Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah China: Sebagian Besar Warga Uighur di Kamp Xinjiang Sudah Bebas & Bekerja

Pemerintah China: Sebagian Besar Warga Uighur di Kamp Xinjiang Sudah Bebas & Bekerja Kamp Muslim Uighur di Xinjiang. ©REUTERS/Thomas Peter

Merdeka.com - Pejabat China menyampaikan pada Selasa (30/7), sebagian besar tahanan di kamp pendidikan ulang di wilayah barat laut Xinjiang telah meninggalkan pusat pelatihan tersebut dan mendapat pekerjaan - kendati tak disertai angka pasti.

Di Xinjiang, para pakar dan kelompok pegiat HAM menyampaikan lebih dari 1 juta warga Uighur dan minoritas muslim lainnya ditahan dalam sebuah jaringan kamp di mana mereka mendapat indoktrinasi politik.

Namun Alken Tuniaz, wakil pemimpin Xinjiang, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa sebagian besar warga yang telah menerima pelatihan pendidikan telah kembali ke masyarakat dan telah kembali ke rumah mereka.

"Saat ini, sebagian besar sudah menyelesaikan studi dan memperoleh pekerjaan," katanya, dilansir dari Channel News Asia, Rabu (31/7).

Dalam konferensi pers itu, pejabat dari Xinjiang menyebut pusat pendidikan itu cukup efektif.

"Setelah upaya satu atau dua tahun terakhir ini, sebagian besar orang di pusat pelatihan yang kembali ke masyarakat - bisa dikatakan lebih dari 90 persen - telah menemukan pekerjaan yang mereka sukai dan sesuai," kata pimpinan Xinjiang, Shohrat Zakir kepada wartawan.

Dia juga mengatakan pusat pendidikan itu bertujuan untuk mengajarkan tiga topik kepada para tahanan: hukum China, Bahasa Mandarin, dan makna ajaran agama.

"Kami memberi tahu mereka bagaimana melakukan kegiatan keagamaan yang normal, di bawah perlindungan hukum," ujarnya.

Tapi mantan tahanan mengungkapkan, alasan mereka ditahan adalah karena mengikuti tradisi Islam, seperti mengenakan jenggot panjang dan kerudung.

Seorang pengusaha Kazakhtan, yang menghabiskan hampir dua bulan di sebuah kamp, mengatakan kepada AFP bahwa fasilitas itu hanya memiliki satu tujuan: melucuti tahanan dari keyakinan agama mereka.

Para tahanan dipaksa menyanyikan lagu pahlawan setiap pagi dan makan daging babi, sebuah pelanggaran terhadap ajaran Islam. Para tahanan juga dilaporkan menghadapi kerja paksa di pabrik-pabrik China.

Pada Desember, sebuah artikel di New York Times menunjukkan sebuah perusahaan pakaian olahraga Amerika Serikat telah menerima satu kontainer kaos dari Hetian Taida, sebuah perusahaan di Xinjiang yang ditayangkan di televisi pemerintah telah menggunakan pekerja dari kamp tersebut.

Badger Sportswear kemudian menghentikan pengadaan pakaian dari Hetian Taida di Xinjiang.

"Orang-orang Uighur sedang dipinggirkan, dan budaya serta identitas mereka dihilangkan," kata Dilxat Raxit, juru bicara Kongres Uyghur Dunia yang diasingkan, dalam sebuah pernyataan.

"Mengambil langkah-langkah untuk memaksa orang melepaskan keyakinan mereka adalah kebijakan strategis yang dilakukan pemerintah China secara lokal," tambahnya.

Pejabat China menghabiskan sebagian besar waktu konferensi pers dengan memuji keberhasilan ekonomi Xinjiang selama 70 tahun terakhir, termasuk peningkatan produk domestik bruto dan peningkatan infrastruktur. Namun, peningkatan ini membutuhkan dukungan finansial yang sangat besar dari pemerintah pusat.

Zakir mengatakan, dari 2012 hingga 2018, Beijing memberikan 1,61 triliun yuan (USD 23 miliar) subsidi kepada pemerintah Xinjiang.

Tahun lalu, pemerintah pusat menutupi 60 persen dari pengeluaran anggaran daerah.

Daerah lain di China juga banyak berinvestasi di Xinjiang. Menurut Zakir, pada akhir 2018, 19 provinsi dan kota di China mengalokasikan 103,5 miliar yuan (USD 15 miliar) dalam bentuk bantuan ke wilayah tersebut.

"China menunjukkan keberhasilan ekonomi untuk menutupi diskriminasi, asimilasi, dan penganiayaan ekstrem terhadap warga Uighur yang diterapkan secara lokal," kata Raxit dari Kongres Uighur Dunia.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Baca Selengkapnya
Aksi Solidaritas untuk Muslim Uighur, Demonstran Bentangkan Spanduk Tragedi Urumqi
Aksi Solidaritas untuk Muslim Uighur, Demonstran Bentangkan Spanduk Tragedi Urumqi

Massa AMI menuntut PBB agar membawa kasus tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur ke Mahkamah Internasional.

Baca Selengkapnya
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya

Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.

Baca Selengkapnya
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri

Laporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Sementara di Aceh Timur
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Sementara di Aceh Timur

Belasan pengungsi tersebut kabur dengan cara merusak pagar jaring besi.

Baca Selengkapnya
China Hancurkan Kubah dan Menara Masjid, Ternyata Alasannya Mengada-Ada
China Hancurkan Kubah dan Menara Masjid, Ternyata Alasannya Mengada-Ada

China menganggap kubah dan menara masjid sebagai bentuk pengaruh asing.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir soal Cawapres: Saya Tegak Lurus dengan Jokowi
Erick Thohir soal Cawapres: Saya Tegak Lurus dengan Jokowi

Erick siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Terbang ke China, Syafruddin Jajaki Kerja Sama Bidang Pertanian, Pendidikan dan Teknologi
Terbang ke China, Syafruddin Jajaki Kerja Sama Bidang Pertanian, Pendidikan dan Teknologi

Toleransi antar umat beragama di Xinjiang cukup baik. Masjid ada dimana-mana, gereja juga ada.

Baca Selengkapnya
Militer Israel Culik dan Telanjangi Ratusan Anak, Pria Palestina di Gaza Utara
Militer Israel Culik dan Telanjangi Ratusan Anak, Pria Palestina di Gaza Utara

Mereka tampak dikelilingi oleh tentara pendudukan Israel yang bersenjata lengkap, sementara teriakan perintah terdengar menggema.

Baca Selengkapnya
93 Mahasiswa Jadi Korban, UNJ Ungkap Kasus TPPO Modus Magang Ferienjob di Jerman Dikenalkan Dosen Universitas Jambi
93 Mahasiswa Jadi Korban, UNJ Ungkap Kasus TPPO Modus Magang Ferienjob di Jerman Dikenalkan Dosen Universitas Jambi

Polisi telah menetapkan lima tersangka terkait kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya

WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman

Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.

Baca Selengkapnya