PBB: Harga Pangan Dunia Capai Titik Tertinggi dalam Satu Dekade
Merdeka.com - Harga bahan makanan terus naik pada November di tengah meningkatnya permintaan dan pasokan global yang ketat, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Indeks Harga Pangan FAO, yang mengukur perubahan bulanan dalam harga sereal, susu, daging, minyak sayur, dan gula internasional, melonjak 1,6 poin pada November dari bulan sebelumnya menjadi 134,4. Ini adalah kenaikan indeks level tertinggi dalam satu dekade dan empat bulan berturut-turut.
Dilansir Al Jazeera, Jumat (3/12), harga sereal dan susu mengalami kenaikan paling tajam, diikuti gula, sementara harga daging dan minyak sayur turun sedikit di bulan November dari bulan sebelumnya.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
Inflasi untuk kebutuhan pokok termasuk makanan dan energi telah meroket tahun ini, dipicu terganggunya rantai pasokan dan kelangkaan ketika negara-negara di dunia mencabut pembatasan Covid-19.
Melonjaknya harga makanan sangat memukul rumah tangga berpenghasilan rendah karena harga yang lebih mahal untuk kebutuhan pokok seperti roti, daging, susu dan beras menghabiskan sebagian besar dari pendapatan mereka.
Dampak yang dirasakan konsumen menempatkan bank sentral di seluruh dunia dalam posisi yang sulit karena suku bunga yang lebih tinggi membantu mendinginkan inflasi, tetapi mereka juga berisiko merusak pemulihan ekonomi yang rapuh.
Menurut PBB, harga sereal melonjak 3,1 persen pada November dalam skala bulanan, dan 23,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Harga gandum naik selama lima bulan berturut-turut dan sekarang berada di level tertinggi sejak Mei 2011. Kenaikan harga gandum disebabkan masalah panen di Australia terkait dengan hujan yang tidak tepat waktu dan potensi perubahan kebijakan ekspor di Rusia.
Harga ekspor jagung juga naik di bulan November, ditopang oleh penjualan yang kuat di Argentina, Brazil dan Ukraina.
Indeks harga susu naik 3,4 persen pada skala bulanan dan 19,1 persen pada November dibandingkan tahun lalu, karena meningkatnya permintaan susu dan mentega serta menipisnya stok.
Indeks harga gula FAO rata-rata 120,7 poin pada November – 1,4 persen lebih tinggi dari sebulan lalu dan 40 persen lebih tinggi dari tahun lalu.
Indeks harga daging turun 0,9 persen dari Oktober, turun selama empat bulan berturut-turut tetapi masih 17,6 persen di atas apa yang terjadi pada November tahun lalu. Penyebab sedikit penurunan adalah berkurangnya pembelian daging babi oleh China, terutama dari Uni Eropa.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaHarga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaKonsumsi beras Indonesia dalam Lima tahun terakhir mengalami tren yang meningkat.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipengaruhi oleh beberapa komoditas unggulan nasional seperti gabah, kelapa sawit, jagung dan kakao
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca Selengkapnya"Kita harus fokus ke produksi dalam negeri. Ini waktunya kita lakukan peningkatan produksi. Apalagi kurs dolar saat ini sedang tinggi," kata Kepala Bapanas.
Baca Selengkapnya