Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembunuhan Khashoggi dan masa depan Pangeran Muhammad bin Salman

Pembunuhan Khashoggi dan masa depan Pangeran Muhammad bin Salman putra mahkota arab saudi mohammed bin salman. ©2017 REUTERS/Faisal Al Nasser

Merdeka.com - Pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Istanbul, Turki, termasuk jenis kejahatan yang langka terjadi. Setelah sekian lama bungkam, akhirnya Saudi mengakui Khashoggi dibunuh meski tetap mengatakan Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) tidak mengetahui soal itu.

Perdebatan soal kasus Khashoggi belum berakhir. Jerman dan sejumlah negara kuat lainnya, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tidak puas atas penjelasan Saudi. Sejumlah pengamat dan ahli mengatakan operasi intelijen Saudi itu tidak akan berakhir sadis dan pembunuhan Khashoggi tidak akan terjadi tanpa ada perintah dari atas.

Banyak kalangan meyakini MBS memerintahkan intelijen Saudi untuk membunuh kolumnis the Washington Post itu.

Dikutip dari kolom Yahya Bostan di Daily Sabah, tiga hari lalu, dua pekan terakhir menjadi masa yang cukup berat bagi karir politik MBS. Ketika dia memenjarakan keluarga kerajaan atas tuduhan korupsi di hotel Ritz Carlton, dunia internasional tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Begitu pula ketika dia menahan Perdana Menteri Libanon Saad Hariri di Riyadh. Perang di Yaman dan blokade Qatar juga menjadi isu yang tidak memberatkan sang putra mahkota.

Tak tersentuhnya MBS dari hukum antara lain karena hubungan eratnya dengan Presiden Donald Trump dan, secara tidak langsung, Israel. Namun kontroversi di seputar Yerusalem membuat kekuatan MBS melemah di dalam negeri.

Pengaruh MBS di Saudi belakangan memang menguat seiring reformasi yang dia lakukan di sejumlah sektor kehidupan, seperti pemutaran kembali bioskop, pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan, namun ada rumor mengatakan isu Yerusalem membuat Raja Salman dan para pewaris takhta tidak sepakat dengan dia. Raja Salman dikabarkan menunjuk para pejabat tinggi Saudi untuk mengurangi kekuasaan MBS. Menurut sumber, Raja Salman menolak 'kesepakatan abad ini' soal Yerusalem yang akan diserahkan ke Israel.

Yahya Bostan menulis, kasus pembunuhan Khashoggi menjadi hantaman keras kedua bagi kekuasaan MBS untuk dua alasan: Pertama, isu ini melibatkan seorang jurnalis penting yang dibunuh di salah satu kantor diplomatik Saudi di luar negeri. Pembunuhan itu saja sudah satu kasus besar. Kemudian Saudi memperburuk keadaan dengan menolak tudingan Turki dengan cara yang kurang sopan. Dunia internasional tersinggung ketika Saudi mengizinkan tim Reuters memasuki konsulat Saudi untuk memperlihatkan tidak terjadi apa-apa di dalam sana. Namun beberapa hari kemudian sejumlah informasi bocoran dan bukti kamera pengawas membuat Riyadh terpojok, terutama MBS. Pada akhirnya Raja Salman turun tangan dan mengirimkan utusan untuk menjalin kerja sama penyelidikan dan menyampaikan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mereka akan membantu penyelidikan kasus ini. Jumat lalu Saudi akhirnya mengakui Khashoggi dibunuh di konsulat Istanbul.

Meski masih kecil kemungkinan Raja Salman mengganti kedudukan sang putra mahkota, namun citra MBS di mata internasional kini sudah rusak. Jika dia selamat dari krisis ini pun namanya tidak akan pulih dan dia tidak bisa lagi bertindak semaunya seperti sebelumnya. Di mata dunia MBS akan kehilangan kepercayaan sebagai aktor penting yang punya kemampuan dalam memimpin.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun

Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.

Baca Selengkapnya
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab:
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab: "Mereka akan Lihat Apa yang Bakal Saya Lakukan"

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.

Baca Selengkapnya
Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel

Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel

Baca Selengkapnya
Pangeran MBS Ungkap Dirinya Secara Pribadi Tak Peduli dengan Masalah Palestina
Pangeran MBS Ungkap Dirinya Secara Pribadi Tak Peduli dengan Masalah Palestina

Isu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Respons Pangeran Saudi MBS, Prabowo Usahakan Kemerdekaan Palestina
VIDEO: Kejutan Respons Pangeran Saudi MBS, Prabowo Usahakan Kemerdekaan Palestina

MBS pada kesempatan tersebut mengapresiasi hubungan dekat antara Indonesia dan Arab Saudi

Baca Selengkapnya
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel

Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Bertemu Pangeran MBS di Arab Saudi, Prabowo Bahas Situasi Palestina
Bertemu Pangeran MBS di Arab Saudi, Prabowo Bahas Situasi Palestina

Prabowo awalnya menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada MBS dan Raja Salman.

Baca Selengkapnya
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas

Para pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Baca Selengkapnya
Pertama Kalinya Pangeran Muhammad Bin Salman Akhirnya Sebut Israel Lakukan Genosida Terhadap Rakyat Palestina di Gaza
Pertama Kalinya Pangeran Muhammad Bin Salman Akhirnya Sebut Israel Lakukan Genosida Terhadap Rakyat Palestina di Gaza

Puter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Berdirinya Negara Palestina
Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Berdirinya Negara Palestina

Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina

Baca Selengkapnya
Kecam Keras Israel, Pangeran MBS Kembali Tegaskan Tidak Ada Normalisasi Tanpa Negara Palestina Merdeka
Kecam Keras Israel, Pangeran MBS Kembali Tegaskan Tidak Ada Normalisasi Tanpa Negara Palestina Merdeka

Pengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai

Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai

Baca Selengkapnya