Pelaku penembakan sinagog di AS terancam hukuman mati
Merdeka.com - Pelaku penembakan di sebuah sinagog di Pittsburgh, Amerika Serikat, Robert Bowers, yang menewaskan 11 orang, didakwa dengan puluhan tuntutan hukum federal atas pembunuhan, kejahatan kebencian, dan pelanggaran senjata api, otoritas Amerika Serikat melaporkan pada Minggu 28 Oktober 2018 waktu setempat.
Pria 46 tahun itu berada dalam penahanan polisi setelah melakukan penembakan massal di sinagog Tree of Life, di area Squirrel Hill, Pittsburgh, Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat pada Sabtu 27 Oktober 2018 waktu setempat.
Bowers dilaporkan masuk ke sinagog pada Sabtu pagi sambil berteriak, "Semua orang Yahudi harus mati." Ia diduga bersenjatakan dengan senapan serbu dan tiga pistol. Di samping 11 orang tewas, enam orang terluka dalam serangan itu, termasuk empat petugas polisi.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Apa yang terjadi pada pria Palestina? Kondisi Moazaz sangat buruk dan lemah. Dahulu ia dikenal kekar dan berotot namun kini sangat tak berdaya.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
Dia juga mengatakan kepada polisi, "Saya ingin membunuh orang Yahudi" karena mereka "melakukan genosida terhadap rakyatnya," menurut pernyataan tertulis Biro Penyelidik Federal AS (FBI).
Otoritas AS meyakini serangan itu dimotivasi oleh kebencian terhadap agama. Bowers diketahui memang memiliki pandangan anti-Yahudi yang mematikan.
Jaksa federal mengajukan 29 dakwaan melawan Bowers, termasuk 11 dakwaan menggunakan senjata api untuk melakukan pembunuhan dan beberapa dakwaan lain terkait kejahatan kebencian. Salah satu dakwaan adalah pelanggaran atas hak berkeyakinan agama yang menyebabkan kematian pada seseorang.
"Kejahatan kekerasan didasarkan pada undang-undang hak sipil federal yang melarang kejahatan kebencian," kata Jaksa Penuntut AS Scott Brady dan Bob Jones, agen khusus FBI yang bertanggung jawab atas penyelidikan, menjelaskan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Independent, Senin (29/10/2018).
Terancam Hukuman Mati
Sementara itu, Jaksa Agung AS, Jeff Sessions mengatakan bahwa jaksa federal bisa mengupayakan hukuman mati dalam kasus tersebut. "Kejahatan itu tercela dan benar-benar menjijikkan," tambah Sessions.
Bob Jones, agen khusus FBI yang bertanggung jawab atas penyelidikan mengatakan, "TKP adalah yang terburuk yang saya lihat dalam 22 tahun berkarier dengan FBI," dan menambahkan bahwa Bowers tidak pernah masuk dalam radar pihak berwenang sebelum insiden pada hari Sabtu.
"Ia (Bowers) juga bertindak sendiri," tambah Jones.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi Mata Penembakan Trump Sebut Secret Service Sudah Diberitahu Ada Terduga Pelaku di Atap Tapi Diabaikan
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tersangka dalam penggerebekan di sebuah asrama untuk para pencari suaka.
Baca SelengkapnyaVideo kejadian tersebut menunjukkan sebuah mobil pemukim memotong jalur prosesi pemakaman kemudian berhenti dan menghujani para peziarah dengan peluru.
Baca SelengkapnyaTKP penembakan tidak jauh dari Masjid Philadelphia, di mana komunitas Muslim bersiap merayakan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMasih Usia Belia, Ini Identitas Pelaku Penembakan Donald Trump Saat Kampanye
Baca SelengkapnyaGreg Smith, saksi mata melihat pelaku penembakan sedang merangkak di atas sebuah gedung
Baca SelengkapnyaSuasana sangat mencekam hingga membuat orang-orang panik saat mendengar rentetan suara tembakan.
Baca SelengkapnyaPelaku seorang laki-laki bernama Thomas Matthew Crooks berusia 20 tahun
Baca SelengkapnyaKetika Trump berada di depan para pendukungnya, tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan mereka telah “menetralisir” sebuah mobil yang berisi militan Palestina di jalan raya Route 4
Baca SelengkapnyaSekelompok pria bersenjata yang melakukan penembakan massal itu turut melemparkan peledak yang memicu kebakaran dahsyat.
Baca Selengkapnya