Paus Fransiskus kritik kebijakan Trump soal imigrasi
Merdeka.com - Paus Fransiskus mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin memisahkan keluarga imigran di perbatasan Meksiko. Menurutnya, populisme bukanlah jawaban atas masalah imigrasi di dunia.
"Pemisahan anak-anak dari orangtua mereka bertentangan dengan nilai-nilai di agama Katolik dan tidak bermoral. Masalah imigrasi memang tidak mudah, tetapi populisme bukanlah solusi," katanya melalui sebuah wawancara, dikutip dari Reuters, Kamis (21/6).
Pernyataan Paus merujuk pada kebijakan imigrasi yang dibuat Trump tanpa mempertimbangkan rasa toleransi. Pihak berwenang AS diketahui berencana untuk menuntut semua imigran yang tertangkap menyebrangi perbatasan Meksiko secara ilegal.
-
Apa yang dikatakan Paus Fransiskus dalam pidatonya? Paus Fransiskus, dalam pidatonya, menyinggung perdamaian dunia hingga bagaimana seharusnya seorang pemimpin negara.
-
Apa yang dibahas Paus Fransiskus? Dalam kunjungannya, pemimpin tertinggi umat Katolik itu membahas berbagai hal dalam pidatonya, terutama soal keragaman dan kerukunan di Indonesia.
-
Kenapa Paus Fransiskus menyoroti keluarga di Indonesia? 'Masyarakat yang percaya, mereka dapat memohon berkat Allah, (saya) mendengar bahwa keluarga-keluarga (di Indonesia) masih memiliki tiga sampai empat anak dan ini sebuah contoh yang bagus bagi negara (lain), karena banyak negara tidak mau lagi memiliki anak tetapi memiliki binatang (peliharaan),'
-
Siapa yang dipengaruhi kata-kata Paus Fransiskus? Kata-katanya mendorong umat untuk lebih peduli terhadap sesama, memperjuangkan keadilan, dan mengembangkan sikap rendah hati.
-
Apa yang terjadi pada Paus di Meksiko? Gambar tragis seekor paus bungkuk terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko, menggambarkan dampak serangan kapal dengan tulang punggung patah.
-
Apa pesan utama kata-kata Paus Fransiskus? Kata-katanya mendorong umat untuk lebih peduli terhadap sesama, memperjuangkan keadilan, dan mengembangkan sikap rendah hati.
Selain itu, para imigran dewasa yang tertangkap akan dijebloskan ke penjara sementara anak-anak mereka aku dikirim ke tempat penampungan milik pemerintah.
Kebijakan ini telah menimbulkan kecaman dari publik dan AS sendiri dikecam oleh pihak internasional, terutama saat video anak-anak yang ditahan di rumah berlantai beton sambil menyuarakan tangis itu merebak di dunia maya.
Selain Paus, para Uskup Katholik AS bergabung dengan pemimpin agama lain di negara tersebut ikut mengutuk kebijakan tersebut.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaIa berpendapat bahwa keserakahan sistemik terhadap uang adalah hal yang buruk.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menyampaikan menyampaikan banyak hal dalam pidatonya di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca SelengkapnyaTrump sering kali menekankan prinsip "America First".
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Paus Fransiskus saat bertemu kaum muda dari Scholas Occurantes di Youth Center Graha Pemuda Senayan, Jakarta, Rabu (4/9) malam.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menceritakan banyak negara yang saat ini tak senang memiliki anak.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus merasa senang telah mengunjungi Indonesia, dan memiliki kesan yang baik terhadap Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesan-pesan perdamaian yang disampaikan Paus Fransiskus dapat meningkatkan kerukunan.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus, dalam pidatonya, menyinggung perdamaian dunia hingga bagaimana seharusnya seorang pemimpin negara
Baca Selengkapnya"Karena banyak negara tidak mau lagi memiliki anak tetapi memiliki binatang (peliharaan),” kata Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus memimpin misa Natal pada Minggu (24/12) malam di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Baca Selengkapnya