Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pejabat Saudi Ancam Bunuh Penyelidik PBB karena Selidiki Pembunuhan Jamal Khashoggi

Pejabat Saudi Ancam Bunuh Penyelidik PBB karena Selidiki Pembunuhan Jamal Khashoggi Jurnalis Peringati Setahun Pembunuhan Jamal Khashoggi. ©2019 REUTERS/Sarah Silbiger

Merdeka.com - Seorang pejabat senior Arab Saudi mengeluarkan ancaman pembunuhan kepada penyelidik PBB, Agnes Callamard karena menyelidiki pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Hal ini pertama kali dilaporkan The Guardian pada Selasa.

Dalam wawancaranya dengan koran Inggris itu, penyelidik khusus PBB itu menyampaikan seorang rekannya di PBB memperingatkannya pada Januari 2020 bahwa seorang pejabat Saudi yang tak disebutkan namanya dua kali mengeluarkan ancaman dalam sebuah pertemuan dengan pejabat senior PBB lainnya di Jenewa, meminta agar Callamard “ditangani”.

Callamard mengatakan, komentar tersebut dipahami sebagai sebuah “ancaman kematian” oleh rekannya.

Orang lain juga bertanya?

Callamard mengatakan ancaman terhadap dirinya itu dilontarkan dalam pertemuan “tingkat tinggi” antara diplomat Saudi yang ada di Jenewa, pejabat Saudi yang sedang berkunjung, dan pejabat PBB di Swiss.

Dia diceritakan rekannya, pejabat Saudi tersebut mengkritik tugasnya dalam penyelidikan pembunuhan Khashoggi, meluapkan kemarahan terkait penyelidikan dan hasilnya. Pejabat Saudi itu juga menuduh Callamard menerima uang dari Qatar, tuduhan yang kerap dilontarkan kepada siapa saja yang mengkritik pemerintah Saudi.

Callamard mengatakan, salah seorang pejabat senior Saudi yang berkunjung ke Jenewa itu kemudian dididuga mengatakan dia menerima telepon dari orang-orang yang siap untuk "menanganinya”.

Ketika pejabat PBB mengutarakan kekhawatirannya, pejabat Saudi lainnya yang hadir dalam pertemuan itu berusaha meyakinkan mereka komentar tersebut jangan dianggap serius. Para pejabat Saudi itu kemudian meninggalkan ruang pertemuan tapi pejabat Saudi yang berkunjung itu tetap di sana, dan mengulang ancamannya ke pejabat PBB yang masih berada dalam ruangan tersebut.

Pejabat Saudi itu mengatakan dia mengenal orang-orang yang menawarkan untuk "menangani masalah ini jika Anda tidak melakukannya".

“Itu dilaporkan kepada saya pada saat itu dan itu salah satu kejadian di mana PBB sebenarnya sangat serius dengan masalah itu. Orang-orang yang hadir, dan juga kemudian, menjelaskan kepada delegasi Saudi bahwa ini benar-benar tidak pantas dan ada harapan bahwa ini tidak boleh berlanjut,” jelas Callamard kepada The Guardian, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (24/3).

Pemerintah Saudi tidak menanggapi berita tersebut

“Anda tahu, ancaman itu tidak berhasil pada saya. Yah, bukan maksud saya meminta lebih banyak ancaman. Tetapi saya harus melakukan apa yang harus saya lakukan. Itu tidak menghentikan saya untuk bertindak dengan cara yang menurut saya adalah hal yang benar untuk dilakukan,” lanjutnya.

Pada Selasa, Al Jazeera menghubungi Callamard untuk dimintai komentarnya, tapi belum ditanggapi.

Callamard, seorang warga negara Prancis, akan bergabung dengan Amnesty International sebagai Sekjen bulan ini.

Dia adalah pejabat pertama yang menyelidiki pembunuhan Khashoggi, yang dibunuh oleh agen Saudi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018. Callamard kemudian menerbitkan laporan terperinci 100 halaman dari hasil penyelidikannya yang diterbitkan pada Juni 2019. Dalam laporannya, Callamard mengatakan kematian Khashoggi adalah bentuk pembunuhan di luar hukum dan Arab Saudi bertanggung jawab atas kematian tersebut.

Khashoggi, kolumnis The Washington Post itu adalah mantan orang dalam kerajaan Saudi yang kerap mengkritik pemerintah melalui tulisan-tulisannya.

Dalam laporannya, Callamard juga menyatakan putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman atau MBS harus diselidiki terkait pembunuhan tersebut. MBS telah membantah terlibat dalam pembunuhan tersebut.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun

Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.

Baca Selengkapnya
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower

Arab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab:
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab: "Mereka akan Lihat Apa yang Bakal Saya Lakukan"

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.

Baca Selengkapnya
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas

Para pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Baca Selengkapnya
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel

Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
"Kami Ditembaki Seperti Guyuran Hujan, Orang-Orang Dibunuh dengan Cara yang Tak Pernah Saya Bayangkan"

Pasukan penjaga perbatasan Arab Saudi terlibat dalam kematian "ratusan" migran dan pencari suaka asal Ethiopia di perbatasan Yaman.

Baca Selengkapnya
Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya, Ternyata Ini Alasannya
Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya, Ternyata Ini Alasannya

Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya

Baca Selengkapnya
Jenderal Dudung Transparan Usut Paspampres Culik-Bunuh: Kalau Anggota Terlibat Hukum Seberat-beratnya!
Jenderal Dudung Transparan Usut Paspampres Culik-Bunuh: Kalau Anggota Terlibat Hukum Seberat-beratnya!

Dudung menambahkan, ia tidak keberatan jika ada lembaga lain yang meminta peradilan koneksitas. Ia justru mendorong hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Jual Visa Haji Palsu, Selebgram Ditahan Arab Saudi
Jual Visa Haji Palsu, Selebgram Ditahan Arab Saudi

Konsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara

Penangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Danpaspampres Tak Lindungi Praka RM, Pelaku Penganiaya Pemuda Aceh Hingga Tewas
VIDEO: Danpaspampres Tak Lindungi Praka RM, Pelaku Penganiaya Pemuda Aceh Hingga Tewas

Mayjen Rafael menyebut Praka RM telah ditahan Pomdam Jaya untuk menjalani proses penyelidikan

Baca Selengkapnya
Saudi Eksekusi Dua Warga di Makkah karena Bunuh Orang Tua dengan Cara Keji
Saudi Eksekusi Dua Warga di Makkah karena Bunuh Orang Tua dengan Cara Keji

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dua warga Saudi dieksekusi di Makkah karena membunuh orang tua dan saudara mereka.

Baca Selengkapnya