Pembantaian 10 pria Rohingya terungkap, PBB minta penyelidikan menyeluruh di Myanmar
Merdeka.com - Dua hari lalu kantor berita Reuters meluncurkan sebuah artikel hasil investigasi yang mengungkapkan fakta tentang kekerasan dilakukan tentara Myanmar dan sekelompok massa Buddha di Desa Inn Din, Negara Bagian Rakhie, terhadap 10 pria Rohingya.
Pada 2 September tahun lalu, tentara Myanmar dan beberapa umat Buddha membunuh kesepuluh pria Muslim Rohingya itu kemudian memasukkan mereka dalam satu tanah galian dangkal secara bersamaan. Beberapa masih mengeluarkan suara saat dikubur, sementara sisanya sudah tak bernyawa.
Wartawan Reuters kemudian melakukan pencocokan foto kesepuluh pria itu kepada warga Rohingya yang berada di kamp pengungsian Bangladesh. Dari hasil wawancara, terungkap bahwa kesepuluh pria tersebut memang warga Rohingya yang berasal dari berbagai kalangan.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa yang dilakukan Rohingya di Pekanbaru? 'Telah diamankan pengungsi Rohingya yang sedang mencari suaka di depan Kantor Konsulat Malaysia Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Bukit Raya oleh Polresta Pekanbaru,' ujar Heri kepada merdeka.com Kamis (14/12).
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Siapa yang membawa Rohingya ke Pekanbaru? Mereka hanya mengikuti perintah dari seseorang yang menyuruh untuk ke Pekanbaru.
Mereka yang dibunuh merupakan nelayan, penjaga toko, tukang pencari kayu bakar, siswa SMA, hingga guru ngaji.
Laporan dari wartawan Reuters ini secara otomatis mengundang repons dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagaimana diketahui, selama ini perwakilan PBB kerap ditahan oleh pemerintah Myanmar saat hendak melakukan investigasi langsung di Negara Bagian Rakhine. Laporan ini seolah menjadi 'bukti' baru tentang kondisi di Myanmar saat ini yang memang perlu diselidiki.
"Kami tahu bahwa laporan terakhir yang didapat ini, rinciannya sangat memprihatinkan. Ini sekali lagi membuktikan perlunya penyelidikan menyeluruh oleh semua otoritas agar kekerasan di Negara Bagian Rakhine dan serangan terhadap komunitas di sana terbongkar," kata juru bicara PBB, Farhan Haq mengatakan kepada wartawan, dikutip dari Reuters, Sabtu (10/2).
Haq juga menuturkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan pembebasan kedua wartawan Reuters yang ditahan karena telah melakukan investigasi merinci itu.
"Sekjen PBB terus mendesak untuk melakukan pembebasan itu," ujar Haq.
Seperti diketahui, usai melakukan peliputan dua wartawan Reuters ditangkap polisi Myanmar. Keduanya adalah Wa Lone dan Kyaw Soe Oo. Mereka ditangkap pada 12 Desember tahun lalu karena diduga memperoleh dokumen rahasia tentang Rakhine.
Mereka dijerat dengan pasal dari zaman kolonial Inggris dengan maksimum hukuman 14 tahun penjara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral pengeroyokan sejumlah pria terhadap seorang pemuda inisial RH (21 tahun).
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaPara imigran Rohingya itu diduga tiba di Perairan Aceh Selatan pada Rabu, 16 Oktober, setelah dilansir dari laut Andaman.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memerika 10 warga sipil terkait kasus 7 mayat remaja laki-laki di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca Selengkapnya