Peduli muslim Rohingya, Indonesia bangun dua sekolah di Myanmar
Merdeka.com - Dalam rangka menunjukkan kepedulian terhadap warga muslim Rohingya, Indonesia melakukan dukungan berupa pembangunan dua sekolah di negara bagian Rakhine. Dua sekolah tersebut diresmikan pada Sabtu (21/1) lalu.
"Pembangunan dua sekolah ini adalah bagian dari komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan yang inklusif di Myanmar, utamanya di sektor pendidikan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai acara peresmian dua sekolah dasar bantuan Indonesia di Yangon, Myanmar melalui keterangan resmi diterima merdeka.com dari Kementerian Luar Negeri RI, Senin (23/1).
"Pembangunan dua sekolah ini juga merupakan refleksi konkret dari solidaritas masyarakat Indonesia terhadap saudara-saudaranya di Myanmar," sambungnya.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Mengapa Banyuwangi membuat sekolah inklusif untuk para penyandang disabilitas? Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan sejak 2013 Banyuwangi telah mewujudkan sekolah inklusi yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Dimana Rohingya mau berangkat ke Malaysia? Rencananya mereka akan menyebrang ke Malaysia melalui Kepulauan Panipahan Darat, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rohil.
Menlu Retno dalam acara peresmian sekolah di Myanmar ©2017 Merdeka.com
Pembangunan tersebut dilakukan, kata Retno, untuk membentuk sebuah sistem pendidikan yang baik. Sebab, pembangunan suatu komunitas dan bangsa tentu berawal dari pendidikan. Retno juga berharap bantuan ini dapat memberi manfaat bagi semua warga di Sittwe.
"Melalui sekolah ini, saya berharap bahwa anak-anak di Rakhine State tidak saja mendapat pendidikan formal, tetapi juga belajar mengenai keberagaman dan toleransi serta menumbuhkan budaya damai dan pluralisme," papar Retno.
Dua sekolah tersebut terletak di Desa La Ma Chae dan Desa Thet Kay Pyia. Keduanya dibangun dari hasil sumbangan kemanusiaan masyarakat Indonesia yang dikoordinir oleh PKPU salah satu anggota Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia (ALKI) yang selama ini aktif memberikan bantuan kemanusiaan di Myanmar.
Tak hanya Retno, acara peresemian sekolah ini juga dihadiri oleh Menteri Sosial dan Kesejahteraan, Kepala Menteri, Pejabat Kementerian Pendidikan Myanmar, serta perwakilan beberapa organisasi kemanusiaan Indonesia.
Selain itu, sebanyak ratusan siswa, guru, dan warga setempat ikut antusias menyambut Retno di acara peresmian itu.
"Saya berterima kasih kepada rakyat dan pemerintah Indonesia atas pembangunan sekolah tersebut serta berbagai bantuan kemanusiaan lainnya," kata Kepala Menteri negara bagian Rakhine, U Nyi Pu, dalam sambutannya.
Pemimpin hadir di acara peresmian sekolah Myanmar ©2017 Merdeka.com
Selain membangun dan menyediakan fasilitas sekolah, Indonesia juga akan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas guru-guru yang akan dilakukan di Sekolah Indonesia International School Yangon.
Dengan peresmian dua sekolah baru ini, maka sejak 2014 sudah enam sekolah dibangun oleh Indonesia di negara bagian Rakhine.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program ini membantu sekolah-sekolah di pedalaman dan perbatasan, dengan cara memperbaiki sarana prasarana fisik secara menyeluruh.
Baca SelengkapnyaSalah satu, SMA Taruna Nusantara akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaMenurut Haedar, Muhammadiyah berencana mengembangkan lembaga pendidikan di tingkat dasar menengah di sekitar IKN.
Baca SelengkapnyaZaskia Adya Mecca membangun sebuah sekolah dengan konsep patungan. Tak lama lagi sekolahnya akan bisa digunakan untuk proses belajar mengajar.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen mendukung upaya pemerintah mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaZayed Award yang diberikan kepada Muhammadiyah dan NU menjadi berkah bagi 2 Ormas islam terbesar di Indonesia
Baca SelengkapnyaSarana dan prasarana dibangun untuk menunjang pendidikan dan kesehatan
Baca SelengkapnyaParlemen Thailand berkunjung ke Indonesia perkuat kerjasama di berbagai bidang
Baca SelengkapnyaYaqut menargetkan rencana tersebut dapat direalisasikan dalam beberapa tahun mendatang.
Baca SelengkapnyaIntip potret sekolah di pedalaman hutan Papua, ternyata ada yang bertaraf internasional.
Baca SelengkapnyaBantuan itu dilakukan setelah warga yang sebelumnya sempat mengungsi akibat penyerangan OPM.
Baca Selengkapnya