Pemerkosaan Digunakan Sebagai Senjata Perang dalam Konflik Berkepanjangan di Ethiopia
Merdeka.com - Di wilayah Tigray, Ethiopia, kekerasan seksual digunakan sebagai senjata perang. Belakangan semakin banyak bukti yang muncul terkait hal ini. Tigray adalah wilayah di utara Ethiopia yang dilanda konflik bersenjata selama berbulan-bulan.
Berdasarkan catatan medis dan kesaksian para penyintas yang dibagikan kepada CNN, para perempuan diperkosa beramai-ramai, dibius, dan disandera. Dalam satu kasus, kelamin seorang perempuan dimasuki batu, paku, dan plastik, berdasarkan video yang dilihat CNN dan kesaksian dari salah satu dokter yang merawat korban.
CNN mewawancarai sembilan dokter di Ethiopia dan satu dokter di kamp pengungsi Sudan. Mereka mengatakan melihat adanya peringatan peningkatan kekerasan seksual dan kasus pemerkosaan sejak Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed meluncurkan operasi militer terhadap para pemimpin di Tigray, mengirim pasukan nasional dan pejuang dari wilayah Amhara. Pasukan keamanan dari negara tetangga Eritrea juga terlibat dalam operasi tersebut, mendukung pemerintah Ethiopia.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Kapan kekerasan itu terjadi? Tzuyang menyebut bahwa mantan pacarnya memiliki rekaman ilegal atau molka tentang dirinya. Ancaman tersebut membuatnya terus hidup dalam ketakutan selama lima tahun.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Dimana kontak senjata terjadi? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
Menurut para dokter, hampir semua perempuan yang mereka tangani menceritakan kisah yang sama, diperkosa tentara Ethiopia dan Eritrea. Para perempuan mengungkapkan, pasukan itu dalam misi pembalasan yang diproklamirkan sendiri dan beroperasi dengan hampir impunitas penuh di wilayah tersebut.
Seorang tim CNN di Hamdayet, kota Sudan yang sepi di perbatasan Ethiopia tempat ribuan pengungsi dari Tigray berkumpul dalam beberapa bulan terakhir, berbicara dengan beberapa perempuan yang menggambarkan pemerkosaan saat mereka melarikan diri dari pertempuran.
“Dia mendorongku dan mengatakan, ‘Kalian orang Tigray tak memiliki sejarah, kalian tidak punya budaya. Saya bisa melakukan apapun yang saya inginkan dan tidak ada yang peduli’,” ungkap seorang perempuan menceritakan penyerangnya, dikutip dari CNN, Selasa (23/3).
Sekarang perempuan ini sedang hamil.
Banyak yang mengatakan mereka diperkosa pasukan Amhara. Pasukan ini mengatakan kepada korbannya mereka bertujuan melakukan pembersihan orang Tigray. Demikian disampaikan seorang dokter yang bertugas di kamp pengungsi itu di Hamdayet itu kepada CNN.
“Para perempuan yang telah diperkosa mengatakan hal yang mereka katakan kepada mereka ketika mereka memperkosa para perempuan ini adalah mereka ingin mengubah identitas mereka – menjadikan mereka Amhara atau setidaknya meninggalkan status Tigray mereka, dan mereka datang ke sana untuk membersihkan mereka, membersihkan garis keturunan, “ jelas Dr Tedros Tefera.
“Sebenarnya ini adalah sebuah genosida,” lanjutnya.
Pemutusan saluran komunikasi
Pemerintah Ethiopia tidak segera menanggapi permintaan CNN untuk mengomentari tuduhan bahwa pasukannya melakukan kekerasan seksual yang terkoordinasi di Tigray. Tiga hari setelah CNN mempublikasikan investigasi ini, kedutaan Eritrea untuk Inggris dan Irlandia menyangkal tuduhan ini dan membantah pasukan Eritrea berada di Ethiopia.
Ribuan warga sipil diyakini terbunuh dalam konflik tersebut. CNN sebelumnya melaporkan tentara dari Eritrea melakukan pembunuhan di luar hukum, penyiksaan, dan pelanggaran HAM di wilayah Tigray. Investigasi terpisah oleh CNN dan Amnesty International pada Februari mengungkapkan bukti-bukti pembantaian oleh pasukan Eritrea di Dengelat dan Axum. Pemerintah Eritrea membantah terlibat dalam kekejaman itu.
Laporan baru kekerasan seksual muncul ketika Presiden AS Joe Biden mengirim Senator Chris Coons untuk bertemu PM Abiy dan menyampaikan “keprihatinan AS atas krisis kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Tigray.” Departemen Luar Negeri sebelumnya telah menyerukan penyelidikan independen atas kekejaman yang dilakukan selama perang.
Pemerintah Ethiopia sangat membatasi akses bagi jurnalis sehingga sulit untuk memverifikasi pengakuan para penyintas. Pemutusan saluran komunikasi selama pertempuran efektif menghalangi dunia mengetahui adanya perang. Namun dalam beberapa pekan terakhir, ketika jurnalis asing diizinkan masuk, cerita mengerikan tentang pemerkosaan dan kekerasan seksual mulai muncul ke permukaan.
