PBB: Perahu Angkut 180 Pengungsi Rohingya Hilang di Laut, Diduga Tenggelam
Merdeka.com - Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menduga kapal yang mengangkut ratusan pengungsi Rohingya yang terdampar di Laut Andaman hampir sebulan tenggelam. UNHCR khawatir 180 warga Rohingya di dalam kapal itu tewas.
UNHCR mengatakan telah menerima laporan yang belum terkonfirmasi, bahwa kapal yang meninggalkan Bangladesh beberapa pekan lalu mulai retak awal Desember sebelum tenggelam.
Sekitar 1 juta pengungsi Rohingya, yang melarikan diri dari persekusi dan pembantaian militer di Myanmar, tinggal di kamp pengungsian di Bangladesh.
-
Dimana Rohingya ditampung? 'Mereka pengungsi Rohingya ini akan ditempatkan di kamp pramuka oleh Satgas Provinsi,' kata Muhammad Iswanto.
-
Bagaimana Rohingya diangkut? Pengungsi diangkut menggunakan satu mobil pikap dan dua truk ke kantor Gubernur Aceh yang beralamat di Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh, sekitar pukul 20.30 WIB, Minggu malam (10/12).
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Kenapa Rohingya diselundupkan? Mereka diminta mengerjakan pekerjaan ilegal itu oleh seorang agen penyelundup di Malaysia.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
"Keluarga kehilangan kontak. Mereka yang terakhir berhubungan menganggap semuanya tewas," jelas UNHCR dalam pernyataannya, dikutip dari The New York Times, Selasa (27/12).
"Kami harap ini tidak terjadi," lanjutnya.
Jika kapal tenggelam itu terkonfirmasi, ini akan menjadikan 2022 sebagai salah satu tahun paling mematikan bagi pengungsi Rohingya di Laut Andaman dan Teluk Bengali, dengan total kematian mencapai 400. Menurut perkiraan PBB, sedikitnya 2.500 pengungsi Rohingya tewas di perairan berbahaya Asia Tenggara sejak 2013.
"Ini rentang perairan mematikan di kawasan tersebut; jumlah mereka yang berada dalam perjalanan itu sedikit tapi banyak yang meninggal," jelas juru bicara UNHCR, Babar Baloch.
Karena kondisi kamp yang padat di Bangladesh dan masa depan yang tidak pasti, banyak pengungsi Rohingya menempuh perjalanan berbahaya melalui laut menuju negara-negara di Asia Tenggara.
Aktivis Rohingya mengatakan, sejak November sedikitnya lima kapal berangkat dari Cox's Bazar, lokasi kamp pengungsi utama di Bangladesh. Satu kapal tiba di Indonesia, dan dua lainnya diselamatkan Sri Lanka dan Vietnam, sedangkan nasib dua kapal lainnya belum diketahui.
"Kami bisa mengonfirmasi 58 orang diselamatkana dan tiba di Aceh, Indonesia," kata Baloch.
Pihaknya masih mengkhawatirkan nasib 130 orang yang terombang ambing di laut.
"Semoga nyawa mereka juga segera terselamatkan," harapnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaInformasi keberadaan pengungsi Rohingya ini mulai berembus di masyarakat setempat sejak Kamis (17/10) sore.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui di mana para pengungsi ini akan ditampung.
Baca Selengkapnya