Pemerintah Turki paksa warga bertato tobat massal
Merdeka.com - Pemerintah Turki memerintahkan warga yang memiliki rajah untuk segera menghapusnya. Jika tidak bisa lantaran berbahaya bagi tubuh, mereka didesak untuk bertobat. Hal tersebut merupakan fatwa baru dalam Undang-Undang Agama di sana, seperti yang dilansir dari Al Arabiya, Sabtu (10/1).
"Seseorang yang memiliki tato di tubuhnya harus menghapus tato tersebut, jika memang memungkinkan. Namun jika tidak, mereka harus bertobat kepada Allah," ujar staf Direktorat Urusan Agama setempat.
Walaupun begitu, otoritas setempat mengatakan tato tidak menghalangi seorang Muslim untuk melakukan wudhu. Namun, seseorang dianggap berdosa karena memiliki rajah.
-
Kenapa Kazakhstan melarang jilbab di sekolah? Menurut pernyataan di situs web pemerintah Kazakhstan, kebijakan baru ini diberlakukan atas dasar menjamin kesetaraan semua agama di depan hukum dan anggapan bahwa setiap atribut, simbol, elemen dengan satu atau lain cara menyiratkan propaganda dogma yang terkait, serta mencegah keuntungan dari agama manapun di negara itu.
-
Bagaimana kebijakan larangan jilbab di Tajikistan? Undang-undang ini sebagian besar menargetkan hijab, atau kerudung, dan pakaian tradisional Islam. Pelanggar kebijakan ini akan didenda mulai dari 7.920 somonis atau Rp12 juta untuk perorangan dan 39.500 somonis atau Rp60 juta untuk badan hukum.
-
Bagaimana Tajikistan melarang jilbab? Kode tersebut sebelumnya tidak mencantumkan pemakaian jilbab atau pakaian religius lainnya sebagai pelanggaran. Radio Liberty's Tajik Service melaporkan pada 23 Mei hukuman bagi para pelanggar bervariasi mulai dari 7.920 somonis atau Rp12 juta untuk perorangan dan 39.500 somonis atau Rp60 juta untuk badan hukum.
-
Apa yang dilarang di sekolah Belanda? Pemerintah Belanda telah menerapkan larangan penggunaan perangkat pintar, seperti telepon seluler, jam tangan pintar, dan tablet, di semua sekolah di seluruh negeri, mulai dari tingkat dasar hingga menengah.
-
Kenapa Tajikistan melarang jilbab? Majelis tinggi parlemen Tajikistan, Majlisi Milli, mengesahkan undang-undang yang melarang 'pakaian asing' dan perayaan untuk dua hari raya besar Islam, yaitu Idulfitri dan Iduladha. Sesi ke-18 Majlisi Milli, yang dipimpin oleh ketuanya, Rustam Emomali, berlangsung pada 19 Juni.Pusat pers Majlisi Milli mengatakan sidang tersebut mengesahkan amandemen yang dibuat untuk undang-undang negara tentang hari libur, tradisi dan ritual, peran guru dan lembaga pendidikan dalam membesarkan anak-anak, tanggung jawab orang tua.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
Hal tersebut mengikuti peraturan pemerintah yang melarang adanya tato dan busana di sekolah umum yang dikeluarkan pemerintah pada 27 Sepetmber 2014. Siswa di sekolah umum dilarang menggunakan syal, topi, atau tas dengan warna atau simbol yang mengandung arti tertentu.
Para siswa tersebut juga dilarang merajah badannya, mewarnai rambut, dan merias wajah. Tidak boleh ada tindikan, juga kumis atau janggut. Larangan tersebut secara resmi dikeluarkan negara.
Peraturan-peraturan ini muncul ketika pada Juli 2014, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegur pesepakbola anggota timnas karena memiliki tato di tubuh mereka.
"Apa tato ini? Mengapa Anda tega membahayakan tubuh seperti ini?" ujar presiden dari partai AKP yang dekat dengan Ikhwanul Muslimin itu.
"Jangan tertipu dengan budaya orang di luar sana. Allah melarang manusia memiliki tato, lagian tato dapat memicu kanker kulit nantinya," tegur Presiden Recep kepada pemain 18 tahun itu. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tajikistan memberlakukan RUU yang melarang hijab sejak 8 Juni lalu.
Baca SelengkapnyaNegara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran
Baca SelengkapnyaSekolah-sekolah di Prancis menyuruh pulang siswi-siswi muslim karena mereka menolak melepaskan abaya atau pakaian muslimah mereka.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaMenurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.
Baca SelengkapnyaUndang-undang tersebut mencuri perhatian dunia Islam. Sebab, negara pecahan Uni Soviet itu penduduknya mayoritas adalah muslim.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaMereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaPenggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca Selengkapnyapihak sekolah langsung memanggil para orangtua dari para siswa tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca Selengkapnya