Pasukan Garuda TNI Berhasil Damaikan Konflik Berdarah 2 Suku di Kongo
Merdeka.com - Pasukan Garuda TNI di Kongo kembali mencatat prestasi membanggakan. Mereka berhasil mendamaikan pertikaian antar kelompok Suku Bantu dan Suku Twa di Desa Kabwela, Propinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo,
Prajurit TNI tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-A/RDB (Rapid Depolyment Battalion) MONUSCO (Mission de L'Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo).
Pertikaian tersebut terjadi pada akhir Desember yang lalu. Mengakibatkan beberapa desa di sekitarnya dibakar, sehingga menyebabkan warga meninggalkan desa untuk mencari perlindungan. Tercatat 3 warga meninggal dan 5 di antaranya luka-luka. Salah satu desa yang habis dibakar oleh Suku Twa adalah Desa Kambu.
-
Kenapa pasukan Garuda II dikirim ke Kongo? Kontingen Garuda II dikirim ke Kongo tahun 1960. Saat itu terjadi perang saudara di negara yang baru tersebut. Ratusan ribu orang menjadi korban.Untuk mencegah hal yang lebih buruk, PBB mengirimkan pasukan perdamaian ke Kongo.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Bagaimana prajurit TNI menunjukkan kerja sama di lomba? Dalam lomba itu prajurit TNI benar-benar menunjukkan kemampuan fisik mereka, kerja sama, serta kekompakan untuk mencapai puncak demi memperoleh hadiah yang menarik.
-
Bagaimana BPIP meningkatkan semangat para Capaska? Menutup sambutannya, Najwa 'membakar' semangat 76 Capaska tingkat pusat 2023 untuk berproses dan menampilkan performa terbaik pada setiap kesempatan yang didapatkan.
-
Siapa yang berdamai dengan masa lalu? Adelia dan Okie disebut-sebut telah move on dari segala isu dan kini berdamai dengan kenangan masa lalu.
-
Apa yang dilakukan Kasad Maruli bersama prajurit TNI? Sebuah video memperlihatkan Kasad bermain panco dengan prajurit TNI.
Prajurit Satgas TNI yang dipimpin oleh Kapten Inf Agung Sedayu berhasil mempertemukan kedua pemimpin suku yang bertikai, yaitu Ketua Suku Bantu diwakili oleh Katuta Wa Katuta (Chief of Fatuma Village), Muyemba Funkwe (Chief of Kambu Village) dan ketua Suku Twa diwakili oleh Jendral Kamuti.
"Dalam mediasi tersebut dicapai kesepakatan damai antara kedua belah pihak dan tidak saling menyerang," tulis Puspen TNI, Kamis (24/1).
Pada kejadian tersebut Komandan Satgas TNI Konga XXXIX-A RDB MONUSCO Kolonel Inf Dwi Sasongko memerintahkan pasukannya untuk melaksanakan patroli jarak jauh dengan menggunakan kendaraan Komodo.
"Pada pergerakan tersebut turut serta anggota staf dari UN Civil Affair di antaranya adalah 2 orang Comunity Liaison Assistant (CLA), 2 orang United Nation Committe of Development Policy (UNCDP) dan 3 orang dari International NGO Safety Organization (INSO)," ujarnya.
"Selain memediasi dan mendamaikan dua kelompok yang bertikai, Satgas TNI Konga XXXIX-A/RDB MONUSCO juga menggelar kegiatan Civil and Military Coordination (Cimic) antara lain pemeriksaan kesehatan, pemberian vitamin dan obat-obatan serta terapi psikologi bagi warga di Desa Kabwela dan Desa Fatuma," ucap Kolonel Inf Dwi Sasongko.
Kepala Suku Desa Kabwela menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Satgas TNI Konga XXXIX-A/RDB MONUSCO dalam upaya memediasi dan mendamaikan kedua suku yang bertikai. Mereka mengakui kehadiran Satgas dapat memberikan rasa aman bagi warga di sana.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
jenazah disemayamkan di rumah duka keluarga masing-masing di SP 1 dan SP 2 Mimika.
Baca SelengkapnyaDi tengah tegangnya tugas sebagai pasukan PBB. Terselip kisah lucu dari para anggota Pasukan Garuda TNI.
Baca SelengkapnyaKapolda telah menyampaikan permohonan maafnya kepada TNI
Baca SelengkapnyaPangdam XV/Pattimura merapat ke eks Panglima bicara tentang kerusuhan di Maluku.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, dua prajurit Komando Pasukan Katak alias Kopaska terlibat adu fisik.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI yang dikeroyok kelompok pemusik tong-tong pada Minggu (24/3) dimediasi Polres Pamekasan.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Maruli Simanjuntak sudah bicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai situasi di Papua.
Baca SelengkapnyaKontak tembak TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi di pos tower Tigamajigi, Sugapa, Intan Jaya
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaKKB yang berhasil dilumpuhkan adalah kelompok Kopi Tua Heluka dan kelompok Yotam Bugiangge
Baca SelengkapnyaAparat keamanan gabungan TNI-Polri amankan proses pembayaran denda adat di Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaKini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan.
Baca Selengkapnya