Pelaku penembakan polwan usai tragedi Charlie Hebdo ditangkap

Merdeka.com - Hanya hitungan jam setelah penyerangan Kantor Tabloid Charlie Hebdo, Ibu Kota Paris, Prancis kembali dilanda teror. Polisi Wanita Clarissa Jean-Philippe (27) ditembak mati kemarin (8/1), ketika memeriksa mobil Renault Clio yang mengalami kecelakaan di Distrik Montrouge pukul 8 pagi waktu setempat.

Kendaraan ini disebut-sebut mirip tumpangan trio penyerang media penghina Nabi beberapa waktu sebelumnya.

Seorang saksi mengatakan melihat si polwan bersama satu petugas lagi mendatangi lokasi tabrakan dua mobil dan kemudian dua pria keluar dari salah satu mobil dengan membawa senjata. Pelaku penembakan diduga memakai senapan otomatis M5.

Saksi mengatakan polwan nahas itu ditembak tepat di wajah oleh pria tak dikenal yang bersenjata. Clarissa sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong. Sedangkan kawannya cedera parah tapi masih selamat.

Pelaku, disebut-sebut dua orang, sempat kabur ke arah distrik La Defensi sebelah barat Paris. Beberapa jam pengejaran, dini hari tadi satu tersangka sudah ditangkap.

"Salah satu pelaku penembakan sudah ditangkap. Dia mengaku berusia 53 tahun," ujar juru bicara kepolisian setempat seperti yang dilansir dari Daily Mail, Jumat (9/1).

Clarissa oleh koleganya dikenal sejak lama ingin jadi polwan. Warga Prancis imigran asal Martinique ini pernah bercerita ingin melayani negara. Bahkan dia baru 15 hari berdinas untuk kepolisian Prancis. Sayangnya, status Clarissa adalah polisi patroli kota, sehingga dia tidak dibekali pistol. Pada hari nahas itu, dia sama sekali tidak bersenjata.

Kejadian penembakan polwan tersebut kurang dari 12 jam usai penyerangan yang terjadi di kantor tabloid penghina nabi Charlie Hebdo. Walaupun begitu masih belum diketahui apakah ada kaitannya dua penembakan tersebut.