PBB: Pembersihan etnis terhadap Rohingya masih berlangsung
Merdeka.com - Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa di Bangladesh, Andrew Gilmour, hari ini mengatakan 'pembersihan etnis' dilakukan militer Myanmar terhadap warga muslim Rohingya masih terus berlangsung. Kekerasan terjadi enam bulan lalu menyebabkan hampir 700 ribu warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
"Menurut saya kita tidak punya kesimpulan lain dari apa yang sudah saya lihat dan dengar di Cox Bazar (Bangladesh)," kata Gilmour dalam pernyataannya setelah dia melawat ke Cox Bazar selama empat hari, seperti dilansir laman Arab News, Selasa (6/3).
Militan Rohingya menyerang 30 pos polisi dan sebuah pangkalan militer pada 25 Agustus lalu dan serangan itu dibalas dengan penyerbuan ke desa-desa Rohingya.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
-
Dimana Rohingya ditampung? 'Mereka pengungsi Rohingya ini akan ditempatkan di kamp pramuka oleh Satgas Provinsi,' kata Muhammad Iswanto.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Apa yang terjadi di Bangladesh? Peristiwa ini benar-benar buat ilmuwan melongo. Bagaimana mungkin ular piton Burma (Python bivittatus) terlihat memangsa piton batik (Malayopython reticulatus). Kejadian ini terjadi di Bangladesh. Hanya perlu waktu dua jam bagi piton Burma untuk menelan mentah-mentah piton Batik.
Para pengungsi Rohingya di Bangladesh menceritakan kekejaman militer Myanmar terhadap mereka. Cerita seputar pemerkosaan, pembakaran, pembunuhan, disampaikan para pengungsi. PBB menyebut peristiwa ini sebagai 'pembersihan etnis'.
"Tampaknya kekerasan sistematis dan meluas terhadap Rohingya masih berlangsung," kata Gilmour.
"Pola kekerasan yang terjadi sudah berubah dari yang tadinya pertumpahan darah dan pemerkosaan massal menjadi teror yang lebih lunak serta membuat mereka kelaparan supaya warga yang masih tinggal ikut mengungsi ke Bangladesh," kata Gilmour.
Juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Htay mengatakan dia belum membaca pernyataan PBB yang dirilis hari ini. Namun dia tetap membantah soal pembersihan etnis.
"Kami tidak memaksa mereka mengungsi," bantah dia.
Badan PBB urusan pengungsi, UNHCR, mengatakan warga Rohingya yang masih berada di Myanmar di perbatasan dengan Bangladesh kondisinya mengkhawatirkan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPermasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya membangun rumah di atas gunung dan dibongkar oleh pemerintah, setelahnya mereka membangun kembali rumah semi permanen.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaUNHCR mengatakan, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.
Baca SelengkapnyaKasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi.
Baca Selengkapnya