PBB Sebut Manusia Tak Bisa Lagi Tinggal di Sejumlah Wilayah Asia Afrika, Ini Sebabnya
Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah Dunia menyatakan dalam beberapa dasawarsa lagi, gelombang panas akan menjadi sangat ekstrem di berbagai wilayah dunia sehingga manusia tidak dapat lagi hidup.
Kawasan seperti Sahel, Tanduk Afrika, dan beberapa wilayah di Asia Barat Daya dan Asia Selatan akan mengalami gelombang panas ekstrem yang melebihi batas fisiologis dan sosial manusia yang membuat penderitaan besar dan kematian.
Bencana-bencana yang terjadi di Somalia dan Pakistan telah menggambarkan keadaan ancaman gelombang panas ekstrem. Panas yang mematikan hingga bencana kemanusiaan yang lebih berat diperkirakan dapat terjadi.
-
Kenapa pemanasan global berbahaya? Meskipun tampak sepele, dampak dari pemanasan global sangat luas dan dapat mengancam keberlangsungan hidup berbagai spesies, termasuk manusia.
-
Apa dampak cuaca panas ekstrem pada ekosistem? Tanaman dan hewan tidak dapat menahan suhu panas yang sangat ekstrem. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan kematian tanaman dan hewan, yang selanjutnya mengganggu keseimbangan ekosistem.
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Apa saja dampak serius dari pemanasan global? Beberapa dampak serius dari pemanasan global antara lain: Mencairnya es di kutub dan meningkatnya permukaan air laut Perubahan pola cuaca yang ekstrem Kepunahan berbagai spesies hewan dan tumbuhan Gangguan terhadap produksi pangan global Meningkatnya risiko bencana alam seperti banjir dan kekeringan Ancaman terhadap kesehatan manusia
-
Apa dampak perubahan iklim pada badai? Selain itu, kenaikan permukaan laut, yang disebabkan oleh pencairan gletser dan lapisan es serta ekspansi air yang lebih hangat, juga berkontribusi.
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
Dalam laporan yang dikeluarkan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), mengungkap langkah-langkah agresif perlu segera diambil demi mencegah bencana panas.
“Ada batas yang jelas di mana orang yang terpapar panas dan kelembapan ekstrem tidak dapat bertahan hidup,” ungkap laporan itu, seperti dilansir AFP, Senin (10/10).
“Kemungkinan juga ada tingkat panas ekstrem di mana masyarakat merasa hampir tidak mungkin untuk beradaptasi efektif,” lanjut laporan.
“Pada lintasan saat ini, gelombang panas dapat memenuhi dan melampaui batas fisiologis dan sosial dalam beberapa dekade mendatang, termasuk di wilayah seperti Sahel dan Asia selatan dan barat daya,” jelas laporan.
Laporan itu juga memperingatkan bencana gelombang panas ekstrem dapat memaksa perpindahan penduduk hingga mendorong ketidaksetaraan.
Penduduk negara berkembang, petani, anak-anak, orang-orang tua, dan ibu yang sedang mengandung dan menyusui adalah orang-orang yang rentan terkena dampak bencana itu.
“Ketika krisis iklim tidak terkendali, peristiwa cuaca ekstrem, seperti gelombang panas dan banjir, memukul orang-orang yang paling rentan paling parah,” jelas kepala kemanusiaan PBB, Martin Griffiths.
“Tidak ada dampak yang lebih brutal dirasakan daripada di negara-negara yang sudah terhuyung-huyung dari kelaparan, konflik dan kemiskinan,” lanjutnya.
Untuk membahas ancaman-ancaman itu, PBB akan mengadakan konferensi COP27 pada November nanti di Mesir. Sekretaris Jenderal IFRC Jagan Chapagin mendesak agar negara-negara COP27 dapat memberikan bantuan dana kepada negara-negara di wilayah yang paling berisiko.
OCHA dan IFRC juga menyarankan langkah-langkah untuk memerangi gelombang panas ekstrem, yaitu memberi informasi kepada penduduk dan pihak berwenang untuk bereaksi tepat waktu, menemukan cara baru mendapatkan dana, menguji tempat penampungan darurat dan pusat pendinginan, dan mengubah rencana pembangunan masyarakat untuk memperhitungkan dampak panas ekstrem.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Thailand-Filipina Serasa Terpanggang karena Suhu Panas Melebihi 50 Derajat
Baca SelengkapnyaSuhu ekstrem 52 derajat tersebut mendekati rekor yang pernah tercatat di Pakistan, yakni 53,5 derajat dan 54 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaPanas ekstrem dengan suhu hampir menyentuh 50 derajat Celcius melanda sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Filipina.
Baca SelengkapnyaDampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya adalah suhu Bumi yang makin ekstrim. Membuat kehancuran planet ini makin dekat.
Baca SelengkapnyaSuhu tinggi yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat ulah manusia telah mengakibatkan gelombang panas.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di Eropa mengumumkan pada Kamis (5/10), 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaTemuan ini diterbitkan dalam laporan terbaru Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD) .
Baca SelengkapnyaGelombang panas yang melanda India tahun 2024 adalah yang terpanjang yang pernah melanda negara itu, kata pakar cuaca terkemuka pemerintah India.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.
Baca SelengkapnyaManusia punah menjadi misteri. Teknologi ini meramalkan kiamat kapan terjadi.
Baca SelengkapnyaPara sopir bus di Pakistan menemukan solusi untuk mengatasi panas tak tertahankan. Mereka beristirahat di bawah pohon rindang yang menawarkan keteduhan alami.
Baca Selengkapnya