Pejabat Palestina Dibunuh di Lebanon Hanya Beberapa Jam Usai Gencatan Senjata Gaza

Merdeka.com - Pejabat keamanan Palestina ditembak mati pada Senin malam di kamp pengungsi di Lebanon selatan. Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah gencatan senjata antara Israel dan milisi Palestina di Gaza. Hal ini diungkakan tiga pejabat keamanan Palestina.
Saeed Alaeddine adalah seorang pejabat Fatah, gerakan yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dia bertugas sebagai penghubung antara Fatah dan keamanan Lebanon.
Pejabat senior Fatah, Mounir Makdah mengatakan Alaeddine ditembak seorang pria bersenjata saat salat di rumah seorang kawannya di kamp tersebut, dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (9/8).
Pria bersenjata tak dikenal itu menembaknya beberapa kali. Alaeddine dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal di sana.
Pelaku kabur dari TKP dan informasi detail terkait identitas serta motifnya belum jelas.
Seorang koresponden AFP mendengar lebih banyak suara tembakan dari kamp setelah pembunuhan Alaeddine.
Beberapa kali terjadi bentrokan di kamp tersebut, antara Fatah serta sekutunya dan faksi Islam Sunni. Kamp itu menampung lebih dari 54.000 pengungsi Palestina terdaftar. Berdasarkan data Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), lebih dari 450.000 orang Palestina terdaftar sebagai pengungsi di Lebanon.
Berdasarkan perjanjian yang disepakati sejak lama, tentara Lebanon tidak memasuki kamp pengungsi Palestina dan keamanan ditangani sendiri oleh faksi-faksi tersebut. Ini menciptakan kawasan bebas hukum di banyak kamp pengungsi dan kamp Ain al-Helweh dikenal sebagai tempat bagi para ekstremis dan buronan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya