba pada Jumat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca Selengkapnya