Diperkosa 30 tentara
Pada Kamis, afiliasi CNN Channel 4 News menerbitkan laporan mengerikan tentang kekerasan seksual terhadap perempuan di Tigray. Laporan tersebut mencakup wawancara dari sebuah rumah persembunyian - satu-satunya yang diyakini beroperasi di Tigray untuk para korban pemerkosaan - di mana sekitar 40 perempuan yang terlalu trauma untuk kembali ke keluarga mereka menerima perlindungan dan dukungan.
Salah seorang penyintas mengungkapkan kepada Channel 4 News, dia dan lima perempuan lainnya diperkosa massal oleh 30 tentara Eritrea yang melontarkan candaan dan berfoto selama serangan itu. Dia tahu mereka pasukan Eritrea karena logat dan seragam mereka. Dia kemudian bisa kembali ke rumahnya hanya untuk diperkosa lagi. Ketika dia berusaha melarikan diri, dia ditangkap, dibius, diikat ke bebatuan, ditelanjangi, dibacok, dan diperkosa oleh para tentara selama 10 hari.
Di luar rumah persembunyian, lebih banyak perempuan dan anak gadis dirawat di Rumah Sakit Rujukan Ayder, fasilitas medis utama di ibu kota daerah Mekelle. Sebagian besar dirujuk ke sana oleh rumah sakit di daerah pedesaan yang tidak dilengkapi peralatan untuk menangani kasus pemerkosaan.
Seorang dokter di rumah sakit mengatakan kepada CNN, lebih dari 200 perempuan telah dirawat karena kekerasan seksual dalam beberapa bulan terakhir, tetapi lebih banyak kasus telah dilaporkan di pedesaan dan pusat-pusat pengungsian, dengan terbatasnya akses ke perawatan medis.
Pertempuran di Tigray, yang termasuk serangan terhadap fasilitas perawatan kesehatan, sangat membatasi akses ke perawatan medis, menurut sebuah laporan yang diterbitkan Kamis oleh organisasi kemanusiaan medis internasional Medecins Sans Frontieres (MSF). Dari 106 fasilitas medis yang dikunjungi MSF di wilayah tersebut, hanya satu dari 10 yang masih beroperasi, dan satu dari lima ditempati pasukan bersenjata. Menurut MSF, satu fasilitas digunakan sebagai pangkalan militer.
Antara kurangnya akses ke layanan medis dan stigma seputar kekerasan seksual, dokter yang diwawancarai CNN mengatakan mereka menduga jumlah sebenarnya kasus pemerkosaan jauh lebih tinggi daripada laporan resmi.
Korban tertular IMS dan HIV
Pada 10 Februari, Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia (EHRC) yang ditunjuk negara mengakui perang di Tigray telah "menyebabkan peningkatan kekerasan berbasis gender di wilayah tersebut."
Pada 4 Maret, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet, menuntut "penilaian yang objektif dan independen" atas situasi di Tigray.
Menurut pernyataan PBB, lebih dari 136 kasus pemerkosaan dilaporkan di rumah sakit wilayah timur di Mekelle, Ayder, Adigrat dan Wukro antara Desember dan Januari.
Seorang koordinator di pusat krisis kekerasan berbasis gender di Tigray mengatakan kepada CNN, mereka biasa mendengar kasus tersebut setiap beberapa hari atau sekali seminggu. Sejak konflik pecah, bisa sampai 22 perempuan dan anak perempuan korban pemerkosaan ditangani setiap hari.
Dokter mengatakan kepada CNN, permintaan kontrasepsi darurat dan pemeriksaan penyakit infeksi menular seksual (IMS) juga melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Banyak perempuan korban pemerkosaan tertular penyakit menular seksual, termasuk HIV.
Seorang dokter mengatakan banyak perempuan yang dia rawat juga dianiaya secara fisik, menderita patah tulang dan bagian tubuh yang memar. Dia mengatakan gadis termuda yang dia rawat berusia 8 tahun, sedangkan yang tertua berusia 60 tahun.
Seorang juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan kepada CNN, mereka akan melakukan penyelidikan bersama dengan EHRC atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di Tigray.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerombolan pemukim Israel merebut paksa tanah dan melecehkan pria Palestina hingga mengancam akan memperkosanya saat dipenjara di Sde Teiman.
Baca SelengkapnyaPasukan penjaga perbatasan Arab Saudi terlibat dalam kematian "ratusan" migran dan pencari suaka asal Ethiopia di perbatasan Yaman.
Baca SelengkapnyaDua pasukan penjajah ini bentrok di penjara yang terkenal sebagai tempat penyiksaan tahanan Palestina.
Baca SelengkapnyaVideo yang dirilis pada Selasa (6/8) ini diambil dari barang bukti yang digunakan untuk bahan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPara pengguna aplikasi kencan kerap menemukan foto-foto tersebut, yang dibagikan langsung tentara Israel.
Baca SelengkapnyaPeneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaCerita eks tentara Israel tentang pembantaian dan kekerasan seksual terhadap warga Palestina zaman dulu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa kelam ini cukup memberikan luka mendalam bagi masyarakat Aceh yang dilakukan oleh aparat TNI di era konflik Aceh.
Baca SelengkapnyaDampak dari konflik bersenjata dan kekerasan menimbulkan berbagai persoalan, baik korban jiwa maupun luka-luka,
Baca SelengkapnyaPerempuan Palestina mengalami berbagai penganiayaan sesksual oleh tentara Israel.
Baca SelengkapnyaParasut tersebut sebelumnya digunakan oleh militer untuk menerjunkan bantuan kemanusiaan melalui udara.
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca Selengkapnya