Pemerintah Indonesia minta dua negara Korea menahan diri dari perang
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia terus mengawasi perseteruan dua negara di Semenanjung Korea. Dari pantauan tersebut, pemerintah Indonesia meminta kedua negara Korea ini untuk saling menahan diri.
"Indonesia menyerukan kedua belah pihak untuk tetap tenang dan saling menahan diri," dikutip dari pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima merdeka.com, Minggu (23/8).
Dalam pernyataan tersebut, Indonesia menilai ketegangan yang terjadi antara dua negara tetangga ini dapat mengganggu ketenangan kedua negara.
-
Apa yang viral di media sosial tentang Korea Selatan dan Indonesia? Viral aksi sejumlah pekerja Korea Selatan di Indonesia lontarkan komentar bernada hinaan. Tinggal & Cari Duit di Indonesia, Orang-orang Korea Malah Hina RI & Islam di Forum Indosarang.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Kenapa petugas imigrasi dan WN Korea bertengkar? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
-
Mengapa kerjasama QRIS antara Indonesia dan Korea Selatan penting? BI menjelaskan kerjasama ini akan memungkinkan pengguna QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia bertransaksi dengan QR Code pembayaran Korea Selatan yang akan ditentukan oleh BoK. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi perjalanan dan transaksi para wisatawan serta pelaku bisnis antara kedua negara tanpa perlu melalui proses penukaran uang di tempat penukaran uang atau money changer.
-
Kenapa Festival Indonesia diselenggarakan di Korea Selatan? 'Melalui Festival Indonesia diharapkan masyarakat Korea akan semakin mengenal Indonesia, dan jalinan persahabatan antara bangsa Indonesia dan Korea akan semakin erat dan abadi,' demikian disampaikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika dalam sambutan pada pembukaan Festival Indonesia 2024 di Cheonggye Plaza, Seoul, 23 Juni 2024 seperti dikutip dari keterangan tertulis KBRI Seoul.
-
Mengapa Korea Selatan lebih maju dari Indonesia? Menyadur Liputan6.com, Profesor Seong-Kon Kim, yang pernah menjadi dekan di Seoul National University memberikan penjelasan tentang kunci sukses ekonomi Korsel.
"Indonesia sangat mengharapkan agar kedua negara dapat menyelesaikan permasalahan ini secara damai, dengan bermusyawarah," tulis pernyataan tersebut.
Pada Kamis lalu, tentara kedua negara terlibat baku tembak di kawasan zona demiliterisasi (DMZ di Gyeonggi. Akibat baku tembak itu, warga sipil diperintahkan untuk menutup toko atau meninggalkan rumah menuju bunker.
Selain aksi baku tembak, Korut juga menembakkan beberapa rudal kecil berukuran 155 mm.
Awal mula peristiwa baku tembak ini adalah adanya semacam rekaman yang diputar tentara Negeri K-Pop dengan pengeras suara. Menurut Korut, rekaman tersebut berupa provokasi.
Provokasi yang dimaksud adalah siaran propaganda bernada menghina Korut yang diputar pengeras suara di area tentara Korsel yang sedang menjaga perbatasan.
"Rekaman yang diputar itu jelas wujud tantangan pada kedaulatan Korea Utara. Bila siaran ini tidak dihentikan dalam jangka 48 jam, maka militer kami akan mengambil tindakan serius," tulis pernyataan Korut.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaSebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Korea Selatan merupakan sama-sama negara dengan berkekuatan menengah (middle power).
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR mewanti-wanti agar Pemerintah Indonesia konsisten mendorong pendekatan diplomasi
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Prabowo menyingung soal Korea Selatan (Korsel) umumkan darurat militer
Baca SelengkapnyaIndonesia dan negara Asia Tenggara mengambil peran dalam menjaga stabilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD menegaskan, Indonesia dan Korea Selatan memiliki modalitas yang kuat dan unik dalam memajukan kemitraan strategis.
Baca SelengkapnyaKonflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dunia akan hancur jika konflik di suatu negara diseret-seret ke tempat lain.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Marsudi mengungkapkan, pemerintah telah membahas mengenai respons peningkatan tensi geopolitik dunia usai serangan rudal Iran ke Israel
Baca SelengkapnyaBeberapa negara memberikan imbauan untuk perjalanan Korea Selatan terkait pemberlakuan status darurat militer, meski kini telah dicabut.
Baca Selengkapnya