PBB: Pandemi Covid-19 Membuat 100 Juta Pekerja Jatuh ke Jurang Kemiskinan
Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Organisasi Buruh International kemarin mengatakan pandemi telah membuat lebih dari 100 juta pekerja di seluruh dunia jatuh ke jurang kemiskinan.
Dalam laporannya ILO juga menuturkan, krisi disebabkan pandemi ini masih jauh dari usai.
Laman France 24 melaporkan, Rabu (2/6), lapangan pekerjaan tampaknya tidak akan kembali seperti masa sebelum pandemi hingga paling cepat 2023, kata ILO.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa yang menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri otomotif? Pengurangan jumlah pekerja ini sebagian besar disebabkan oleh sistem penggerak mobil listrik yang memerlukan lebih sedikit komponen dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
Laporan tahunan ILO mengungkapkan hingga akhir tahun ini dunia akan kehilangan 75 juta lapangan pekerjaan karena dampak pandemi.
Pada akhir tahun depan pun dunia masih akan kekurangan sebanyak 23 juta lapangan pekerjaan.
Covid-19 bukan hanya krisis kesehatan masyarakat tapi juga krisis lapangan kerja dan krisis kemanusiaan, kata Kepala ILO Guy Ryder kepada wartawan.
"Tanpa upaya terukur untuk meningkatkan lapangan kerja yang memadai dan tanpa dukungan terhadap kelompok masyarakat yang paling rentan terkena pandemi maka dampak dari krisis ini akan terus ada bersama kita selama beberapa tahun ke depan dalam bentuk hilangnya potensi manusia dan ekonomi, tingginya angka kemiskinan dan ketidakadilan."
Laporan ILO memperlihatkan tingkat pengangguran global akan mencapai 205 juta orang hingga 2022--jauh lebih tinggi dari pada 2019 di angka 187 juta.
Anjloknya lapangan pekerjaan dan jam kerja membuat pendapatan tenaga kerja berkurang drastis dan itu meningkatkan angka kemiskinan.
Dibanding 2019, ada 108 juta pekerja di seluruh dunia yang masuk kategori miskin atau sangat miskin, artinya mereka dan keluarga mereka hidup dengan USD 3,2 per hari atau hanya Rp 45.000.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca Selengkapnya5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Baru akan Punah 229 Tahun Lagi
Baca SelengkapnyaGig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaDari tahun 2000 hingga 2016, kematian akibat penyakit jantung meningkat sebesar 42 persen dan stroke sebesar 19 persen akibat jam kerja yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaNegara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut dari catatan Kementerian Ketenagakerjaan secara kumulatif sejak Januari-Juni 2024, gelombang PHK telah menghantam 32.064 pekerja.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaPBB menyebut perekonomian Gaza hancur total akibat agresi brutal Israel selama setahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnya