Pemerintah segera dampingi WNI korban MH370 dapatkan ganti rugi
Merdeka.com - Setelah puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion dipastikan dari Malaysia Airlines MH370, keluarga korban warga negara Indonesia (WNI) segera didampingi pemerintah untuk dapat ganti rugi.
Kementerian Luar Negeri sepekan ini sudah mulai melakukan kontak dengan keluarga korban.
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI), Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan data dan berkas-berkas para keluarga korban pesawat yang hilang pada 8 Maret 2014 itu.
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Apa nama Benua Hilang? Sebuah benua yang ‘hilang’ kini telah ditemukan dan berubah menjadi tempat wisata bagi para turis setiap tahunnya."Lupakan Atlantis. Tanpa kita sadari, banyak wisatawan menghabiskan liburan mereka setiap tahun di benua yang hilang Greater Adria," terang seorang Profesor Tektonik Global dan Paleogeografi di Universitas Utrecht Belanda, Douwe van Hinsbergen, dikutip dari Indy100, Jumat (8/9).
-
Dimana lokasi Pulau Miang? Pulau Miang di Kecamatan sangkulirang merupakan daerah terpencil dan terisolir.
-
Dimana penemuan pulau itu berada? Ilmuwan dari Brasil dan Inggris menyelidiki dasar laut di dekat dataran tinggi vulkanik yang disebut Rio Grande Rise. Saat mereka mengobservasi video dari kapal selam mereka yang dioperasikan dari jarak jauh 650 meter di bawahnya, mereka melihat beberapa bebatuan aneh.
"Kita sudah lakukan pengecekan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk mengklaim hak-hak matinya," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com pagi ini, Kamis (6/8).
Iqbal sekaligus telah koordinasi dengan perwakilan Malaysia Airlines di Jakarta. Kemlu menyampaikan rasa simpati pada keluarga korban dan memahami situasi yang ada saat ini tentunya membuat keluarga korban tak menentu.
"Artinya sekarang keluarga benar-benar dapat mulai mengurus apa yang memang menjadi hak mereka, meskipun kita tahu bahwa apapun tak dapat menggantikan rasa kehilangan mereka," sambungnya.
Iqbal juga menyampaikan, pihaknya akan terus mendampingi keluarga korban hingga kasus ini tuntas. Sejauh ini, keluarga korban MH370 baru mendapatkan advance payment, bukan ganti rugi asuransi kematian yang laik karena status pesawat belum jelas.
Tadi malam, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, memastikan flaperon yang ditemukan di wilayah protektorat Prancis dekat Madagaskar itu memang bagian dari MH370. Pemerintah Negeri Jiran mengaku telah mendapat keterangan lengkap tim penguji puing di Kota Toulouse, Prancis.
"Tim ahli internasional telah membuat kesimpulan yang meyakinkan bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion berasal dari MH370," ujarnya.
Adapun pernyataan Najib berbeda dari temuan Jaksa Penuntut Prancis Serge Mackowiak.
Tim ahli di Toulouse, kata Mackowiak, belum mencapai tahap kesimpulan. Ada indikasi kuat flaperon itu adalah bagian dari Boeing 777 yang dioperasikan Malaysia Airlines.
"Dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk membuktikan keterkaitan antara obyek di Pulau Reunion dengan MH370," kata Mackowiak. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPerwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaSatu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca Selengkapnya