Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah segera dampingi WNI korban MH370 dapatkan ganti rugi

Pemerintah segera dampingi WNI korban MH370 dapatkan ganti rugi Serpihan diduga berasal dari MH370 di pulau milik Prancis. ©REUTERS/Zinfos974/Prisca Bigot

Merdeka.com - Setelah puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion dipastikan dari Malaysia Airlines MH370, keluarga korban warga negara Indonesia (WNI) segera didampingi pemerintah untuk dapat ganti rugi.

Kementerian Luar Negeri sepekan ini sudah mulai melakukan kontak dengan keluarga korban.

Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI), Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan data dan berkas-berkas para keluarga korban pesawat yang hilang pada 8 Maret 2014 itu.

"Kita sudah lakukan pengecekan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk mengklaim hak-hak matinya," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com pagi ini, Kamis (6/8).

Iqbal sekaligus telah koordinasi dengan perwakilan Malaysia Airlines di Jakarta. Kemlu menyampaikan rasa simpati pada keluarga korban dan memahami situasi yang ada saat ini tentunya membuat keluarga korban tak menentu.

"Artinya sekarang keluarga benar-benar dapat mulai mengurus apa yang memang menjadi hak mereka, meskipun kita tahu bahwa apapun tak dapat menggantikan rasa kehilangan mereka," sambungnya.

Iqbal juga menyampaikan, pihaknya akan terus mendampingi keluarga korban hingga kasus ini tuntas. Sejauh ini, keluarga korban MH370 baru mendapatkan advance payment, bukan ganti rugi asuransi kematian yang laik karena status pesawat belum jelas.

Tadi malam, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, memastikan flaperon yang ditemukan di wilayah protektorat Prancis dekat Madagaskar itu memang bagian dari MH370. Pemerintah Negeri Jiran mengaku telah mendapat keterangan lengkap tim penguji puing di Kota Toulouse, Prancis.

"Tim ahli internasional telah membuat kesimpulan yang meyakinkan bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion berasal dari MH370," ujarnya.

Adapun pernyataan Najib berbeda dari temuan Jaksa Penuntut Prancis Serge Mackowiak.

Tim ahli di Toulouse, kata Mackowiak, belum mencapai tahap kesimpulan. Ada indikasi kuat flaperon itu adalah bagian dari Boeing 777 yang dioperasikan Malaysia Airlines.

"Dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk membuktikan keterkaitan antara obyek di Pulau Reunion dengan MH370," kata Mackowiak. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ilmuwan Temukan Bukti Baru yang Bisa Memecahkan Misteri Penerbangan MH370
Ilmuwan Temukan Bukti Baru yang Bisa Memecahkan Misteri Penerbangan MH370

Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kapal Tenggelam di Selat Malaka, 3 Orang Hilang dan 11 Selamat
Kronologi Kapal Tenggelam di Selat Malaka, 3 Orang Hilang dan 11 Selamat

Saat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.

Baca Selengkapnya
Tiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel
Tiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel

Perwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.

Baca Selengkapnya
Kapal Pengangkut Pisang dan Kelapa dari Tanjung Balai Karam di Perbatasan Riau-Malaysia, 11 Orang Hilang
Kapal Pengangkut Pisang dan Kelapa dari Tanjung Balai Karam di Perbatasan Riau-Malaysia, 11 Orang Hilang

Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.

Baca Selengkapnya
15 Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Laut Aceh Sepanjang Maret 2024
15 Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Laut Aceh Sepanjang Maret 2024

Belasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang

Baca Selengkapnya
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar

Korban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.

Baca Selengkapnya
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang

Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan

Baca Selengkapnya
Menag: Pencarian Jemaah Haji Idun Rohim Terus Dilakukan
Menag: Pencarian Jemaah Haji Idun Rohim Terus Dilakukan

Satu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.

Baca Selengkapnya
Evakuasi Bangkai Pesawat TNI Super Tucano Terkendala Cuaca dan Medan yang Ekstrem
Evakuasi Bangkai Pesawat TNI Super Tucano Terkendala Cuaca dan Medan yang Ekstrem

Baru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.

Baca Selengkapnya
KM Dewi Noor Tenggelam di Kepulauan Seribu, Dua Korban Ditemukan Meninggal Dunia
KM Dewi Noor Tenggelam di Kepulauan Seribu, Dua Korban Ditemukan Meninggal Dunia

Kedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

Baca Selengkapnya
Hendak Kembali ke Indonesia, 51 PMI dari Malaysia Diamankan Polres Rokan Hilir
Hendak Kembali ke Indonesia, 51 PMI dari Malaysia Diamankan Polres Rokan Hilir

Polres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh

Nelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.

Baca Selengkapnya