Pelaku penembakan Toronto yang tewaskan 2 orang diduga menderita gangguan mental
Merdeka.com - Unit Investigasi Khusus (SIU) berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan di restoran Toronto, Kanada. Dia adalah warga Toronto bernama Faisal Hussain.
Menurut keterangan pihak keluarga, pria 29 tahun itu tengah menderita gangguan mental saat melakukan aksinya. Namun demikian, polisi belum bisa memastikan Hussain dalam melakukan serangan.
"Kami belum tahu mengapa dia melakukannya. Kami tidak ingin berspekulasi tentang motif pria bersenjata dalam melakukan serangan. Terlalu dini untuk menyimpulkannya," kata Kepala Polisi Toronto, Mark Saunders, dikutip dari Asia One, Selasa (24/7).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana cara perempuan itu dibunuh? 'Membunuh orang dengan cekikan ligatur ditafsirkan sebagai bentuk bunuh diri simbolis, karena dengan mencekik diri sendiri, individu itulah yang menyebabkan kematiannya sendiri,' kata para penulis studi tersebut.
Insiden penembakan itu terjadi pada Minggu (22/7) pukul 10 malam waktu setempat. Pelaku menembakkan sekitar 20 peluru ke dalam restoran hingga menyebabkan dua orang tewas dan 15 lainnya terluka (sebelumnya diberitakan 9 orang terluka).
Dua korban tewas masing-masing adalah perempuan berusia 10 dan 18 tahun. Pelaku sendiri tewas bunuh diri di tempat kejadian setelah terlibat baku tembak dengan polisi.
Sementara itu keluarga Hussain mengaku tidak menyangka bahwa putranya bisa melakukan serangan sebrutal itu hingga menyebabkan jatuhnya korban tewas. Mereka pun menyatakan rasa penyesalan melalui sebuah surat pernyataan.
"Kami benar-benar hancur mendengar berita bahwa putra kami bertanggung jawab atas sebuah kekerasan tak beralasan yang memakan korban jiwa," tulis keluarga Hussain.
Pihak keluarga pun mengungkapkan bahwa Hussain telah menderita penyakit mental yang berat serta depresi sepanjang hidupnya.
"Kami sudah melakukan yang terbaik untuk mencari bantuan. Selama hidupnya dia berjuang melawan rasa sakit, tetapi kami tidak pernah membayangkan akan berakhir seperti ini," lanjut pernyataan itu.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi di Burgundy Residence
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berusia 32 tahun melepaskan tembakan di kampusnya hingga menewaskan dua orang.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengidentifikasi dua pelaku penembakan dan pencurian sepeda motor yang melukai FS (27) di Tangerang.
Baca SelengkapnyaKPAI menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya kasus pidana yang diduga dilakukan oleh anak ini.
Baca SelengkapnyaKepolisian belum bisa merinci berapa banyak pelaku yang terlibat dalam penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku disebut mengidap penyakit gangguan jiwa berat
Baca Selengkapnya