Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintahan Jokowi akan pulangkan 700 ribu TKI di Saudi

Pemerintahan Jokowi akan pulangkan 700 ribu TKI di Saudi Presiden Jokowi bertemu Raja Salman. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Arab Saudi telah mendapat pemberitahuan dari Pemerintah Indonesia terkait rencana pemulangan lebih dari 700 ribu pekerja asal Tanah Air yang berada di negara mereka. Belum dijelaskan apakah hanya pekerja tanpa dilengkapi dokumen resmi yang dipulangkan.

Media massa Negeri Petro Dollar ramai membahas kebijakan itu, karena terkait dengan ketersediaan tenaga asisten rumah tangga, sopir, dan buruh bangunan di Saudi.

Surat kabar Al Hayat, Saudi Gazzete, Al Bawaba, hingga Stasiun Televisi Al Arabiya melaporkan informasi yang sama, Selasa (22/9). Keputusan RI itu disebut-sebut tidak bisa diganggu gugat.

Orang lain juga bertanya?

Kebijakan itu berlaku untuk semua negara Teluk, tidak hanya Saudi. Artinya, pekerja informal asal Indonesia di Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, hingga Oman, ikut dipulangkan

Proses pemulangan ini ditargetkan mulai berlangsung 15 bulan mendatang.

Jika terlaksana, kebijakan itu akan kembali memukul pasar asisten rumah tangga di negara-negara Teluk. Februari lalu, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan penghentian pengiriman Pembantu Rumah Tangga (PRT) wanita ke luar negeri. Instruksi itu telah disampaikan ke Kementerian Tenaga Kerja, lalu peta jalannya dirumuskan hingga Oktober nanti.

"(Menyetop pengiriman TKI perempuan) adalah masalah martabat Bangsa Indonesia," kata Jokowi pada 17 Februari lalu di Jakarta.

Selama masa transisi antara Februari hingga Agustus, cuma 4.700 pekerja rumah tangga perempuan dari Indonesia diizinkan berangkat oleh Kemenaker ke Timur Tengah. Sedangkan 67 ribu lainnya tidak mendapat visa kerja.

Surat kabar Al Riyadh menulis ada sekitar 600 perusahaan outsourcing pembantu dan buruh lepas di Saudi pusing karena kontrak mereka terancam batal semua atas kebijakan baru RI tersebut.

Apalagi perusahaan ini sudah menerima uang muka 20 persen dari nilai kontrak. Diperkirakan ada kebutuhan 2.000 tenaga kerja sektor publik yang harus dicari penggantinya dari Nepal, Bangladesh, atau Filipina. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri P2MI Sebut Moratorium Penempatan PMI di Arab Saudi Harus Dibuka, Ini Alasannya
Menteri P2MI Sebut Moratorium Penempatan PMI di Arab Saudi Harus Dibuka, Ini Alasannya

Diakui Karding, PMI yang bekerja secara non prosedural ke Arab Saudi sangat banyak.

Baca Selengkapnya
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai

Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.

Baca Selengkapnya
Jokowi Wanti-Wanti Perusahaan Lebih Pilih Rekrut Pekerja Lepas
Jokowi Wanti-Wanti Perusahaan Lebih Pilih Rekrut Pekerja Lepas

Gig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.

Baca Selengkapnya
Info Terbaru: Barang Kiriman TKI dan TKW Ditahan Bea Cukai Kini Bisa Diambil
Info Terbaru: Barang Kiriman TKI dan TKW Ditahan Bea Cukai Kini Bisa Diambil

Aturan keringanan barang bawaan penumpang ini telah berlaku sejak 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
11.000 Tenaga Kerja Industri Tekstil Kena PHK Gara-Gara Aturan Baru Kementerian Perdagangan
11.000 Tenaga Kerja Industri Tekstil Kena PHK Gara-Gara Aturan Baru Kementerian Perdagangan

Tercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya
Angka PHK di Indonesia Meningkat, Wamenaker Ungkap Penyebabnya
Angka PHK di Indonesia Meningkat, Wamenaker Ungkap Penyebabnya

Jumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Sudah 400 Tahun Kita Ekspor Bahan Mentah, Sejak Zaman VOC
Jokowi: Sudah 400 Tahun Kita Ekspor Bahan Mentah, Sejak Zaman VOC

Kejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru

Jokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.

Baca Selengkapnya
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir

Aturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Benahi Tata Kelola Penempatan dan Pelindungan PMI
Pemerintah Benahi Tata Kelola Penempatan dan Pelindungan PMI

Penataan ini bertujuan untuk menciptakan suatu tata kelola penempatan dan pelindungan PMI yang lebih lebih baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Perintahkan Pembatasan Impor, Asosiasi Tekstil: Bentuk Keberpihakan Pemerintah Terhadap Produk Dalam Negeri
Jokowi Perintahkan Pembatasan Impor, Asosiasi Tekstil: Bentuk Keberpihakan Pemerintah Terhadap Produk Dalam Negeri

Pihaknya turut mengapresiasi langkah yang diambil Kementerian Perindustrian yang dengan tegas menginginkan pembatasan impor kembali.

Baca Selengkapnya