Pelaku pembunuhan sadis berantai abad ke-18 berdarah Yahudi
Merdeka.com - Jack si pencabik, merupakan pelaku pembunuhan berantai di Inggris abad ke-18 yang hingga kini identitasnya masih samar. Hingga kini kasus itu masih misterius namun penyelidikan paling baru menyebutkan, Jack seorang Yahudi.
Surat kabar the Jerusalem Post melaporkan, Rabu (10/9), pemecahan kasus ini mengutip laporan seorang detektif berusaha menangani kasus ini 126 tahun lalu melalui bantuan bukti DNA. Secara mengejutkan 99 persen hasil tes menunjuk pada pemuda bernama Aaron Kosminski sebagai pelaku pembunuhan berantai itu.
Aaron Kominski seorang Yahudi Polandia yang melarikan diri ke Ibu Kota London dari pembantaian oleh Rusia. Sebenarnya telah lama dia menjadi tersangka pembunuhan mengerikan ini namun belum ada bukti teramat kuat menjerat dirinya.
-
Bagaimana Jack the Ripper membunuh korbannya? Jack the Ripper membantai dan membunuh sedikitnya lima wanita di Kawasan Whitechapel, London hanya dalam kurun waktu empat bulan dari Agustus-November 1888. Tiga di antaranya diambil organ dalamnya yang mengarah pada teori bahwa pembunuhnya tentu memiliki beberapa keterampilan anatomi.
-
Dimana Jack the Ripper membunuh para korbannya? Jack the Ripper membantai dan membunuh sedikitnya lima wanita di Kawasan Whitechapel, London hanya dalam kurun waktu empat bulan dari Agustus-November 1888.
-
Siapa Jack the Ripper sebenarnya? Peneliti Russell Edwards berhasil mendeteksi wajah Jack the Ripper setelah menggunakan teknologi perombakan wajah baru untuk menciptakan gambar hitam putih CGI penampilan si pembunuh sadis pada saat itu. Edwards menggunakan bukti DNA pada selendang salah satu korbannya untuk membuktikan Jack the Ripper sebenarnya adalah Aaron Kosminski, seorang imigran Yahudi dari Polandia yang merupakan salah satu tersangka utama pada saat pembunuhan mengerikan di Whitechapel, London.
-
Mengapa Jack the Ripper memilih korbannya? Menurut catatan yang dirahasiakan pada tahun 1894, Kosminski diduga memiliki kebencian terhadap wanita terutama dari kelas pelacur dan memiliki kecenderungan untuk membunuh.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
Salah satu bukti kuat untuk tes DNA yakni selendang yang ditemukan di tubuh korban bernama Catherine Eddowes. Selendang itu mengandung darah korban dan air mani yang belakangan diketahui itu milik Kosminski lewat serangkaian tes dari keturunan keduanya.
Adalah Russell Edwards, seorang pengusaha Inggris membeli selendang di pelelangan dan meminta bantuan ahli forensik Dr Jari Louhelainen dan Louhelainen pun menemukan bukti mirip dengan DNA kedua, korban dan pelaku.
"Kosminski menjadi salah satu dari tiga tersangka paling kuat. Dia menderita sakit mental serius, sering berhalusinasi, dan pembenci perempuan. Dia juga punya kelakuan seks menyimpang yakni selalu masturbasi hingga pingsan. Namun saat itu polisi tak cukup bukti menghukumnya. Dia hanya dikirim ke rumah sakit jiwa dan menghabiskan waktunya di sana seumur hidup," ujar Edwards. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang peneliti akhirnya membuat gambaran wajah sang pembunuh berantai terkenal itu dengan bantuan tes DNA.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop: Deretan Kasus Pembunuhan Sadis Sepanjang Tahun 2023
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Selatan membeberkan kronologi Panca Darmansyah (40) membunuh empat anaknya dengan sadis di Jagakarsa
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnya