Pembebasan 4 WNI masih disekap Abu Sayyaf tetap tak pakai uang
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengakui masih ada empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditawan oleh militan selatan Filipina. Upaya pembebasan kini terus dijalankan dari jalur formal maupun informal.
Seperti dalam proses pembebasan 10 anak buah kapal asal Indonesia yang berhasil dipulangkan akhir pekan lalu, strategi pemerintah akan diulang.
"Saat ini, kami masih terus bekerja keras untuk membebaskan 4 WNI itu. Kami akan manfaatkan semua opsi yang terbuka untuk dapat bebaskan 4 WNI itu," kata Retno dalam jumpa pers di kantornya, Senin (2/5).
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Mengapa WNI dipulangkan? Kami kan memastikan dulu yang bersangkutan siap atau tidak pasca situasi yang cukup mengkhawatirkan di Gaza , dari sisi fisik, psikisnya kami perlu cek dulu sehat atau tidak sanggup untuk menjalankan,' tegas Akhmad.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Kapan WNI dipulangkan? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
Sempat beredar kabar dari media Filipina, bahwa perusahaan Patria Maritime Line yang mempekerjakan 10 WNI membayar tebusan senilai Rp 14 miliar kepada Abu Sayyaf pada Jumat (29/4), alias dua hari sebelum mereka dibebaskan.
Menlu Retno membantah informasi itu. Namun pemerintah mengakui jika aparat serta militan lain di Filipina juga dilibatkan dalam pembebasan WNI tahap pertama.
"Pemerintah tidak akan membayar tebusan kepada penyandera," tandasnya.
Sikap pemerintah pun masih sama terkait upaya pembebasan, yakni tidak boleh ada pembayaran apapun kepada organisasi teroris yang melakukan penculikan. Menlu mengklaim untuk kasus pembebasan 10 WNI, timnya bekerja sejak 28 Maret lalu. Rangkaian negosiasi berlangsung lama, sampai akhirnya awak kapal perusahaan patria maritime line bisa dipulangkan dari Kepulauan Sulu.
Namun terkait kondisi terkini dan dugaan lokasi empat WNI lainnya, Menlu Retno tidak menyampaikannya kepada publik. Dia hanya memastikan posisi mereka terus dipantau oleh pemerintah RI.
Empat WNI yang masih ditawan adalah awak kapal tugboat yang dirompak saat berlayar di Perairan Sempornah, Sabah. Selain mereka, empat nelayan Malaysia, warga Belanda, Jepang, Kanada, dan Norwegia juga masih disekap oleh Abu Sayyaf di selatan Filipina.
Kementerian Luar Negeri Filipina, melalui pernyataan pers tertulis, mengatakan upaya pembebasan sandera asing akan diutamakan lewat operasi militer dan jalur-jalur informal lainnya.
"Kami akan mengintensifkan operasi di darat, sembari terus berhubungan dengan negara lain yang warganya menjadi sandera," seperti dikutip dari Phillipine Star.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau KKB Papua mengungkapkan syarat pembebasan pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaEgianus Kagoya, pemimpin KKB Papua, mengklaim tidak pernah menuntut Rp5 miliar sebagai tebusan untuk pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Marthenz..
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri membenarkan pernyataan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca Selengkapnya"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. hoaks itu," tegas Panglima TNI
Baca SelengkapnyaGalumbang menilai uang tersebut bukan untuk dirinya namun untuk kepentingan BAKTI.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, tidak ada penyekapan di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi massa aksi yang ditahan di Polres Jakarta Barat dalam keadaan baik.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaMaruli menyangkal isu soal adanya narkoba yang mereka bawa.
Baca SelengkapnyaPangdam Cenderawasih menegaskan isu membayar Rp20 miliar kepada KKB untuk membebaskan pilot warga Selandia Baru itu tidak benar.
Baca Selengkapnya