Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembebasan 4 WNI masih disekap Abu Sayyaf tetap tak pakai uang

Pembebasan 4 WNI masih disekap Abu Sayyaf tetap tak pakai uang Menlu Retno L.P Marsudi. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengakui masih ada empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditawan oleh militan selatan Filipina. Upaya pembebasan kini terus dijalankan dari jalur formal maupun informal.

Seperti dalam proses pembebasan 10 anak buah kapal asal Indonesia yang berhasil dipulangkan akhir pekan lalu, strategi pemerintah akan diulang.

"Saat ini, kami masih terus bekerja keras untuk membebaskan 4 WNI itu. Kami akan manfaatkan semua opsi yang terbuka untuk dapat bebaskan 4 WNI itu," kata Retno dalam jumpa pers di kantornya, Senin (2/5).

Sempat beredar kabar dari media Filipina, bahwa perusahaan Patria Maritime Line yang mempekerjakan 10 WNI membayar tebusan senilai Rp 14 miliar kepada Abu Sayyaf pada Jumat (29/4), alias dua hari sebelum mereka dibebaskan.

Menlu Retno membantah informasi itu. Namun pemerintah mengakui jika aparat serta militan lain di Filipina juga dilibatkan dalam pembebasan WNI tahap pertama.

"Pemerintah tidak akan membayar tebusan kepada penyandera," tandasnya.

Sikap pemerintah pun masih sama terkait upaya pembebasan, yakni tidak boleh ada pembayaran apapun kepada organisasi teroris yang melakukan penculikan. Menlu mengklaim untuk kasus pembebasan 10 WNI, timnya bekerja sejak 28 Maret lalu. Rangkaian negosiasi berlangsung lama, sampai akhirnya awak kapal perusahaan patria maritime line bisa dipulangkan dari Kepulauan Sulu.

Namun terkait kondisi terkini dan dugaan lokasi empat WNI lainnya, Menlu Retno tidak menyampaikannya kepada publik. Dia hanya memastikan posisi mereka terus dipantau oleh pemerintah RI.

Empat WNI yang masih ditawan adalah awak kapal tugboat yang dirompak saat berlayar di Perairan Sempornah, Sabah. Selain mereka, empat nelayan Malaysia, warga Belanda, Jepang, Kanada, dan Norwegia juga masih disekap oleh Abu Sayyaf di selatan Filipina.

Kementerian Luar Negeri Filipina, melalui pernyataan pers tertulis, mengatakan upaya pembebasan sandera asing akan diutamakan lewat operasi militer dan jalur-jalur informal lainnya.

"Kami akan mengintensifkan operasi di darat, sembari terus berhubungan dengan negara lain yang warganya menjadi sandera," seperti dikutip dari Phillipine Star.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata OPM Tak Minta Rp 5 M buat Bebaskan Pilot Susi Air, Pentolannya Ungkap Syarat Sebenarnya
Ternyata OPM Tak Minta Rp 5 M buat Bebaskan Pilot Susi Air, Pentolannya Ungkap Syarat Sebenarnya

Pimpinan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau KKB Papua mengungkapkan syarat pembebasan pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya
Egianus Kogoya Klaim Tak Pernah Minta Rp5 Miliar untuk Tebusan Pilot Susi Air, Ini Respons Polisi
Egianus Kogoya Klaim Tak Pernah Minta Rp5 Miliar untuk Tebusan Pilot Susi Air, Ini Respons Polisi

Egianus Kagoya, pemimpin KKB Papua, mengklaim tidak pernah menuntut Rp5 miliar sebagai tebusan untuk pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Marthenz..

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Yudo Laporkan Perkembangan Pembebasan Pilot Susi Air, Ini Hasilnya
Panglima TNI Yudo Laporkan Perkembangan Pembebasan Pilot Susi Air, Ini Hasilnya

Panglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jenderal Polisi Ungkap Fakta KKB Tak Minta Tebusan Rp5 Miliar Bebaskan Pilot Susi Air
VIDEO: Jenderal Polisi Ungkap Fakta KKB Tak Minta Tebusan Rp5 Miliar Bebaskan Pilot Susi Air

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri membenarkan pernyataan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Selengkapnya
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan

Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Pastikan WNI jadi Tentara Bayar Ukraina Hoaks
Panglima TNI Pastikan WNI jadi Tentara Bayar Ukraina Hoaks

"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. hoaks itu," tegas Panglima TNI

Baca Selengkapnya
Terdakwa Kasus BTS Galumbang Heran Dijerat TPPU: Saya Tidak Pernah Menikmati Hasil Korupsi
Terdakwa Kasus BTS Galumbang Heran Dijerat TPPU: Saya Tidak Pernah Menikmati Hasil Korupsi

Galumbang menilai uang tersebut bukan untuk dirinya namun untuk kepentingan BAKTI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Polda Sumut, Viral Diduga Polisi Sekap Satu Keluarga hingga Minta Tebusan Rp500 Juta
VIDEO: Respons Polda Sumut, Viral Diduga Polisi Sekap Satu Keluarga hingga Minta Tebusan Rp500 Juta

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, tidak ada penyekapan di hotel tersebut.

Baca Selengkapnya
Isu Demonstran Tolak UU Pilkada Diminta Uang Tebusan Rp3 Juta Oleh Polisi, Begini Faktanya
Isu Demonstran Tolak UU Pilkada Diminta Uang Tebusan Rp3 Juta Oleh Polisi, Begini Faktanya

Kondisi massa aksi yang ditahan di Polres Jakarta Barat dalam keadaan baik.

Baca Selengkapnya
Delapan Nelayan Indonesia Ditangkap Malaysia
Delapan Nelayan Indonesia Ditangkap Malaysia

Kapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.

Baca Selengkapnya
Jenderal Maruli Ungkap Penyebab 3 Prajurit TNI Ditangkap Polisi Malaysia: Mau Beli LPG, Dianggap Bawa Narkoba
Jenderal Maruli Ungkap Penyebab 3 Prajurit TNI Ditangkap Polisi Malaysia: Mau Beli LPG, Dianggap Bawa Narkoba

Maruli menyangkal isu soal adanya narkoba yang mereka bawa.

Baca Selengkapnya
Beredar Isu KKB Minta Tebusan Rp20 Miliar Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Kata Pangdam Cenderawasih
Beredar Isu KKB Minta Tebusan Rp20 Miliar Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Kata Pangdam Cenderawasih

Pangdam Cenderawasih menegaskan isu membayar Rp20 miliar kepada KKB untuk membebaskan pilot warga Selandia Baru itu tidak benar.

Baca Selengkapnya