Pembajak kapal Indonesia di Filipina minta tebusan uang
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia hingga kini masih melakukan koordinasi dengan otoritas Filipina mengenai kapal Indonesia yang dibajak dan 10 WNI awak kapal yang disandera. Dari juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir, disampaikan pihak perusahaan sudah ditelpon penyandera dan diminta sejumlah uang tebusan.
"Pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada tanggal 26 Maret 2016, pada saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf. Dalam komunikasi melalui telepon kepada perusahaan pemilik kapal, pembajak/penyandera menyampaikan tuntutan sejumlah uang tebusan," kata pria yang disapa Tata kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Selasa (28/3).
Tata menyebutkan, pihak perusahaan sudah dua kali ditelepon oleh penyandera sejak 26 Maret lalu. Tidak disebutkan berapa besar jumlah uang yang diminta penyandera kepada pemilik kapal.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Apa yang terlihat saat kapal tiba di Kalianget? Saat hendak sampai di pelabuhan, tampak sekelompok burung terbang rendah mengikuti pergerakan kapal.
-
Apa yang ditemukan di perahu? Dalam perahu tersebut, ditemukan juga jenazah saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
Meski demikian, Tata menjelaskan jika satu dari dua kapal yang dibajak sudah dilepaskan.
"Kapal Brahma 12 sudah dilepaskan dan saat ini sudah di tangan otoritas Filipina. Sementara itu kapal Anand 12 dan 10 orang awak kapal masih berada di tangan pembajak, namun belum diketahui persis posisinya," tutur Tata.
Untuk menangani kasus ini, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait di Indonesia dan Filipina, termasuk dengan Menlu Filipina.
Tata juga mengatakan pihaknya lebih mementingkan keselamatan 10 WNI yang disandera.
"Prioritas saat ini adalah keselamatan 10 WNI yang disandera," seru dia.
Pihak perusahaan sejauh ini juga telah menyampaikan informasi tersebut kepada keluarga 10 awak kapal yang disandera.
Dua kapal Indonesia, kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton baru bara serta 10 awak kapal dibajak oleh orang yang mengaku berasal dari kelompok pemberontak Filipina Abu Sayyaf.
Saat dibajak kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting Kalimantan Selatan menuju Batangas Filipina Selatan. Tidak diketahui persis kapan kapal dibajak. Pemilik kapal baru tahu kapalnya dibajak pada 26 Maret sejak ditelepon oleh penyandera yang mengaku bagian dari kelompok Abu Sayyaf. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaKapal penjaga pantai China menyenggol bagian belakang hingga sisi kanan kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya