Pegiat Tibet kembali bakar diri di China
Merdeka.com - Seorang pria belum diketahui identitasnya kemarin membakar diri di jalanan Kota Ngaba, Provinsi Sichuan, barat daya China. Dia adalah bagian dari pegiat Tibet berunjuk rasa menuntut kemerdekaan wilayah kecil mayoritas Buddha itu.
Surat kabar the Guardian melaporkan, Selasa (7/8), pria diduga berusia lebih dari 30 tahun ini sebelumnya masih berorasi bersama rekan dari kelompok Pembebasan Tibet. Namun, mendadak dia sudah berlarian di jalan dengan separuh tubuh terbakar hebat. Polisi Kota Ngaba langsung memadamkan api dan membawa pria itu dengan ambulans ke rumah sakit terdekat.
Warga Tibet tersebar di seluruh dunia selama puluhan tahun terus berjuang memerdekakan diri dari penjajahan Negeri Panda itu. Mereka menilai negeri dipimpin Dalai Lama itu tidak pernah menggabungkan diri dengan pemerintahan Partai Komunis China.
-
Apa yang terjadi pada pria tersebut? Ia dicakar. Cakaran kucing di kakinya menyebabkan pendarahan hebat hingga merenggut nyawanya dalam hitungan menit.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Apa yang dilakukan pria itu? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada pria di Garut? Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga. Solihin (51) menjelaskan jika kondisinya ini dimulai sejak 2020 lalu. Setiap malam ia selalu terjaga, sehingga tubuhnya tidak bisa diistirahatkan.
-
Perubahan apa yang dialami pria tersebut? Hanya berselang dua tahun saja, si pria tampak mengalami perubahan drastis yang membuat publik pangling akan penampilannya.
Pada 1951 pemimpin China Mao Tze-Tung mengklaim Tibet diwakili Dalai Lama bersedia bergabung secara damai dengan Negeri Tirai Bambu. Namun kesepakatan ini dianggap rekayasa dan kisruh politik di kawasan dekat Gunung Everest itu tidak pernah berakhir sampai sekarang.
Salah satu cara para pegiat kemerdekaan, mulai dari biksu atau warga sipil, agar tuntutan mereka didengar adalah bakar diri, termasuk yang terjadi kemarin di Ngaba. Aksi itu kerap merenggut nyawa pelakunya.
Menurut mantan Perdana Menteri Tibet Lobsang Sangay yang sedang diasingkan, pegiat negara kecil itu memilih jalan bakar diri karena ditindas habis-habisan. "Pembakaran diri itu adalah sebuah cara menyatakan kebebasan, ‘Anda bisa menahan kebebasan saya tapi saya bisa memilih untuk mati jika saya ingin’,” ujar Sangay. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap sosok pria yang melakukan bakar diri adalah Suryadi (28) dan memiliki riwayat orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Baca SelengkapnyaAtas peristiwa tersebut pelaku bakar diri mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
Baca SelengkapnyaDia berteriak kepada salah satu orang di bawah dan melepas pakaian dan melempar beberapa kertas berisi catatan.
Baca SelengkapnyaSuami istri tersebut mengalami luka bakar. Sementara mertuanya tewas
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar.
Baca SelengkapnyaSaksi lain melihat korban tergeletak di pinggir jalan dalam keadaan terluka parah dan kritis.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan kritis di dapur rumahnya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaSyahduddi menjelaskan, berdasarkan aturan yang tertuang dalam Hukum Acara Pidana (KUHAP), maka perkara ini pun resmi dihentikan.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Baca SelengkapnyaSelain kesal mantan istri nikah lagi, pelaku marah lantaran tak diizinkan bertemu sang anak.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan reka ulang, ternyata perjalanan tersebut memakan waktu selama 10 menit 49 detik.
Baca SelengkapnyaTak hanya istri, pelaku juga membakar rumahnya di Musi Rawas
Baca Selengkapnya