Patung Unta Ditemukan di Saudi Lebih Tua Umurnya dari Piramida Giza Mesir
Merdeka.com - Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara. Awalnya, peneliti memperkirakan patung ini berusia 2000 tahun.
Namun, studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science: Reports itu menyatakan, Situs Unta itu berasal dari antara sekitar 7.000 dan 8.000 tahun lalu. Artinya, patung unta itu lebih tua dari Piramida Giza di Mesir yang berusia 4.500 tahun dan juga lebih tua dari Stonehenge di Inggris yang dibangun sekitar 5.000 tahun lalu.
Peneliti menetapkan usia patung unta itu melalui analisis kimia dan pengujian perkakas yang ditemukan di situs itu.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi dibuat? Awalnya, peneliti memperkirakan patung ini berusia 2000 tahun. Namun, studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science: Reports itu menyatakan, Situs Unta itu berasal dari antara sekitar 7.000 dan 8.000 tahun lalu.
-
Dimana patung unta purba itu ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa yang menemukan patung unta purba? Penulis dan ketua tim penelitian, arkeolog Maria Guagnin dari Max Planck Institute for the Science of Human History mengatakan pihaknya menyadari situs itu merupakan situs Neolitikum yang sedang mereka cari.
-
Kapan patung itu ditemukan? Tidak jelas juga berapa lama ia tersembunyi di bawah tanah sebelum ditemukan pada akhir April 2023 ketika tempat parkir baru hampir selesai dibangun.
-
Dimana patung manusia tertua ditemukan? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Dimana fosil unta raksasa ditemukan? Penelitian menunjukkan, manusia purba memburu dan mengonsumsi unta raksasa Mongolia sebelum spesies tersebut punah 27.000 tahun yang lalu. Penelitian terbaru yang dimuat dalam Frontiers in Earth Science menyimpulkan, aktivitas berburu manusia terhadap unta dengan berat sekitar 1 ton memiliki dampak signifikan terhadap kepunahan spesies tersebut, selain dari perubahan iklim yang umumnya diakui sebagai penyebab kematian mereka.
Selain unta, karya seni kuno itu juga menggambarkan dua hewan yang kemungkinan keledai dan kuda, dikutip dari Smithsonian, Senin (27/2).
Penulis dan ketua tim penelitian, arkeolog Maria Guagnin dari Max Planck Institute for the Science of Human History mengatakan pihaknya menyadari situs itu merupakan situs Neolitikum yang sedang mereka cari.
Beberapa unta yang dipahat dalam relief itu memiliki garis leher menonjol dan perut bundar, ciri khas hewan selama musim kawin. Ini menandakan situs itu dikaitkan dengan tahun kesuburan.
"Komunitas pemburu dan penggembala cenderung berpencar dan berpindah-pindah, dan penting bagi mereka untuk bertemu pada masa tertentu selama setahun, untuk bertukar informasi, pasangan, dan lainnya," jelas Guagnin.
"Jadi apapun simbolisme dari patung-patung itu, ini mungkin menjadi tempat untuk mengumumkan komunitas," lanjut Guagnin.
"Komunitas Neolitikum berulang kali kembali ke Situs Unta, berarti simbol dan fungsinya lestari selama turun temurun."
Saat patung itu dipahat, sekitar milenium keenam SM, Semenanjung Arabia dipenuhi padang rumput dan lebih basah dari kondisi saat ini. Penduduk di kawasan itu membangun ribuan monumen batu yang dikenal sebagai mustatil di seluruh wilayah seluas puluhan ribu meter persegi.
Namun menurut Guagnin, belum jelas apakah kelompok yang membuat Situs Unta itu yang membangun mustatil.
Guagnin menambahkan, unta yang ditampilkan dalam karya seni itu seperti unta liar. Ternak unta paling awal dilakukan sejak sekitar tahun 1200 SM. Orang-orang Neolitikum di Arab menggembala sapi, domba, dan kambing dan kemungkinan berburu unta liar.
Erosi yang terjadi membuat patung tersebut terancam. Karenya peneliti menyarankan agar segera dilakukan pelestarian.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara. Awalnya, peneliti memperkirakan patung ini berusia 2000 tahun.
Baca SelengkapnyaBeberapa kilometer dari piramida Giza ada piramida tertua di Mesir yaitu piramida Djoser.
Baca SelengkapnyaPatung ini ditemukan dalam kondisi masih utuh dan awet.
Baca SelengkapnyaMumi dua anak singa ini ditemukan di kompleks nekropolis atau makam kuno terluas di Saqqara, Mesir.
Baca Selengkapnya'Raksasa' Pertama di Dunia Ternyata Firaun Mesir, Sosoknya Tinggi Menjulang
Baca SelengkapnyaSejak lama, Gunung Padang yang ada di Provinsi Jawa Barat dianggap sebagai struktur megalitik yang menduduki posisi istimewa.
Baca SelengkapnyaPatung ini dinamakan "Kelaparan Saqqara", diperkirakan berusia ribuan tahun.
Baca SelengkapnyaArkeolog sedang melakukan tes DNA terhadap tulang-tulang ini.
Baca SelengkapnyaPatung ini diperkirakan sudah ada sejak 90.000 tahun sebelum lukisan gua mulai muncul di Eropa.
Baca SelengkapnyaAwalnya situs Gunung Padang disebut sebagai "piramida" yang dibangun 25.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSitus sarang lebah kuno ini masuk dalam Daftar Sementara UNESCO.
Baca SelengkapnyaArtefak kuno ini muncul setelah gempa dahsyat mengguncang Mexico City, Meksiko, pada September 2022.
Baca Selengkapnya