PBB: Seperempat pria Asia pernah memperkosa
Merdeka.com - Laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan sebuah fakta mengejutkan di mana tingkat percobaan pemerkosaan dilakukan oleh lelaki di beberapa negara di Asia sangat tinggi.
Tim peneliti, yang terdiri dari beberapa badan PBB, mensurvei lebih dari 10 ribu orang di Bangladesh, China, Kamboja, Indonesia, Papua Nugini, dan Sri Lanka. Mereka ditanyakan tentang kehidupan seksual mereka, seperti dilansir majalah Time, Selasa (10/9).
Tim peneliti tidak menanyakan secara spesifik kepada para pria yang disurvei apakah mereka telah memperkosa seseorang. Namun, sebaliknya mereka menanyakan tentang isu-isu, seperti 'Apakah Anda pernah memaksa seorang wanita yang bukan istri atau pacar Anda saat akan melakukan hubungan seks' atau apakah mereka pernah memaksa seorang perempuan untuk melakukan hubungan seks jika mereka tidak menginginkannya.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Mengapa kanker penis meningkat di beberapa negara? 'Meskipun negara berkembang masih memiliki insiden dan kematian akibat kanker penis yang lebih tinggi, insiden ini sedang meningkat di sebagian besar negara Eropa. Untuk mengurangi beban penyakit akibat kanker penis, tindakan untuk menurunkan risiko kanker penis, termasuk meningkatkan kebersihan penis dan vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) pada pria, mungkin diperlukan,' tulis para peneliti dalam studi yang diterbitkan di JMIR Publications.
-
Kapan pemerkosaan itu terjadi? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Apa saja fakta kenakalan remaja di Indonesia? Fakta menunjukkan bahwa perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin beragam dan kompleks, mulai dari tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga perilaku seksual yang berisiko.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
Di kebanyakan negara di Asia, sekitar seperempat laki-laki telah melakukan pemerkosaan. Sedangkan di Papua Nugini, lebih dari 60 persen dari mereka yang diwawancarai telah memperkosa seseorang.
Bahkan, yang lebih mengerikan, adalah temuan bahwa 58 persen dari orang-orang yang menyatakan telah memperkosa ini juga mengaku melakukan pemerkosaan pertama mereka kepada remaja, dan hampir setengahnya telah memperkosa lebih dari satu perempuan.
Untuk memahami alasan di balik pemerkosaan ini, para peneliti, yang menerbitkan temuan mereka di jurnal ilmiah the Lancet Global Health, meminta mereka yang disurvei menjelaskan tentang motivasi mereka.
Sebanyak 73 persen dari mereka yang telah melakukan pemerkosaan ini, 59 persen di antaranya melakukan pemerkosaan untuk hiburan dan 38 persen memperkosa seorang wanita untuk menghukum dia.
Para pria yang pernah diperkosa atau mengalami pelecehan seksual saat anak-anak, kemungkinan besae menjadi pelaku tindak pemerkosaan, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengalami kekerasan seksual di masa lalu. Pria yang memiliki sejarah kekerasan terhadap pasangannya, pernah membayar untuk melakukan hubungan seks atau memiliki pasangan seksual yang banyak juga lebih cenderung untuk melakukan pemerkosaan.
Meskipun temuan mereka tidak mewakili seluruh negara di Asia dan kawasan Pasifik, pembuat laporan itu yakin sampel yang mereka ambil sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Dengan mempelajari banyaknya kasus perkosaan dan faktor-faktor risikonya, pejabat kesehatan masyarakat berharap negara yang bersangkutan dapat mengatasi masalah itu dengan cara yang efektif dan relevan untuk setiap negara.
Berikut persentasi pria mengakui pernah melakukan pemerkosaan, menurut data PBB:
Di Pulau Bougainville di Papua Nugini: 62 persen.
Di Provinsi Papua di Indonesia: 48,6 persen.
Di kawasan perkotaan di Indonesia: 26,2 persen.
Di kawasan pedesaan di Indonesia: 19,5 persen.
Di kawasan perkotaan/pedesaan di China: 22,2 persen.
Di Kamboja: 20,4 persen.
Di Sri Lanka: 14,5 persen.
Di kawasan pedesaan di Bangladesh: 14,1 persen.
Di kawasan perkotaan di Bangladesh: 9,5 persen. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaSemua pasien yang terkonfirmasi menderita cacar monyet adalah pria.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi membongkar 290 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaPerempuan juga mengalami bentuk kekerasan non-kontak seperti pelecehan daring atau verbal.
Baca SelengkapnyaProvinsi yang paling banyak terdapat Mpox adalah DKI Jakarta dengan 42 kasus.
Baca SelengkapnyaParlemen Indonesia masih mengalami ketertinggalan untuk kesetaraan gender dengan negara-negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaTren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Baca SelengkapnyaKemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca SelengkapnyaPaling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaKasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat dari tahun 2008 hingga Mei 2024
Baca Selengkapnya