Pemerintah Thailand akan tangkap 19 pentolan protes
Merdeka.com - Menteri Tenaga Kerja Thailand, Chalerm Yoobamrung, hari ini mengatakan sebanyak 12 satuan tugas (satgas) akan dibentuk untuk menangkap 19 pemimpin demonstran antipemerintah, di bawah surat perintah penangkapan dikeluarkan Pengadilan Kriminal Thailand.
Chalerm mengatakan tidak akan ada kekerasan terhadap para demonstran selama operasi penangkapan pemimpin Komite Reformasi Rakyat Demokratis (PDRC), seperti dilansir stasiun televisi Zee News, Kamis (6/2).
Chalerm, yang juga direktur Pusat untuk Penjagaan Ketentraman dan Ketertiban (CMPO), mengatakan pihaknya juga tengah mengupayakan surat perintah penangkapan terhadap 39 pemimpin PDRC lainnya karena melanggar keadaan darurat.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
Dia juga mengatakan sekitar seribu relawan dan polisi akan dikerahkan untuk mengambil kembali kantor Kementerian Dalam Negeri, yang sedang dikepung oleh pengunjuk rasa, dalam waktu empat hari.
Dalam sebuah langkah terbaru, Pengadilan Pidana Thailand hari ini mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi seorang biksu senior sebab diduga mengganggu proses pemilu pada 2 Februari lalu.
Biksu Luang Pu Putta Issara sebelumnya memimpin unjuk rasa di luar kantor Distrik Lak Si di Ibu Kota Bangkok pada 1 Februari untuk memblokir pengiriman surat suara menjelang pemilu 2 Februari.
Aksi unjuk rasa kemudian berubah menjadi bentrokan antara demonstran dan pendukung pro-pemerintah, yang menyebabkan sedikitnya delapan orang terluka dan mengakibatkan pembatalan pemungutan suara di Lak Si.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buronan Nomor 1 Thailand Dijemput dengan Pesawat Khusus, Ekstradisi Dikawal 10 Anggota Polri
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaChaowalit Thongduang membuat identitas palsu seperti akte kelahiran, KTP, sampai Kartu Keluarga (KK) di Aceh.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaSebelumnya 43 orang diamankan dan lima orang dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua lagi pelaku penganiayaan dan perusakan dalam bentrokan antarkelompok pro-Israel dengan pro-Palestina.
Baca SelengkapnyaTahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mencari aktor di balik aksi anarkis Senin (11/09) di depan kantor BP Batam.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca Selengkapnya