Pasangan tua ini betah tinggal di dalam sumur selama 10 tahun
Merdeka.com - Ma Fulai dan istrinya punya solusi unik untuk memanfaatkan ruang kosong di bawah tanah.
Pasangan tua asal Provinsi Henan, China, itu memutuskan tinggal di dalam sumur untuk menghemat uang sewa rumah.
Koran the Daily Mail melaporkan, Selasa (22/7), mereka berhasil mengubah ruangan di bawah tanah menjadi rumah yang cukup nyaman buat ditinggali.
-
Siapa yang menyewakan rumah itu? Dalam deskripsi iklannya, Supoj dengan jujur menggambarkan rumah tersebut sebagai 'tempat bergaya kumuh' dan tidak berusaha menyembunyikan kondisi bangunannya yang sederhana.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
-
Kenapa orang memilih rumah bekas di Jakarta? Jika Anda menginginkan lokasi yang benar-benar sentral, Anda mungkin perlu membeli rumah bekas.
-
Dimana lokasi rumah murah itu? Lokasinya terbilang strategis dan masih di kawasan Kota Bandung, wilayah Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
Lokasi rumah di bawah tanah itu hanya berjarak beberapa menit dari sebuah kampus tempat mereka bekerja. Kedalamannya mencapai lima meter di bawah permukaan tanah dengan luas sekitar 163 meter persegi.
Sebelumnya ruangan di bawah tanah itu adalah tempat menyimpan mesin jenset.
Menurut laporan seperti dikutip People's Daily Online, anak-anak dari pasangan tua itu sering datang mengunjungi rumah orangtua mereka dengan menuruni tangga.
Meski rumah di bawah tanah itu kecil, tapi mereka memasang pendingin ruangan. Bukan itu saja, mereka juga punya televisi, lemari es, mesin cuci, dan tangki air, seperti kelengkapan rumah pada umumnya.
Ceritanya sepuluh tahun lalu pasangan itu pindah dari Gongyi, daerah Zhengzhou, menuju kampus untuk mencari kerja. Ma Fulai kemudian ditawari pekerjaan di bagian departemen teknik, bertugas merawat alat-alat permesinan yang terletak di bawah tanah.
Demi menghemat uang, mereka tinggal di sebuah ruangan di samping ruang komputer. Mereka ditugaskan menyalakan dan mematikan alat pendingin ruangan.
Juru bicara kampus mengatakan pasangan itu awalnya tinggal di situ untuk sementara tapi kemudian pihak kampus memperpanjang kontrak kerja.
"Pria itu dan istrinya bertanggung jawab atas seluruh alat pendingin ruangan di kampus. Pekerjaan mereka selama ini bagus dan mereka orang yang jujur serta serius dalam bekerja," ujar pejabat kampus bernama Hui.
"Jika mereka ingin pindah maka kami akan membantu dan memberi mereka ruang asrama. Mereka sudah tua dan tak bisa tinggal di bawah tanah itu selamanya," kata Hui.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia di Kampung Curug.
Baca SelengkapnyaTak sendirian, dia diketahui tinggal bersama istri muda di pedalaman Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMirisnya, keduanya tinggal di rumah tua peninggalan sang bekas pejabat desa. Kini, kediaman itu pun nampak kian termakan usia.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda bernama Jatnika memiliki tempat tinggal yang unik yaitu di gua yang ada di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah memiliki peran hingga kini tak bisa dipandang sebelah mata. Seperti apa sosok hingga kisahnya?
Baca SelengkapnyaTernyata, dia pernah menempuh pendidikan tinggi hingga bekerja menjadi sutradara.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya itu memilih hidup sendirian, jauh dari hiruk-pikuk manusia dan peradaban dunia.
Baca SelengkapnyaKisah pasutri lansia memilih pindah dan tinggal di tengah hutan tanpa tetangga.
Baca SelengkapnyaWarung itu bentuknya cukup sederhana. Material bangunannya terbuat dari kayu. Konon usia warung itu telah mencapai 1 abad atau 100 tahun.
Baca SelengkapnyaBerada di tengah sawah dan jauh dari jalanan, terungkap cara mengangkut bahan bangunannya.
Baca SelengkapnyaWalaupun tinggal di tengah hutan, mereka mengaku sudah biasa merasakan kondisi seperti itu.
Baca Selengkapnya