Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PBB: Afghanistan Berada di Tepi Jurang Kemiskinan Universal

PBB: Afghanistan Berada di Tepi Jurang Kemiskinan Universal Penjual senjata di Afghanistan. ©JAVED TANVEER/AFP

Merdeka.com - Sekitar 97 persen populasi Afghanistan bisa jatuh ke garis kemiskinan kecuali krisis politik dan ekonomi negara tersebut tertangani, seperti diperingatkan PBB.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Kamis, Program Pembangunan PBB (UNDP) menyampaikan, angka kemiskinan bisa meningkat sampai 25 persen akibat kontraksi GDP Afghanistan. Setengah populasi negara tersebut membutuhkan dukungan kemanusiaan.

“Anggaran Anda terguncang. Cadangan Anda terguncang. Jika cadangan, Anda tahu sebesar USD 9 miliar, harus benar-benar dibekukan, maka perdagangan Anda terguncang. Anda mengalami gangguan dalam perdagangan domestik dan internasional,” jelas perwakilan UNDP Afghanistan, Abdallah Al Dardari, kepada Al Jazeera, dilansir Jumat (20/9).

Orang lain juga bertanya?

“Biasanya di sebuah negara dengan situasi ini, lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan semua lembaga keuangan bilateral dan multilateral akan bersama-sama dengan PBB dan mengajukan program reformasi ekonomi. Kita tahu ini tidak akan terjadi,” lanjutnya.

Bahkan sebelum kekuasaan diambil alih Taliban bulan lalu, Afghanistan sangat tergantung pada bantuan, di mana lebih dari sepertiga GDP negara itu berasal dari pendanaan asing.

PBB mendesak Taliban mengizinkan petugas lembaga bantuan untuk bekerja.

“Biarkan masyarakat sipil, organisasi komunitas lokal, mengelola proyek (yang sedang berlangsung). Biarkan mereka mengimplementasikannya. Kami tidak meminta yang lain. Hanya jangan menghalanginya,” jelas Dardari.

Awal pekan ini, badan bantuan internasional memperingatkan ancaman krisis kemanusiaan di Afghanistan, di mana badan amal kedokteran Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres/MSF) mengatakan sistem kesehatan negara yang rentan terancam runtuh.

PBB telah memperingatkan, 18 juta rakyat Afghanistan menghadapi bencana kemanusiaan dan krisis bisa bertambah banyak dan bercabang-cabang.

“Akan ada berbagai krisis: pengungsian internal, migrasi, orang-orang melarikan diri, orang-orang bergabung dengan bisnis gelap,” ujar Dardari.

“Menurut saya perdagangan opium akan meningkat, jauh lebih besar dari hari ini – sederhananya karena tidak ada pekerjaan lain. Kekerasan domestik akan meningkat juga. Tugas kita untuk melangkah sekarang.”

PBB meminta hampir USD 200 juta pendanaan tambahan untuk Afghanistan setelah Taliban merebut kekuasaan yang menyebabkan eksodus para pekerja badan bantuan dan pemotongan sejumlah bantuan.

Menurut laporan UNDP, berbagai faktor ini bisa menyebabkan angka kemiskinan dasar Afghanistan menggelembung.

Faktor penyebabnya termasuk kekeringan panjang, pandemi Covid-19, dan pergolakan yang disebabkan transisi politik saat ini.

UNDP mengusulkan paket intervensi, termasuk layanan dasar dan pendapatan dasar, bertujuan untuk membantu hampir 9 juta warga Afghanistan yang rentan, khususnya perempuan dan anak perempuan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pandemi Buat 70 Juta Orang di Negara Asia Pasifik Jatuh Miskin, Termasuk Indonesia?
Pandemi Buat 70 Juta Orang di Negara Asia Pasifik Jatuh Miskin, Termasuk Indonesia?

Dalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya
Negara Termiskin di Dunia, Hanya Bisa Bertani untuk Makan Sehari-Hari
Negara Termiskin di Dunia, Hanya Bisa Bertani untuk Makan Sehari-Hari

Laporan Global Finance Magazine mencatat negara ini sebagai negara paling miskin di dunia.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar DPR Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Jumlah Pengangguran
Ketua Banggar DPR Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Jumlah Pengangguran

Said menyebut dari catatan Kementerian Ketenagakerjaan secara kumulatif sejak Januari-Juni 2024, gelombang PHK telah menghantam 32.064 pekerja.

Baca Selengkapnya
Muhadjir Sebut Target Penurunan Kemiskinan Kian Sulit, Capai 7,5%
Muhadjir Sebut Target Penurunan Kemiskinan Kian Sulit, Capai 7,5%

Pemerintah kini berupaya mengejar capaian target angka kemiskinan yang dipatok turun sekitar 6,5 hingga 7,5 persen dari total sekitar 26 juta jiwa di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Airlangga Optimis Kemiskinan Ekstrem 0 Persen di 2024, Ini Strateginya
Airlangga Optimis Kemiskinan Ekstrem 0 Persen di 2024, Ini Strateginya

Anggaran perlindungan sosial mencapai Rp493,5 t untuk mempercepat penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta pembangunan SDM jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, Jokowi Harap Tingkat Pengangguran Dapat Ditekan 4,5 hingga 5 Persen
Tahun Depan, Jokowi Harap Tingkat Pengangguran Dapat Ditekan 4,5 hingga 5 Persen

Angka pengangguran di Indonesia merupakan angka kedua tertinggi di negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya
Di Sidang PHPU MK, Muhadjir Jelaskan Cara Pemerintah Hitung Angka Kemiskinan di Indonesia
Di Sidang PHPU MK, Muhadjir Jelaskan Cara Pemerintah Hitung Angka Kemiskinan di Indonesia

Selain Muhadjir, tiga menteri yang menjadi saksi yakni Airlangga, Sri Mulyani dan Risma.

Baca Selengkapnya
Kemiskinan di Jatim Turun Drastis, Ini Sederet Bantuan yang Diterima Masyarakat dari Pemerintah
Kemiskinan di Jatim Turun Drastis, Ini Sederet Bantuan yang Diterima Masyarakat dari Pemerintah

Mereka mendapat bantuan modal usaha hingga bagi hasil bea cukai tembakau

Baca Selengkapnya
5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Tidak akan Punah 229 Tahun Lagi
5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Tidak akan Punah 229 Tahun Lagi

5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Baru akan Punah 229 Tahun Lagi

Baca Selengkapnya
Menko PMK Klaim Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis dalam 1 Dekade Pemerintahan Jokowi
Menko PMK Klaim Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis dalam 1 Dekade Pemerintahan Jokowi

Menko PMK Muhadjir Effendy mengklaim angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun drastis dari 4 persen menjadi 0,8 persen dalam satu dekade

Baca Selengkapnya