Pemadaman Listrik di Venezuela, Pemimpin Oposisi Serukan Demonstrasi
Merdeka.com - Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido kembali menyerukan demonstrasi massa di seluruh negeri pada Selasa 12 Maret, untuk memprotes pemadaman listrik yang telah menyebabkan jutaan orang hidup menderita sejak akhir pekan lalu.
"Besok pukul tiga sore, semua rakyat Venezuela akan berada di jalanan," ajak Guaido dalam pidatonya di hadapan Majelis Nasional, dilansir dari Aljazeera, Rabu (13/3).
Guaido menggambarkan situasi di Venezuela sebagai malapetaka karena pemadaman listrik yang dimulai Kamis lalu telah merenggut puluhan nyawa. Dia mengatakan malapetaka itu disebabkan korupsi dan ketidakmampuan rezim Presiden Nicolas Maduro.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
Sebaliknya, Maduro justru menuduh Amerika Serikat (AS) dan oposisi melakukan serangan siber pada sistem kelistrikan di Venezuela.
"Serangan kejam yang dilakukan oleh kekaisaran AS terhadap sistem kelistrikan telah terdeteksi, berkat upaya para ahli dan peretas Venezuela yang mempertahankan kerja keras untuk memulihkan perdamaian bagi rakyat," tulis Maduro di Twitter.
Kepala Jaksa Penuntut Venezuela, Tarek William Saab mengatakan dia meluncurkan penyelidikan ke Guaido atas kecurigaan keterlibatannya dalam pemadaman listrik. Sebagian besar wilayah Venezuela kehilangan pasokan listrik sejak Kamis lalu, membuat warga mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pemadaman listrik itu juga membuat pemerintah meliburkan sekolah dan kegiatan bisnis selama dua hari terakhir, karena sumber tenaga yang ada tidak mencukupi kebutuhan darurat, bahkan untuk ibu kota Caracas sekalipun.
Kongres yang dikendalikan oposisi Venezuela menyatakan keadaan waspada secara simbolis pada hari Senin, yang dibarengi seruan Guaido tentang kerja sama internasional untuk mengatasi krisis pasokan listrik. Guaido juga memerintahkan 10 perwakilan diplomatik yang telah ia tunjuk di luar negeri untuk mengoordinasikan dukungan itu.
Sementara itu pada Selasa (12/3), pemerintah Venezuela memerintahkan para diplomat AS angkat kaki dalam waktu 72 jam, setelah perundingan gagal mempertahankan bagian-bagian kepentingan diplomatik antara kedua negara.
"Kehadiran para pejabat ini di tanah Venezuela merupakan risiko bagi perdamaian, persatuan dan stabilitas negara," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Maduro, yang dipilih pada 2013 setelah kepergian mentor politiknya, Hugo Chavez, secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan AS pada 23 Januari, ketika Washington mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela. AS merespons dengan mulai mengevakuasi sebagian besar staf diplomatiknya, dua hari kemudian.
Venezuela kini terkunci dalam konflik politik mendalam dengan latar belakang krisis ekonomi selama bertahun-tahun, yang telah mengakibatkan hiperinflasi, tingkat pengangguran tinggi, serta kekurangan makanan dan obat-obatan.
Reporter: Happy Ferdian Syah UtomoSumber: Liputan6
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemadaman listrik besar-besaran melanda seluruh negara bagian di Venezuela pada Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaDemonstrasi ini berlangsung dengan intensitas yang tinggi. Situasi bertambah panas saat oposisi menentang kemenangan Maduro.
Baca SelengkapnyaGelombang aksi protes Benjamin Netanyahu pada pekan ke-28 ini semakin memanas setelah PM Israel jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu orang turun ke jalan di Washington, Amerika Serikat kemarin untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaHenry mengambil alih kekuasaan Haiti tak lama setelah pembunuhan presiden terakhir negara itu, Jovenel Moise, pada tahun 2021.
Baca SelengkapnyaWarganya sengsara karena mengalami mati listrik tak berkesudahan.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPagar Gedung Putih Bergoyang Digedor Ribuan Demonstran Pro Palestina
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa menyerukan diberlakukannya embargo senjata dan sanksi terhadap Israel.
Baca SelengkapnyaAksi Bela Palestina ini tergabung dalam Hari Aksi Global untuk Gaza yang dilakukan jutaan orang di 100 kota di berbagai penjuru dunia.
Baca Selengkapnya